108
Dalam suatu instrumen ada beberapa bagian alat yang pemakaiannya bisa berfungsi sebagai berikut:
a. Indicator, yaitu bagian instrumen yang berfungsi untuk menunjukkan atau pengukuran secara
langsung, misalnya level indicator yaitu alat penunjuk ketinggian liquida didalam suatu alat pemrosesan.
b. Recorder, yaitu bagian instrumen yang berfungsi untuk mencatat suatu kondisi proses yang
merupakan kelengkapan instrument tipe penunjuk, misalnya pena pada jarum penunjuk pengukur tekanan.
c. Controller, bagian instrumen yang berfungsi untuk mengendalikan kondisi proses dan operasi,
misalnya : Flow controller untuk mengendalikan laju alir fluida didalam pipa, Temperatur controller untuk mengendalikan suhu operasi selama proses berlangsung agar sesuai dengan suhu
yang telah ditetapkan.
d. Sensor transducer, bagian instrumen yang berfungsi untuk berkontak langsung dengan objek
yang diukur untuk mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik. e.
Sensor Error Detector, bagian instrumen yang berfungsi untuk mengukur kesalahan yang terjadi antara keluaran actual dengan keluaran yang diinginkan.
f. Penggerak daya ajuator, bagian instrumen yang berfungsi untuk mengendalikan aliran energy
ke system yang dikendalikan. Alat ini disebut juga elemen pengendali akhir. Elemen pengeluaran ini harus mampu menggerakkan beban ke suatu harga yang diinginkan.
7.2. Pertimbangan Pemilihan Alat Instrumentasi
Pengendalian peralatan proses bisa dilakukan secara manual maupun otomatis. Pengendalian secara otomatis dilakukan dengan alat control yang dapat bekerja dengan sendirinya dan terhubung oleh
monitor agar setiap saat dapat dipantau kinerja performace alat proses. Pengendalian proses secara otomatis memerlukan pertimbangan biaya yang cukup matang, karenabiasanya penggunaan alat control
otomatis memerlukan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pemakaian alat control manual. Pengendalian proses secara otomatis memiliki keuntungan antara lain :
Mengurangi jumlah pegawai Keselamatan kerja lebih terjamin
Hasil proses lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
Selain pemeliharaan dan perawatan secara berkala, adanya alat-alat control pada peralatan sangat membantu menciptakan kondisi operasi yang ideal. Oleh karena itu, untuk memperoleh kinerja peralatan
yang baik, dalam waktu panjang perlu dilakukan shut down maintenance, yaitu penghentian seluruh peralatan proses untuk pembersihan dan perbaikan termasuk peralatan instrumen. Setelah pemeliharaan
dan pembersihan selesai, maka proses bisa kembali dijalankan start up dan pada masa start up inilah, diharapkan alat proses maupun alat instrumen dapat berfungsi dengan baik.
Banyak pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih instrumen agar alat tersebut dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan antara lain:
a. Jenis instrumen
109
b. Range yang diperhitungkanuntuk pengukuran
c. Ketelitian instrumen
d. Bahan konstruksi serta pengaruh pemasangan instrumen pada kondisi operasi
e. Mudah perawatan dan perbaikan
f. Mudah dalam pengoperasian
g. Faktor ekonomis
Selain dari pertimbangan tersebut, berdasarkan pada instrumennya sendiri ada beberapa factor pemilihannya, antara lain :
a. Kegunaan instrumen yang sesuai dengan kondisi proses yang akan diamati dan dikendalikan
b. Kriteria instrumen dengan pertimbangan sebagai berikut :
b.1. Reability Reability
diartikan sebagai : Sedikit gangguan
Sedikit kerusakan Berumur panjang atau awet
b.2. Maintainability Maintainability mempunyai pengertian perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat, serta tidak memerlukan biaya yang terlalu mahal.
Apabila reability semakin tinggi, maka material investment cost akan semakin tinggi tetapi maintenance cost
semakin murah. Berdasarkan pada kondisi proses dan operasi serta pertimbangan pemilihan diatas, maka diharapkan dalam suatu desain pabrik dapat menggunakan perslstsn instrumen
yang sesuai dengan kegunaan masing-masing alat proses. 7.3. Macam-macam Instrumentasi
Ada beberapa macam indicator dan alat kontrol yang dapat dipasang pada peralatan proses. Secara umum indikator atau alat kontrol digunakan untuk mengetahui atau mengontrol : suhu, tekanan,
laju alir maupun ketinggian liquida. Untuk indikator yang hanya berfungsi sebagai alat ukur saja, maka elemen controller dan control
valve tidak ada, tetapi hanya ada sensing elemen dan petunjuk kondisi proses saja seperti yan terlihat pada
gambar 7.4.
110
Gambar 7.4. Macam-macam alat indicator Untuk alat control pada prinsipnya terdiri dari 3 elemen, yaitu:
a. Sensing elemen yaitu bagian alat untuk merasakan kondisi proses yang berlangsung
b. Controller atau pengendali, yaitu bagian alat untuk mengembalikan kondisi proses yang keluar dari
setting awal kepada kondisi setting yang semula c.
Control valve, yaitu bagian alat berupa valve yang dapat membesarkan atau mengecilkan aliran fluida sehingga dapat mengembalikan kondisi proses kedalam keadaan yang benar.
Beberapa macam alat control, yaitu: flow control FC, pressure control PC, temperature control TC
dan level control LC, seperti yang terlihat pada gambar 7.5, dipasang pada suatu alat proses untuk mengendalikan kondisi proses sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mengoperasikan alat tersebut
pertama kali harus diatur atau diset kondisi proses yang diinginkan pada alat controller, selanjutnya pengendalian kondisi proses operasi dilakukan alat control tersebut.
111
Gambar 7.5. Macam-macam alat control Pemasangan alat control tersebut, seperti yang terlihat pada gambar 7.6, disesuaikan dengan alat
pemroses, bisa hanya satu, dua atau lebih disesuaikan kegunaan dan kondisi proses yang dikendalikan.
Gambar 7.5. Pemasangan alat control pada reactor Exoterm
112
Gambar 7.6. Alat control pada Heat Exchanger Contoh Soal 7.1
Pada desain pabrik Amyl Asetat dari Amyl Alkohol dan Asam Asetat memerlukan banyak kondisi proses yang perlu diamati atau dikendalikan, misalnya: temperature, tekanan, ketinggian fluida,
kecepatan air dan sebagainya. Secara teoritis, kondisi proses berjalan konstan, tetapi kenyataannya seringkali terjadi perubahan pada kondisi proses tersebut yang seharusnya tidak boleh terjadi karena
disebabkan oleh banyak factor. Apabila hal tersebut tidak diatasi maka out-put proses tidak optimal bahkan dapat mengalami kegagalan. Oleh karena itu pengendalian proses meliputi keseluruhan unit
pabrik yang benar-benar memerlukan pengendalian secara akurat. Desain pabrik Amyl Asetat dari Amyl Alkohol dan Asam Asetat ini menggunakan instrumentasi atau alat control otomatis dan manual,
tergantung dari system peralatan dan factor pertimbangan teknis dan serta factor pertimbangan secara ekonomis.Berdasarkan pada data tersebut desain dan gambarkan pemasangan instrumen yang diperlukan
pada pabrik tersebut.
Penyelesaian
113
Berdasarkan kebutuhan instrumen pada alat pemroses dan pabrik tersebut, maka instrumen yang digunakan, antara lain:
a. Jenis Peralatan Instrumentasi