Hasil Penelitian Tingkat Kepercayaan Diri Siswa-Siswi Kelas VIII SMP

57 kekuatan jiwa yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya orang tersebut dalam mencapai tujuan hidupnya. Siswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dapat terlihat dari tanda-tanda atau indikator misalnya: tidak takut, tidak bimbang dalam menentukan pilihan, tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, mandiri atau tidak selalu tergantung pada orang lain, tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan, melakukan pekerjaan sebaik mungkin sehingga pintu selalu terbuka di kemudian hari, bertanggung jawab, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, mau bekerja keras untuk mencapai tujuan, optimis, dan tenang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya kepercayaan diri yang tinggi. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1 konsep diri yang positif, apabila seseorang memiliki konsep diri yang positif maka ia akan merasa diri berharga, ia akan menerima diri apa adanya dan kepercayaan diri yang ia miliki tinggi. 2 yakin pada diri sendiri yaitu kemampuan untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Ia juga mampu menyadari kekuatan dan kelebihannya sehingga ia dapat menerima diri apa adanya. 3 Optimis yaitu kemampuan untuk memiliki pandangan dan harapan yang positif mengenai diri dan masa depannya. Orang yang optimis akan selalu berusaha untuk memecahkan masalahnya. Dengan begitu ia percaya dengan kemampuan yang ia miliki dan kepercayaan dirinya pun menjadi tinggi. 4 Kemandirian, kemandirian merupakan sikap tidak 58 tergantungnya seseorang pada orang lain. Maka dari itu, orang yang mandiri akan selalu yakin pada kemampuannya. 5 memiliki perasaan aman. Jika orang merasa aman dengan diri dan lingkungannya maka ia akan terbebas dari rasa takut, tidak ragu-ragu, dan tidak cemas sehingga kepercayaan dirinya pun terbentuk dengan baik. Kepercayaan diri yang tinggi merupakan modal dasar seseorang untuk mencapai kesuksesan. Maka dari itu, kepercayaan diri yang tinggi perlu dipupuk dan dikembangkan sejak dini terutama pendidikan dalam keluarga. Pendidikan keluarga merupakan awal munculnya kepercayaan diri. Keluarga yang mendidik anaknya dengan baik dapat membuat anak menjadi percaya diri. Sebagian besar responden 80,00 memiliki kepercayaan diri yang cukup. Kepercayaan diri yang cukup perlu diusahakan agar meningkat menjadi tinggi. Orang yang memiliki kepercayaan diri kurang tinggi akan berakibat negatif pada masa depannya. Ia akan selalu ragu-ragu dalam mengambil setiap keputusan, ia tidak mampu bersikap optimis, ia selalu takut dan cemas sehingga apa yang ia lakukan pun tidak akan berhasil dengan baik, ia juga selalu tergantung pada orang lain. Tanda-tandaindikator kepercayaan diri siswa-siswi rendah antara lain: tidak mampu menunjukkan kemampuan yang ia miliki, kurang berprestasi dalam studi, malu-malu dan canggung, tidak berani mengungkapkan ide-ide yang mereka miliki, membuang waktu dalam membuat keputusan karena ia 59 masih ragu-ragu dalam mengambil keputusan, rendah diri, takut, merasa tidak nyaman, sering menyalahkan orang lain. Ciri-ciri di atas juga dimiliki oleh siswa-siswi SMP Negeri I Tepus. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 mereka masih dikuasai rasa takut. Hal ini ditunjukkan bahwa item no 72 mendapat skor 138 atau tergolong rendah. Rasa takut ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman. Perasaan tidak nyaman ini dapat menimbulkan keraguan untuk memunculkan ide-ide yang ia miliki. 2 kemandirian mereka juga masih rendah. Hal ini ditunjukkan bahwa item no 69 mendapat skor 141 atau tergolong rendah. 3 pemahaman tentang kelebihan mereka masih kurang. Mereka belum mampu memahami kelebihan-kelebihan yang mereka miliki. Dalam hal ini mereka menjadi rendah diri, tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki, malu-malu dan canggung. Sebagai akibatnya prestasi mereka rendah. Hal ini terbukti dari skor yang diperoleh dari item no 65 sebanyak 116 atau tergolong rendah. 4 mereka masih ragu dalam mengambil keputusan. Sebagai akibatnya ia selalu membuang waktu untuk memikirkan hal-hal yang tidak begitu penting. Apabila ia mengalami kegagalan dalam keputusan yang ia ambil maka ia akan cenderung menyalahkan orang lain. Hal ini terbukti dari skor yang diperoleh pada item no 78 yaitu sebanyak 158 atau tergolong rendah. Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang memiliki tingkat kepercayaan diri yang kurang tinggi. Faktor itu antara lain: 1 keadaan 60 ekonomi yang lemah menyebabkan orang tidak percaya diri karena ia merasa diremehkan dan merasa rendah di hadapan yang lainnya. 2 kegagalan yang sering dialami oleh seseorang dapat menyebabkan timbulnya percaya diri yang rendah karena ia takut mencoba dan ada perasaan cemas jika ia harus melakukan sesuatu. 3 kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang dapat menyebabkan percaya diri mereka rendah karena orang yang kurang cerdas akan sulit menyesuaikan diri. Dalam hal ini, ia juga sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kepercayaan dirinya pun rendah. 4 mudah cemas dan takut dapat menyebabkan orang tidak percaya diri karena ia tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik. Yang ada dalam pikiran dan perasaannya hanyalah takut dan cemas sehingga ia tidak dapat mengekspresikan sesuatu yang ia miliki dengan baik. 5 Pendidikan keluarga sangat menentukan kepercayaan diri seseorang. Dalam hal ini keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama di dalam membentuk perkembangan pribadi setiap orang. Apabila orang tua mendidik anaknya dengan tepat, maka anak dapat berkembang menjadi pribadi yang sehat dan percaya dirinya pun akan terbentuk dengan baik. 61

