yang dimiliki perusahaan. Utang dan modal biasa yang besar akan memiliki biaya tetap yang besar sehingga DFL akan tinggi.
Semakin tinggi financial leverage maka akan mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat financial risk. Menurut Brigham financial risk
adalah resiko tambahan bagi pemegang saham biasa akibat keputusan penggunaan utang. Bila panggunaan financial leverage tinggi, maka biaya
modalnya juga tinggi, maka perusahaan harus dapat menghasilkan tambahan EBIT yang lebih tinggi daripada biaya tetapnya.
5. Harga Saham
a. Pengertian Menurut Asri 1986:279 harga adalah suatu nilai tukar untuk
manfaat yang ditimbulkan oleh barangjasa tertentu bagi seseorang. Menurut Gitosudarmo dan Basri 2000:265 saham adalah
penyertaan modal pada Perseroan Terbatas PT. Menurut Ratih 2002:1 saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau
pemilikan individu maupun institusi atas suatu perusahaan. Sedangkan menurut Adiningsih 1998:66 saham menunjukkan surat bukti bagian
modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas PT. Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006:6 saham stock atau share
dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut Jogiyanto 2000:88 harga saham merupakan harga
yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.
Menurut Ratih 2002:1 nilai suatu saham dapat dipandang dalam 4 konsep yang memberikan makna yang berbeda, yaitu :
1 Nilai nominal, yaitu nilai per lembar saham yang berkaitan
dengan kepentingan akuntansi. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil suatu saham, tetapi hanya digunakan untuk menentukan
besarnya modal disetor penuh dalam neraca. 2
Nilai buku per lembar saham book value per share,yaitu total ekuitas dibagi jumlah lembar saham beredar. Nilai buku per
lembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih per lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Nilai ini juga ingin
menunjukkan berapa besarnya jaminan yang akan diterima oleh pemegang saham apabila perusahaan penerbit saham dilikuidasi.
3 Nilai pasar market value adalah nilai suatu saham yang
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham di bursa saham. Harga pasar ini yang menentukan indeks harga saham
gabungan IHSG. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Nilai fundamental atau nilai intrinsik digunakan untuk menilai
harga wajar suatu saham agar harga saham mencerminkan nilai saham yang sebenarnya.
Menurut Basir dan Fakhruddin 2005:63 dalam perdagangan saham dikenal beberapa istilah yang berkaitan dengan harga saham,
antara lain: 1
Previous Price menunjukkan harga pada penutupan hari
sebelumnya. 2
Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada
saat pembukaan sesi I perdagangan. 3
High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu
saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut. 4
Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu
saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut. 5
Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu
saham. 6
Change menunjukkan selisih antara harga penutupan hari
sebelumnya dengan harga terakhir yang terjadi atau selisih antara previous dengan last. Jika nilai pada change positif,
misalnya +100 artinya harga saham tersebut lebih tinggi 100 jika dibandingkan hari sebelumnya. Jika nilai pada change negatif
misalnya -50, artinya harga saham tersebut turun 50 jika dibandingkan hari sebelumnya.
7 Close
atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham. Closing Price suatu saham dalam satu hari perdagangan
ditentukan pada akhir sesi II yaitu pada jam 16.00 sore. b. Karakteristik yuridis kepemilikan saham
Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006:7 karakterisrik yuridis kepemilikan saham suatu perusahaan, antara lain:
1 Resiko terbatas limited risk artinya pemegang saham hanya
bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan ke dalam perusahaan.
2 Pengendali utama ultimate control artinya pemegang saham
secara kolektif akan menentukan arah dan tuj uan perusahaan. 3
Klaim sisa residual claim artinya pemegang saham merupakan pihak terakhir yang mendapat pembagian hasil usaha perusahaan
dalam bentuk deviden dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang saham memiliki posisi junior lebih
rendah dibanding pemegang obligasi atau kreditor. c. Jenis-jenis saham
Menurut Fakhrudin dan Hadianto 2001:12 saham dapat dibedakan berdasarkan 3 hal, yaitu menurut cara peralihan, kinerja
saham dan hak tagihanklaim, antara lain : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Menurut cara peralihan hak
a Saham atas rujuk bearer stocks, artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. b Saham atas nama registered stocks, artinya saham yang
tertulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
2 Menurut kinerja saham
a Blue-chip stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri
sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden.
b Income stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata
deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c Growth stocks, yaitu saham-saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader
di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. d Speculative stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak
bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, tapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi
di masa mendatang meskipun belum pasti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e Counter cyclical stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi maupun situasi bisnis secara umum.
