Air Umpan Boiler Air Pendingin Pengolahan Steam

120

8.2 Pengolahan Air

Untuk memenuhi kebutuhan air proses, air sanitasi, air pendingin dan air umpan boiler biasanya digunakan air permukaan, air bawah tanah atau air kawasan. Air kawasan adalah air bersih yang disediakan oleh kawasan industry. Total air yang dibutuhkan adalah jumlah air proses dan air sanitasi ditambah dengan make up: air umpan boiler dan air umpan boiler. Jika digunakan air permukaan atau air sungai maka harus dilakukan proses pengolah terlebih dahulu dengan proses pengolahannya adalah sebagai berikut: Air sungai dipompa menuju bak sedimentasi yang berfungsi untuk mengendapkan lumpur yang terikut.Dari bak sedimentasi dipompa menuju bak skimmer yang berfunfsi untuk memisahkan kotoran yang mengapung. Dari bak skimmer air dipompa menuju clarifier untuk diendapkan bahan tersuspensi dengan cara koagulasi dan flokulasi dengan penambahan alum sebagai zat koagulan dan diadakan pengadukan dengan kecepatan tinggi agar alum dan air dapat tercampur secara homogen. Setelah terjadi proses koagulasi dan flokulasi maka flok yang terjadi diendapkan didalam clarifier tersebut. Air yang masih mengandung floc ringan yang keluar secara overflow dari clarifier, dialirkan menuju ke sandfilter ditampung didalam bak air bersih dan diolah lebih lanjut sesuai dengan fungsinya masing-masing yaitu: a. Air Sanitasi Air dari bak air bersih dipompa menuju bak klorinasi untuk ditambahkan desinfektan klor Cl 2 sebanyak 1 ppm yang diinjeksikan langsung kedalam bak klorinasi yang selanjutnya air dialirkan dengan menggunakan pompa siap untuk dipergunakan sebagai air sanitasi.

b. Air Umpan Boiler

Pelunakan air boiler yang dilakukan dengan pertukaran ion didalam demineralisasi yang terdiri dari 2 tangki, yaitu tangki kation exchanger dan anion exchanger. Kation exchanger yang digunakan adalah resin Polystirene Phosponed dan Anion exchanger yang digunakan adalah Polystirene Based. Proses demineralisasi dengan cara air dari bak air bersih dialirkan dengan pompa menuju kation exchanger untuk menghilangkan ion-ion yang dapat menyebabkan kesadahan ion-ion bikarbonat, ion sulfat dan klor. Selanjutnya air dialirkan menuju anion exchanger untuk menghilangkan anion-anion yang mengganggu proses. Pemakaian resin yang terus menerus menyebabkan resin tidak aktif lagi yang dapat diketahui dari kesadahan air umpan boiler tersebut sehingga perlu diregenerasi. Selanjutnya air umpan boiler yang telah bebas dari ion-ion pengganggu ditampung dalam bak air lunak untuk memenuhi kebutuhan air umpan boiler. Untuk menghemat penggunaan air lunak steam kondensat yang terjadi dicampur dengan air lunak namun terlebih dahulu dipompa ke deaerator untuk menghilangkan gas-gas impurities. Campuran air lunak dan kondensat dimasukan kedalam bak boiler feed water dan siap diumpankan ke boiler. Selanjutnya steam yang dihasilkan boiler didistribusikan ke peralatan dan kondensat yang dihasilkan di recycle.

c. Air Pendingin

121 Untuk memenuhi kebutuhan air pendingin dari bak air lunak, air lunak langsung dipompa ke bak air pendingin kemudian dialirkan ke peralatan dengan pompa.Untuk menghemat kebutuhan air pendingin maka setelah digunakan, air pendingin di recycle dengan terlebih dahulu didinginkan dalam cooling tower dan selanjutnya air dipompa ke bak air pendingin lagi untuk digunakan kembali.

8.3 Pengolahan Steam

Untuk memenuhi kebutuhan steam, air umpan boiler diuapkan didalam boiler sesuai dengan kondisi suhu dan tekanan steam yang diinginkan.Agar tidak terjadi kesulitan didalam boiler maka zat-zat yang terkandung dalam air umpan boiler perlu dihilangkan atau diminimalkan. Zat-zat yang dapat menyebabkan kerusakan pada boiler adalah: Zat terlarut soluble matter dengan kadar tinggi Zat padat tidak terlarut suspended solid Garam-garam kalsium dan magnesium Zat organic organic matter Silica, sulfat asam bebas dan oksida Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk air umpan boiler yaitu: a. Tidak boleh membuih berbusa Busa disebabkan oleh adanya solid matter, susupended matter dan kebassan yang tinggi. Kesulitan yang dihadapi dengan adanya busa: Kesulitan pembacaan tinggi liquida dalam boiler Buih dapat menyebabkan percikan yang kuat yang mengakibatkan adanya solid-solid yang menempel dan mengakibatkan terjadinya korosi dengan adanya pemanasan lebih lanjut. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya pengontrolan terhadap adanya kandungan lumpur, kerak dan alkalinitas air umpan boiler. b. Tidak boleh membentuk kerak dalam boiler Kerak dalam boiler dapat menyebabkan: Isolasi terhadap panas sehingga proses perpindahan panas terhambat Kerak yang terbentuk dapat pecah sewaktu-waktu, sehingga dapat menimbulkan kebocoran karena boiler mendapat tekanan yang kuat. c. Tidak boleh menyebabkan korosi pada pipa Korosi pada pipa boiler disebabkan oleh keasaman pH rendah, minyak dan lemak, bikarbonat dan bahan organic, serta gas-gas H 2 S, SO 2 , NH 3 , CO 2 , O 2 yang terlarut dalam air.

8.4 Penyediaan Listrik