Penelitian Relevan LANDASAN TEORI

both right and legt brain activities . Bahan diharapkan memaksimalkan potensi belajar dengan pengetahuan, sikap dan emosional yang dapat menstimulasi otak kanan dan otak kiri. Materi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengolah kemampuan berpikir, emosi, perasaan yang dapat menyeimbangkan kemampuan otak kanan dn otak kirinya. Prinsip kesepuluh, Materials should provide opportunities for outcome feedback . Bahan diharapkan memberikan kesempatan untuk umpan balik hasil. Melalui umpan balik inilah siswa terdorong untuk memberikan tanggapan positif atas materi yang telah didapatkan. Kesepuluh prinsip menurut Tomlinson diharapkan dapat membantu siswa dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, relevan , dan bermanfaat.

2.2. Penelitian Relevan

Penelitian pertama, penelitian dari Penata 2015 tentang pengembangan modul. Penelitian dengan judul “Pengembangan modul IPA sebagai suplemen Kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV”. Latar belakang penelitian berdasarkan analisis kebutuhan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner menunjukkan bahwa guru dan siswa membutuhkan modul sebagai pendukung kurikulum 2013. Tujuan dari penelitian untuk mnghasilkan produk berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013. Dalam hal ini peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall sampai tahap ke tujuh yaitu revisis produk setelah uji terbatas. Penelitian dilakukan dua kali di SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten sebanyak 5 siswa dan SD Kanisius Sengkan Yogyakarta sebanyak 30 siswa. Dari penelitian tersebut peneliti mendapatkan hasil kelayakan modul praktikum IPA sebagai sumplemen kurikulum 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan skor 2,40 yang termasuk kategori layak digunakan dari validasi guru kelas IV SD Kanisius Sengkan, 5 siswa kelas IV SD Negeri Bareng Lor, 30 siswa SD Kanisius Sengkan. Penelitian kedua, Aris 2016 tentang buku panduan praktikum konservasi air. Peneliti membahas mengenai krisis air bersih saat musim kemarau di daerah Sikabaluan karena faktor alam dan didukung letak geografis dekat pantai serta tekstur tanah berupa rawa yang menyebabkan air keruh. Dari hasil angket yang dibagikan kepada 23 siswa kelas IV dan V SD Fransiskus Sikabaluan, 95 siswa memerlukan buku panduan mengenai penjernihan air sebab mereka mengetahui manfaat air bersih bagi kesehatan tubuh. Penelitian ketiga, penel itian Mangunsong 2005 tentang “Mencapai perkembangan manusia yang utuh melalui pendi dikan emansipatoris”. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan antara hasil kelulusan siswa ujian nasional tahun 2014. Melalui pendidikan emansipatoris mampu memberdayakan san memberi pencerahan pada siswa bagaimana bentuk kurikulum sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa dan tujuan pemberdayaan siswa tercapai. Penelitian keempat, penelitian Lahagu, Sari, dan Rohandi 2016 tentang “Pengembangan buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat di Kabupaten Nias Barat”. Penelitian ini dilakukan atas dasar potensi tanaman obat yang ada di sekitar namun dalam minim pengetahuan perawatan, pemeliharaan, dan pelestarian tanaman tersebut. Melalui analisis kebutuhan didapatkan informasi bahwa mereka membutuhkan sarana berupa buku mewarnai untuk membantu pemahaman akan pentingnya merawat, memelihara, dan melestarikan tanaman obat. Tujuan penelitian mengetahui cara mengembangkan buku mewarnai yang berjud ul “25 TON” dan mengetahui kualitas buku mewarnai. Validasi yang dilakukan oleh ahli bahasa menunjukkan skor 4,5 layak dan ahli farmasi skor 4,25 layak, sehingga layak diujicobakan. Setelah diujicobakan pada 25 siswa DF No.078457 Fulolo Kabupaten Nias Barat hasil perseps siswa 1 70,6 siswa ikut terlibat untuk memelihara, merawat, dan melestarikan tanman obat, 2 hingga 80,2 memberikan informasi yang jelas kepada siswa mengenai manfaat tanaman obat, 3 80,13 siswa mengenal jenis-jenis tanaman obat, dan 4 80,13 siswa bangga sebagai masyarakat di Kabupaten Nias Barat yang memiliki kekayaan alam berupa tanaman obat seperti pada buku mewarnai “25 TON”. Berdasarkan penelitian relevan diatas peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA kelas III dengan pendekatan emansipatoris dan paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan yang diperjelas dengan bagan literature map 2.1 Bagan 2.1 Penelitian relevan dan penelitian yang akan dikembangkan

2.3. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III reflektif di SD Kanisius Kintelan.

7 53 249

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan

1 2 102

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran siswa kelas IVB SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

2 18 118

Pembentukan karakter siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.

0 1 17

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 128

Efektivitas pengembangan kompetensi siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif di kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 122