3 Menurut hak tagihan atau klaim
a Saham biasa common stocks Saham biasa merupakan saham yang menempatkan
pemiliknya paling yunior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi. b Saham preferen preffered stocks
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa,
karena bisa menghasilkan pendapatan tetap tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
Pemegang saham preferen memiliki preferensi atau prioritas dalam pembayaran deviden maupun pembagian kekayaan
apabila perusahaan dilikuidasi. d. Keuntungan investasi saham
Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006:11 keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:
1 Deviden
Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Investor yang berhak menerima deviden adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
investor yang memegang saham hingga batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan pada saat pengumuman deviden.
Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai atau deviden saham.
2 Capital gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan
saham di pasar sekunder. Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.
Investor seperti ini bisa saja membeli saham pada pagi hari, lalu menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami
kenaikan. 3
Saham Bonus Saham bonus adalah saham yang dibagikan perusahaan kepada
para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal
saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana.
e. Resiko investasi saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006:13 seiring
berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Resiko
investor yang memiliki saham, diantaranya: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak
dapat membagikan deviden jika mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan investor untuk mendapatkan
deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2
Capital Loss Investor tidak selalu mendapatkan capital gain, ada kalanya
investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli.
3 Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan akan dikeluarkan dari bursa atau di-delist.
Pemegang saham menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Jika semua aset perusahaan
dijual, maka hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat
sisa baru dibagikan kepada para pemegang saham. 4
Saham dikeluarkan dari bursa delisting Saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya dikarenakan
kinerja yang buruk, misalnya kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak
membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahun, dan lain- lain. Saham yang di-delist tidak lagi diperdagangkan di bursa, meskipun diperdagangkan di luar
bursa tidak terdapat patokan harga yang jelas dan biasanya terjual dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga
sebelumnya. 5
Saham dihentikan sementara suspensi Suspensi biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya
satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal
tersebut dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, perusahaan dipailitkan oleh
kreditornya sehingga mengharuskan Otoritas Bursa menghentikan perdagangan saham untuk sementara waktu
sampai perusahaan memberikan konfirmasikejelasan informasi. f. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadi investor
saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006:114 dalam melakukan
investasi pada saham, ada beberapa pedoman yang perlu dicermati, di antaranya:
1 Tentukan tujuan investasi
Tujuan investasi pada saham adalah untuk memperoleh capital gain
dan deviden. Jika capital gain yang menjadi tujuan maka investor cenderung menjadi agresif dengan mengambil posisi
jual atau beli yang cukup sering di pasar. Jika deviden yang menjadi tujuan maka investor akan cenderung menjadi pasif dan
sangat berhati- hati dalam memilih saham yang dapat memberikan deviden yang paling besar.
2 Ketahui kemampuan sumber daya yang dimiliki
Sebaiknya dana-dana yang diinvestasikan adalah dana-dana yang tidak memengaruhi kondisi likuiditas perusahaan atau
dana-dana yang menganggur idle fund. 3
Tentukan jangka waktu investasi Semakin pendek jangka waktu, akan semakin mendorong
perilaku agresif dalam mengambil posisi jual dan beli di pasar. 4
Pahami resiko investasi pada saham Resiko investasi pada saham adalah adanya kemungkinan
mengalami kerugian modal capital loss, kehilangan kesempatan untuk melakukan investasi instrumen lain
opportunity loss, dan adanya kemungkinan emiten akan dilikuidasi. Kemungkinan investor mengalami kerugian timbul
karena adanya fluktuasi harga saham. 5
Kenali jenis-jenis saham Karakteristik saham perlu dikenali karena akan memengaruhi
tingkat pengembalian hasil yang diperoleh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Tentukan strategi investasi
Hal yang perlu diperhatikan dan dicermati adalah proporsi portofolio pasar uang, saham, dan obligasi, jenis saham yang
dimasukkan dalam portofolio, pemilihan sektor bisnis yang potensial, mengutamakan saham-saham perusahaan dengan arus
kas yang sehat dan neraca yang solid, dan perkembangan tingkat suku bunga.
