Ciri- Ciri Orang Yang Percaya Diri
15
merasa terbuang, pesimis, merasa tidak dibutuhkan oleh orang lain, dan merasa kesepian. Selain itu, ia akan menjadi kuper kurang pergaulan,
sulit menerima diri apa adanya, pemalu, dan curiga sama orang lain Iswidharmanjaya,2004: 68.
Keadaan seperti itu sangat mempengaruhi penerimaan dirinya. Sikap menerima diri adalah kemampuan orang untuk mengakui kenyataan diri
secara apa adanya Riyanto,2006: 52. Kemampuan untuk menerima diri ini didasarkan pada sikap penghargaan diri. Orang yang belum mampu
menghargai dan menghormati kenyataan diri dan hidupnya, ia belum dapat menerima diri apa adanya. Usaha untuk menerima diri sendiri
adalah belajar untuk menghargai apa pun yang ada dalam diri kita. Apabila anak diterima, dihargai, dan dicintai oleh orang tua, guru,
teman sebaya, dan orang lain yang berpengaruh maka akan terbentuk konsep diri yang positif pada diri anak Sinurat,1993: 2. Dalam hal ini,
anak akan merasa dirinya berharga dan bernilai di mata orang tuanya apabila orang tua menunjukkan kasih sayang, perhatian, penerimaan,
cinta, dan kelekatan emosional yang tulus dengan anak sehingga rasa percaya diri pada anak akan berkembang.
Maka dari itu, konsep diri yang positif sangat diperlukan dalam membangun kepercayaan diri seseorang.
16
b. Yakin pada diri sendiri
Yakin pada diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain dan tidak mudah terpengaruh
oleh orang lain Lauster,1990: 4. Orang akan menerima dirinya secara tulus tanpa membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain apabila ia telah
meyakini kemampuan yang ia miliki dan sanggup untuk mengembangkannya Iswidharmanjaya,2004: 36. Dalam hal ini, seseorang
mampu menyadari kelebihan dan kekurangan yang ia miliki. Untuk menyadari kekurangan dan kelebihan itu diperlukan pemahaman diri.
Memahami diri dengan mengakui kekurangan dan kelebihan dalam diri akan mendukung terciptanya kepercayaan diri. Kekurangan yang ada pada
dirinya akan diperbaiki dan kelebihan-kelebihan yang ia miliki akan dikembangkan sebagai modal untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
Riyanto 2006: 54 mengatakan bahwa seseorang yang mengalami dirinya sebagai pribadi yang penuh kekurangan, kelemahan, dan kegagalan akan
mengalami kesulitan untuk memiliki rasa percaya diri yang kuat. Ada keyakinan bahwa dalam setiap usaha, pasti ada suatu kegagalan dan
kesalahan. Dengan adanya kegagalan, orang yang percaya diri tidak akan putus asa tetapi tetap berusaha dengan sungguh-sungguh sesuai dengan
kemampuan yang ia miliki agar apa yang ia harapkan dapat tercapai dengan baik. Iswidharmanjaya 2004: 33 mengartikan kemampuan adalah potensi
yang dimiliki seseorang untuk meraih sesuatu. Kemampuan dapat
17
disamaartikan dengan bakat, kreativitas, kepandaian, prestasi, kepemimpinan, dan lain sebagainya yang dipakai untuk mengejar sesuatu.
Pemahaman diri secara fisik dan penilaian dari orang lain juga mempengaruhi kepercayaan diri setiap orang. Hampir semua orang
khususnya remaja menjadi kurang percaya diri, karena secara fisik ia berbeda dengan orang lain dan ada ketakutan dinilai oleh orang lain.
c. Optimis
Optimis adalah pengharapan pandangan yang baik dari seseorang dalam menghadapi segala hal Poerwodarminto,1982: 687. Pandangan
yang baik tersebut tentu saja dipengaruhi pengalaman masa lalu. Jika pengalaman masa lalunya baik maka ia pun akan memiliki pandangan yang
baik. Begitu pula sebaliknya jika pengalaman masa lalunya kurang baik maka ia pun akan memiliki pandangan yang kurang baik. Seperti yang
dikatakan oleh Lauster 1990: 5 bahwa optimisme merupakan sikap jiwa yang pokok berurat berakar pada pengalaman dan kejadian masa lalu. Orang
yang optimis akan selalu berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapinya sedangkan orang yang pesimis akan memaknai pendekatan
pasif dalam memecahkan masalah yang ia hadapi. Orang yang optimis biasanya mempunyai kepribadian yang terbuka dan harapan-harapan baru
tentang masa depan sehingga hari depan akan cemerlang.