52
Table 6 Skor-skor yang diperoleh
295-328 Sangat tinggi
262- 294 Tinggi
213-261 Cukup 180-212 Rendah
Nol- 179 Sangat rendah
Prosentase hasil skor yang diperoleh : • 160 x 100
= 1,67 Sangat Tinggi • 960 x 100
= 15 Tinggi • 4860 x 100
= 80,00 Cukup • 260 x 100
= 3,33 Rendah • 060 x100
= 0 Sangat rendah 5.
Menggolongkan tingkat kepercayaan diri berdasarkan PAP I dengan kriteria seperti yang disajikan dalam tabel 4.
Tabel 7 Penggolongan tingkat kepercayaan diri berdasarkan PAP I
Tingkat kepercayaan diri kualifikasi
90-100 Sangat tinggi
80-89 Tinggi 65-79 Cukup
tinggi 55-64 Rendah
Dibawah55 Sangat rendah
53
6. Menghitung skor-skor yang diperoleh pada setiap item dalam aspek
kepercayaan diri dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dan membandingkannya dengan skor maksimal, sehingga diketahui
manakah aspek kepercayaan diri yang sudah tinggi dan manakah aspek kepercayaan diri siswa yang masih tergolong rendah.
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa tingkat kepercayaan diri siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun
Ajaran 20072008 ternyata masih kurang ideal. Hasil tinggi yang diperoleh berjumlah 16,67, sedangkan hasil yang kurang tinggi
diperoleh 83,33. Dalam hal ini, perlu ada pembinaan melalui bimbingan klasikal yang dilaksanakan oleh konselor sekolah.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Tingkat Kepercayaan Diri Siswa-Siswi Kelas VIII SMP
Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008
Tingkat kepercayaan diri siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 digolongkan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan
Tipe I PAP I. Penilaian Acuan Patokan tipe I digunakan dengan memperbandingkan skor yang diperoleh dengan skor seharusnya
Masidjo,1995: 153. Penggolongan tingkat kepercayaan diri siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 dapat dilihat pada
tabel 8.
Tabel 8. Penggolongan tingkat kepercayaan diri
Siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 Rumus PAP
Tipe I Rentang Skor
Frekuensi Persentase
Kualifikasi
90 - 100 295 -328
1 1,67
Sangat Tinggi 80 - 89
262 -294 9
15 Tinggi
65 - 79 213 – 261
48 80,00
Cukup 55 - 64
180 – 212 2
3,33 Rendah
≤ 54 0 - 179
Sangat rendah
55
Tabel 8 menunjukkan bahwa di antara para siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 ada 1 responden 1,67 yang
mempunyai kepercayaan diri yang berkualifikasi “sangat tinggi”; 9 responden 15 mempunyai kepercayaan diri yang berkualifikasi “tinggi”; 48
responden 80,00 mempunyai kepercayaan diri yang berkualifikasi “cukup”; 2 responden 3,33 mempunyai kepercayaan diri yang
berkualifikasi “rendah”; dan tidak ada responden yang mempunyai kepercayaan diri dengan kualifikasi “sangat rendah”.
Deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa-siswi SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 dijadikan usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa-siswi yang akan disajikan dalam bab V. Topik-topik bimbingan klasikal yang akan diusulkan diambil berdasarkan
beberapa indikator yang masih rendah. Indikator tersebut adalah penerimaan dari orang lain, memahami kelebihan, mampu menyelesaikan tugas tanpa
bantuan orang lain, pemahaman fisik, tidak terpengaruh oleh orang lain, dan tidak dikuasai rasa takut.
B.
Pembahasan
Pembahasan kepercayaan diri siswai SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 akan dibahas secara keseluruhan. Apabila dilihat dari hasil
penelitian maka ada siswa yang memiliki kepercayaan diri “sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup”, dan “rendah”. Siswa yang memiliki tingkat kepercayaan
56
diri “sangat tinggi” sebanyak 1 siswa 1,67, “tinggi” sebanyak 9 siswa 15, “cukup” sebanyak 48 siswa 80,00, “rendah” sebanyak 2 siswa
3,33. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan diri
siswa-siswi SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 adalah “cukup”. Maka dari itu, kepercayaan diri siswa-siswi SMP Negeri I Tepus perlu
ditingkatkan lagi melalui bimbingan klasikal agar siswa-siswi semakin percaya pada kemampuannya sendiri sehingga mereka mau menerima diri apa
adanya. Dengan begitu, diharapkan mereka dapat mencapai apa yang mereka inginkan dengan baik.
Ada sebagian kecil responden 15 yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kepribadian mereka yang terbuka, adanya
penerimaan dari orang lain, adanya penerimaan lingkungan, adanya harapan dan pandangan positif mengenai masa depan, adanya penyesuaian diri,
berusaha memecahkan setiap masalah, tidak membandingkan diri dengan orang lain, dan menyadari adanya kegagalan.
Kepercayaan diri merupakan kemampuan setiap orang untuk menilai dirinya secara positif. Akibat dari orang yang mempunyai kepercayaan diri
yang tinggi antara lain: dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin dan tentu saja hasil yang diperoleh juga akan memuaskan, tidak ragu-ragu
dalam mengambil keputusan, selalu tampil dengan percaya diri dan optimis. Oleh karena itu, rasa percaya diri pada setiap orang merupakan salah satu
57
kekuatan jiwa yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya orang tersebut dalam mencapai tujuan hidupnya.
Siswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dapat terlihat dari tanda-tanda atau indikator misalnya: tidak takut, tidak bimbang dalam
menentukan pilihan, tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, mandiri atau tidak selalu tergantung pada orang lain, tidak ragu-ragu
dalam mengambil keputusan, melakukan pekerjaan sebaik mungkin sehingga pintu selalu terbuka di kemudian hari, bertanggung jawab, mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, mau bekerja keras untuk mencapai tujuan, optimis, dan tenang.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya kepercayaan diri yang tinggi. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1 konsep diri yang positif, apabila
seseorang memiliki konsep diri yang positif maka ia akan merasa diri berharga, ia akan menerima diri apa adanya dan kepercayaan diri yang ia
miliki tinggi. 2 yakin pada diri sendiri yaitu kemampuan untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain dan tidak terpengaruh oleh orang
lain. Ia juga mampu menyadari kekuatan dan kelebihannya sehingga ia dapat menerima diri apa adanya. 3 Optimis yaitu kemampuan untuk memiliki
pandangan dan harapan yang positif mengenai diri dan masa depannya. Orang yang optimis akan selalu berusaha untuk memecahkan masalahnya. Dengan
begitu ia percaya dengan kemampuan yang ia miliki dan kepercayaan dirinya pun menjadi tinggi. 4 Kemandirian, kemandirian merupakan sikap tidak