7 Manfaatkan jasa profesional
Jasa yang diberikan meliputi jasa analis sekuritas dan jasa pengelolaan dana.
8 Ikuti perkembangan informasi yang terjadi secara terus- menerus
Hal ini penting agar investor tetap berhubungan keep in touch dengan isu terakhir yang terjadi di pasar modal. Hal ini
dimaksudkan juga agar investor dapat mengambil tindakan secara cepat jika terjadi perkembangan yang tidak diinginkan di
pasar modal guna meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi dan memanfaatkan setiap momen positif semaksimal mungkin.
g. Faktor-faktor yang menentukan harga saham Banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga saham yakni
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Menurut Sarwoko dan Halim 1995:7
yang termasuk dalam faktor internal antara lain : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Pengaruh pendapatan
Para pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan dan ramalan pendapatan karena membantu investor dalam
memperkirakan dan meramalkan arus deviden di masa yang akan datang.
2 Pengaruh deviden
Harga saham adalah nilai sekarang dari seluruh deviden yang diharapkan di masa yang akan datang. Pengumuman deviden
berhubungan secara linier dengan harga saham. 3
Pengaruh aliran kas Aliran kas didefinisikan sebagai pendapatan sesudah pajak
ditambah dengan beban-beban non kas, khususnya depresiasi. Berdasarkan analisis aliran kas ini akan didapat pengetahuan
yang berharga tentang profitabilitas perusahaan di masa- masa yang akan datang.
4 Pengaruh pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan sebagai perkembangan laba. Pemegang saham dapat melihaat sejauh mana perusahaan mampu
mengubah pertumbuhan penjualan dan kegiatan operasinya ke dalam kenaikan penghasilan bagi pemegang saham.
Pertumbuhan keuntungan ini diukur melalui laba per lembar saham.
h. Faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham Menurut Brigham dan Gapenski 1991:14 faktor-faktor yang
mempengaruhi naik turunnya harga saham, antara lain : 1
Laba per lembar saham yang direncanakan Peningkatan atau penurunan laba per lembar saham akan
mempengaruhi perilaku pemodal atau calon pemodal untuk memiliki saham perusahaan, sehingga harga saham akan
berpengaruh di pasar sekunder. 2
Arus waktu penerimaan laba Waktu penerimaan laba bagi investor sangat mempengaruhi naik
turunnya harga saham. Dalam pemilihan proyek yang terbaik bukan tergantung pada proyek mana yang dapat memberikan
tambahan nilai yang besar bagi investor, tetapi tergantung pada nilai waktu uang investor.
3 Resiko dari laba yang direncanakan
Dengan adanya jaminan kepastian kenaikan laba, pemodal akan memberikan nilai yang tinggi terhadap saham yang ditawarkan.
4 Penggunaan hutang
Penggunaan hutang merupakan resiko bagi pemodal, tetapi resiko tersebut diimbangi dengan adanya harapan untuk
mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Tetapi penggunaan hutang yang berlebihan malah
akan menimbulkan hambatan dan akhirnya akan menurunkan nilai perusahaan dan berdampak pada menurunnya harga saham.
5 Kebijakan deviden
Investor tidak hanya menginginkan deviden dalam bentuk kas melainkan juga peningkatan aliran laba di masa yang akan
datang. Kebijakan manajemen dalam memutuskan besarnya laba yang dibagikan sebagai deviden atau dialokasikan untuk laba
yang ditahan akan mempengaruhi besar kecilnya keuntungan per lembar saham dan harga saham di masa yang akan datang.
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham di atas, di bawah ini digambarkan sebuah bagan beberapa
faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham, yaitu sebagai berikut.
Bagan 2.2 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Saham
Net Profit Margin Total Assets Turnover
Financial Leverage
Bunga Biaya Bunga Biaya
Return on assets ROA
atau Earning power Efisiensi perusahaan
Menguntungkan Merugikan
Pengembalian investasi Resiko investasi
Kepercayaan investor calon investor
Permintaan saham
Harga Saham
6. Hubungan Net profit margin dengan Harga Saham