Bab ke 3, Seleksi dan uraian proses
26
Kondisi proses -
Konversi -
Yield -
kemurnian hasil Kondisi operasi
- Suhu
o
C -
Tekanan atm 2. Aspek ekonomis
- investasi
- ROR
- POT
3.Aspek dampak terhadap lingkungan -
polutan Jumlah
Jumlah
3.4 Uraian proses
Setelah proses yang terbaik terpilih maka dibuatkan Engineering flow diagram
dengan tujuan untuk menggambarkan secara lengkap proses yang dipakai dalam desain baik yang dimulai dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi dan
hasil sampingnya, yang dilengkapi dengan : Kode alat, yaitu gambar dan penomorannya
Aliran utama bahan dan recyclenya Alat transportasi proses yang digunakan
Utilitas yang digunakan, recycle utilitas dan waste treatment Arti kode nomor alat dan jumlah ala, symbol-simbol yang ada
Judul proses, pemilik dan perancangnya Neraca massa aliran
a. Engineering flow diagram
Engineering flow diagram adalah flow sheet suatu proses yang
digambarkan secara teknik agar yang melihat dapat memahami proses tersebut secara tepat. Semua gambar tersebut biasanya digambarkan dalam kertas dengan
Bab ke 3, Seleksi dan uraian proses
27
ukuran A1. Penggambaran tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga hanya terlihat dalam kode antara lain :
a Bahan baku
b Utilitas
c Produk utama dan produk samping
d Utilitas
e Recycle
f Neraca massa aliran
g Informasi yang meliputi symbol, kode nomer alat dan jumlahnya, kondisi
proses dan operasi, bahan utilitas dan lainnya
a.1 Kode Peralatan pada Engineering Flow Diagram
Dalam membuat engineering flow diagram ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, antara lain : symbol gambar peralatan proses, utilitas, aliran
proses, kondisi proses, bahan baku dan bahan jadi, penomoran alat. Penomoran alat
Penomoran peralatan didahului dengan nomor areal proses, kode huruf peralatan proses barulah penomoran peralatan proses. Nomor setiap areal
proses selalu diawali dengan 100, 200, 300 dan seterusnya. Nomor setiap alat pemroses utama pada setiap area dimulai dengan 110, 120, 130 dan seterusnya
dan nomor setiap peralatan proses membantu peralatan utama akan mengikuti nomor alat utama, misalnya : 111, 112, 113, 121, 122, 123 da seterusnya.
Huruf setiap peralatan proses akan mengikuti kode huruf peralatan tersebut dan disesuaikan dengan alat utamanya misalnya:
Alat Utama : R.110
B-120 D-130
Alat Bantunya : F-111
G-121 E-131
G-112 G-122
E-132 L-113
G-123 E-133
Bab ke 3, Seleksi dan uraian proses
28
Sembilan angka pada kode nomor peralatan dipakai untuk peralatan yang ada sekitar suatu perlatan utama yaitu masuk dan keluar yang berada dalam satu
areal proses. Apabila peralatan bantu alat utama melebihi dari 9 buah, maka dapat dipergunakan tambahan huruf A, B, C atau lainnya untuk peralatan yang
sama jenismya, misalnya : G-111A, G-111B, G-111C untuk peralatan yang sama jenisnya dengan kode G-111.
Kode huruf peralatan proses
Untuk memudahkan dan membedakan peralatan proses yang sama diberikan pengkodean huruf utnuk peralatan proses, seperti yang terlihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3, Kode huruf untuk peralatan proses Kode huruf
Nama peralatan A
Untuk bagian suatu peralatan B
Peralatan kotak gas dan padatan Calciners, Dryer, Kiln C
Crusher mill D
Bejana pemroses kolom distilasi, kolom absorbsi, Scrubbes, Stripper, kolom spray
E Heat exchanger
Cooler, Condensor, Heater, Reboiler F
Storage Vessel Tangki, Drum, Reciever, Bin, Hopper, Silo
G Pemindah gas fan, Compressor, Pompa Vacuum, Vacuum Ejector
H Separators Bag Filter, Rotary Filter, Cartridge Filter, Centrifuge,
Cyclone, Settler, Precipitator, Classifier, Extractor J
Conveyor Bucket Elevator, Auger, Belts, Pneumatic Conveyor K
Instrument control valve, Transmitter Indicator, recorder, Analyzer
L Pompa
M Agitator, Mixer
N Motor, Penggerak, Turbin
P Alat Pengepakan Refrigerasi, unit udara, pembangkit steam, Cooling
Tower Q
Furnace, pemanas proses
R Reaktor
S Alat pembesar ukuran
V Penguap dan Evaporator
X Untuk peralatan yang tidak tercantum diatas
Bab ke 3, Seleksi dan uraian proses
29
b. Uraian proses