Contoh Satuan Pelayanan Bimbingan SPB

69 Handout Pemahaman Diri Gambaran diri pribadi sangatlah unik dan berkembang terus. Theo Riyanto 2006: 15 mengatakan bahwa kita masing-masing adalah pribadi yang unik, betatapun kita memiliki kesamaan-kesamaan yang cukup banyak. Keberadaan kita juga memiliki tugas dan fungsi tertentu, yang tidak dimilki oleh orang lain. Kita mampu memahami diri lewat media telapak tangan dan jari-jari kita. Pemahaman diri dapat dilakukan secara terus-menerus. Dengan demikian, kita dapat menemukan pemahaman diri yang utuh dan penuh. Pemahaman diri lewat jari dimulai dari potensi diri, semangatmotto hidup, cita-cita, pengalaman yang paling menyenangkan, pengalaman yang paling menyedihkan dan mengecewakan, dan peranan Tuhan dalam sejarah sepanjang hidup kita. Pemahaman diri tidak akan pernah habis untuk digali dan dibahas secara tuntas. Pemahaman diri kita tidak bisa hanya satu demi satu, tetapi harus menyeluruh seperti kita lihat dari kelima jari kita yang dapat mewakili pribadi kita. Jari-jari yang ujungnya terpisah, ternyata tetap satu di dalam telapak tangan. Potensi, motto hidup, cita-cita, pengalaman positif, dan pengalaman negatif tidak akan lepas sendiri-sendiri. Semua ini harus kita lihat secara utuh bahwa dibalik semua ini yang mempersatukan dan berperan adalah Tuhan sendiri. Kelima jari yang terpisah itu bersatu dalam telapak tangan. Dalam telapak tangan, semua yang ada bersatu dan yang menjadi sumber adalah Tuhan. Tuhan sendiri yang mempersatukan segala-galanya. Hanya, sekarang ini sejauh mana kita menyadari peran Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita menyadari adanya campur tangan Tuhan dalam: potensi, moto hidup, cita-cita, pengalaman positif, dan pengalaman negatif? Apakah kita mampu untuk merenungkan campur tangan Tuhan dalam perjalanan sejarah hidup kita sampai saat ini?. 70

BAB VI PENUTUP

A. Ringkasan

Topik penelitian ini adalah deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa- siswi SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal. Topik ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kepercayaan diri sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Orang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Ia juga mempunyai keberanian dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya sendiri. Selanjutnya orang yang percaya diri akan lebih mudah dipercaya oleh orang lain, karena penampilan dan keberaniannya untuk bertindak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 dan memberikan usulan kepada sekolah melalui usulan topik-topik bimbingan klasikal yang akan diberikan kepada guru Bimbingan dan Konseling. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat kepercayaan diri siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008? Dan topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang sesuai untuk meningkatkan kepercayaan diri siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008?” 71 Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab III bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 sebanyak 144 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel yang berjumlah 60 siswa. Sisa dari sampel, berjumlah 36 siswa dipakai untuk uji coba. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2007. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Instrumen tersebut memuat lima aspek yaitu: 1 Konsep diri yang positif; 2 Yakin pada diri sendiri; 3 Optimis; 4 Mandiri; 5 Perasaan Aman. Kuesioner final yang digunakan dalam penelitian memuat 82 butir pertanyaan. Teknik analisis data yang digunakan meliputi tabulasi data tentang tingkat kepercayaan diri siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008, distribusi frekuensi, dan penentuan kualifikasi tingkat kepercayaan diri siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe I. Penggolongan kualifikasi tingkat kepercayaan diri siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 meliputi: sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat kepercayaan diri siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 sangat bervariasi: 1 siswa 1,67 mempunyai tingkat kepercayaan diri yang 72 “sangat tinggi”, 9 siswa 15 mempunyai tingkat kepercayaan diri “tinggi”, 48 siswa 80,00 mempunyai tingkat kepercayaan diri “cukup”, dan 2 siswa 3,33 mempunyai tingkat kepercayaan diri “rendah, dan tidak ada siswa yang mempunyai tingkat kepercayaan diri “sangat rendah”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus termasuk “cukup”.

B. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagian besar siswai kelas VIII SMP Negeri I Tepus Tahun Ajaran 20072008 mempunyai tingkat kepercayaan diri “cukup”.

C. Saran-Saran 1. Bagi SMP Negeri I Tepus

a. Pihak SMP Negeri I Tepus

SMP Negeri I Tepus disarankan mengadakan bimbingan klasikal bagi setiap kelas. Hendaknya setiap minggu, kegiatan bimbingan juga dilaksanakan walaupun hanya satu jam pelajaran. Dalam hal ini kegiatan bimbingan klasikal bagi para siswai sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswai. 73

b. Konselor Sekolah

Konselor sekolah hendaknya mempersiapkan program bimbingan yang dapat digunakan untuk bimbingan klasikal. Program tersebut kemudian disusun satuan pelayanan bimbingan SPB. Selain itu, konselor sekolah juga harus peka terhadap anak yang kepercayaan dirinya kurang. Apabila konselor sekolah melihat tanda-tanda bahwa kepercayaan diri anak rendah, maka konselor berhak memanggil anak tersebut untuk diajak konseling.

c. Siswa

Siswa diharapkan mampu memahami topik-topik bimbingan percaya diri yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling. Dengan memahami topik tersebut diharapkan siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam meningkatkan kepercayaan diri maka diharapkan siswa bersedia melakukan wawancara pribadikonseling.

2. Bagi Peneliti lain

a. Mengingat pentingnya kepercayaan diri bagi kehidupan seseorang, alangkah baiknya apabila peneliti-peneliti lain mau mengembangkan penelitian ini di mana sampel penelitian tidak hanya terbatas pada siswa sekolah.

Dokumen yang terkait

TANGGAPAN REMAJA TENTANG SERIAL TV (SINETRON) ADA APA DENGAN CINTA DI RCTI (study pada siswa-siswi kelas II MAN Malang I tahun ajaran 2004-2005)

0 3 1

Efektifitas pembelajaran dengan praktikum di laboratorium alam berwawasan salingtemas terhadap hasil belajar biologi(Di SMP Negeri 2 Jember kelas I semester 2 sub konsep pencemaran lingkungan tahun ajaran 2004/2005)

0 3 131

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

hubungan tingkat stressor psikososial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Jember

0 6 16

Pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 15 145

Gambaran tingkat pengetahuan santri Madrasah Tsanawiyah kelas VIII Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Tahun ajaran 2010-2011 tentang skabies

0 17 34

Analisis tingkat kepuasan jama'ah haji tahun 1010 terhadap pelayanan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH ) Al-Mujahidin-Pamulang

1 22 99

Pengaruh pola asuh terhadap kepercayaan diri anak

2 5 128

Hubungan pengembangan diri rutin terhadap al-akhlak al-karimah siswa-siswi program akselerasi SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

2 27 132

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9