BAB V TOPIK BIMBINGAN PERCAYA DIRI YANG PERLU DIBERIKAN

KEPADA PARA SISWA-SISWI KELAS VIII SMP NEGERI I TEPUS TAHUN AJARAN 20072008 A. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Bentuk Bimbingan Klasikal Bagi Siswa-Siswi Kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 Dalam penyusunan urutan topik bimbingan disajikan berdasarkan item- item yang memiliki gradasi skor yang paling rendah. Dalam hal ini, peneliti hanya mengusulkan 10 topik bimbingan. Keputusan ini diambil bukan berarti mengabaikan item-item yang memiliki skor tinggi. Diharapkan dari ke 10 topik pelatihan tersebut dapat mewakili lima aspek kepercayaan diri yang diteliti sehingga melalui bimbingan klasikal para siswai SMP Negeri I Tepus semakin merasa percaya diri. Topik bimbingan yang direncanakan dapat dilaksanakan melalui bimbingan klasikal. Untuk pelaksanaannya, tentu saja dibutuhkan keterlibatan dan kerjasama dari pihak sekolah. Salah satu dari 10 topik bimbingan di atas akan disajikan sebagai contoh Satuan Pelayanan Bimbingan SPB. Tabel 9 USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL KELAS VIII SMP NEGERI I TEPUS TAHUN AJARAN 20072008 N o No Item Tujuan Pelayanan Materi Layanan Wakt u Bidang Bimbin gan Metode Sumber Topik Sub topik 1. 65 belum mengetahui bakat yang dimiliki Siswa semakin mampu memahami dirinya Pemaha man diri - Arti pemahaman diri - Menemukan bakatku - Cara mengembang kan bakatku - motto hidup 2 x 45 menit Pribadi Cerita, Diskusi,Tug as • Riyanto,Theo. 2006. Jadikan Dirimu Bahagia. Yogyakarta: Kanisius • Sinurat, R.H.Dj. 1991. Konsep Diri dan Pengembangannya. Yogyakarta: USD 2. 74 belum mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri Siswa semakin mampu menyelesaika n pekerjaannya sendiri Keman dirian - Arti mandiri - Mengenal ciri kepribadian mandiri - Keuntungan dan kerugian mandiri 1 x 45 menit Pribadi- Sosial Diskusi, experiential learning refleksi • Iswidharmanjaya, Deri. Gregorius Agung. Psycholastic. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta: Gramedia • Widarso, Wishnubroto. 2005. Sukses Membangun Percaya diri. Jakarta: Gramedia 3. 8,20, 72 belum mampu mengungkapka n pendapat di muka umum Siswa semakin mampu mengungkap kan pendapatnya di depan umum Tampil di muka umum - pentingnya keberanian tampil di muka umum - Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum tampil di muka umum 2 x 45 menit Pribadi- Sosial Refleksi, Simulasi Diskusi • Sukadi,G. 1993. Public Speaking Bagi Pemula. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia 4. 35,49,48 siswa belum mampu terbuka pada orang lain Siswa semakin mampu terbuka pada orang lain Keterbu kaan - Mengapa takut terbuka? - Tujuan terbuka pada orang lain - Keuntungan terbuka pada orang lain 1 x 45 menit Pribadi- sosial Refleksi, Diskusi • Chandra, Julius. 1975. Hidup Bersama Orang Lain. Yogyakarta: Kanisius 5. 53,69,71,73 belum mampu menyelesaikan masalahnya sendiri Siswa semakin mampu menyelesaika n masalahnya sendiri Penyele saian masalah - Arti dari masalah - Cara penyelesaian masalah - Sikap yang baik dalam memecahkan masalah 2 x 45 menit Pribadi- sosial Cerita, Simulasi, Diskusi • Sinurat,R.H.Dj. 1999. Reader Komunikasi Antar pribadi. prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Yogyakarta:USD • Supratiknya, A. 1995. Komunikasi - Manfaat pemecahan masalah Antar Pribadi: Tinjauan Psikologi. Yogyakarta: Kanisius. 6. 3 belum menyadari kelebihan yang dimiliki Siswa semakin mampu menyadari kelebihan yang ia miliki Kelebih anku - Menemukan kelebihanku - Manfaat dari kelebihan yang dimiliki - Cara mengembang kan kelebihanku 2 x 45 menit Pribadi Refleksi, Diskusi • Riyanto,Theo. 2006. Jadikan Dirimu Bahagia. Yogyakarta: Kanisius 7. 15,16 belum mampu menganggap orang tua sebagai teman sendirisahabat Siswa semakin mampu menyadari bahwa orang tua dapat dianggap seperti teman sendirisahab at Sahabat - Arti sahabat - Orang tua sebagai sahabat kita 1 x 45 menit Pribadi- sosial Cerita Refleksi, Diskusi • Walters, J. Donald. 2000 Rahasia Kecil Persahabatan. Yogyakarta: Kanisus. 8. 56 belum merasa diri berharga Siswa semakin mampu menghargai diri sendiri Penghar gaan diri - Arti harga diri - Ciri-ciri orang yang menghargai diri - Keuntungan 1 x 45 menit Pribadi Refleksi, Diskusi • Centi, J. Paul. 1993. Mengapa Rendah Diri? Yogyakarta: Kanisius • Richardson, Edward. 2002. Love Yourself. Yogyakarta: Kanisius

Dokumen yang terkait

TANGGAPAN REMAJA TENTANG SERIAL TV (SINETRON) ADA APA DENGAN CINTA DI RCTI (study pada siswa-siswi kelas II MAN Malang I tahun ajaran 2004-2005)

0 3 1

Efektifitas pembelajaran dengan praktikum di laboratorium alam berwawasan salingtemas terhadap hasil belajar biologi(Di SMP Negeri 2 Jember kelas I semester 2 sub konsep pencemaran lingkungan tahun ajaran 2004/2005)

0 3 131

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

hubungan tingkat stressor psikososial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Jember

0 6 16

Pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 15 145

Gambaran tingkat pengetahuan santri Madrasah Tsanawiyah kelas VIII Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Tahun ajaran 2010-2011 tentang skabies

0 17 34

Analisis tingkat kepuasan jama'ah haji tahun 1010 terhadap pelayanan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH ) Al-Mujahidin-Pamulang

1 22 99

Pengaruh pola asuh terhadap kepercayaan diri anak

2 5 128

Hubungan pengembangan diri rutin terhadap al-akhlak al-karimah siswa-siswi program akselerasi SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

2 27 132

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9