Tehnik Penentuan Sampel 1. Tehnik Analisis dan Uji Hipotesis 1.

mencapai nilai 100 maka perusahaan tersebut semakin baik dalam menerapkan corporate governance . 3.2. Tehnik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi dan Objek Penelitian Populasi merupakan batas suatu objek penelitian dan sekaligus merupakan batas bagi proses induksi generalisasi penelitian yang bersangkutan Efferin, 2004. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI, Bank, BUMN, BUMD dan Perusahaan Swasta yang termasuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index CGPI tahun 2007 dan 2008.

3.2.2. Sampel

Bagian dari sebuah populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi Sumarsono, 2002 : 44. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling , yaitu teknik sampling dengan menggunakan pertimbangan dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan penelitian. Peneliti menetapkan kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah : 1. Perusahaan emiten yang masih aktif dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2007 dan 2008. 2. Perusahaan emiten yang termasuk dalam Corporate Governance Perception Index CGPI yang dilakukan oleh lembaga The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG pada tahun 2007 dan 2008. 3.3. Tehnik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi atau disini mempunyai arti sudah diterbitkan dan diperlihatkan kepada masyarakat umum seperti laporan keuangan yang telah go public dan laporan hasil dalam pemeringkatan penerapan corporate governance yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG yang berupa skor pemeringkatan Corporate Governance Perception Index CGPI. 3.3.2. Metode Pengumpulan Data 3.3.2.1. Sumber Data Dalam penelitian ini data-data yang diperuntukkan diperoleh dari : a. Penelitian Lapangan Penelitian yang secara langsung dilakukan di lapangan untuk penulisan skripsi ini, sumber data yang dapat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI. b. Studi Kepustakaan Yaitu mempelajari dengan seksama teori-teori yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas untuk memberikan wawasan dan landasan teori.

3.3.2.2. Pengumpulan Data

Untuk penelitian ini tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara kepustakaan dan dokumenter. 3.4. Tehnik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya metode Kolmogorov Smirnov Sumarsono, 2004 : 40. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan uji goodness of fit yang berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara distribusi sampel skor observasi dan distribusi teoritisnya. Uji Kolmogorov Smirnov menentukan apakah skor dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki distribusi teoritis, dimana distribusi teoritis adalah apa yang diharapkan sesuai dengan hipotesis nol H o . a. Hipotesis : H o : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal b. Daerah keputusan : Tingkat signifikan 5 maka H o diterima dan H 1 ditolak Tingkat signifikan 5 maka H o ditolak dan H 1 diterima

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar, yaitu: 1. Tidak ada Autokorelasi 2. Tidak ada Multikolinieritas 3. Tidak ada Heteroskedastisitas Berikut penjelasan tiga asumsi klasik diatas :

1. Autokorelasi

Salah satu asumsi klasik dalam model regresi bahwa tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Hal ini disebut sebagai tidak ada autokorelasi. Mendeteksi adanya gejala autokorelasi dapat dites dengan menghitung nilai Durbin Watson DW tes yang menyusun statistik dengan persamaan : d = 2 1 2 1 2         N t t t t N t t t e e e Keterangan : d = nilai Durbin Watson e t = residual pada waktu ke-t e t-1 = residual pada waktu ke-t-1 satu periode sebelumnya N = banyaknya data Gujarati, 1995 : 215 Tabel 3.1 : Ketentuan Uji Durbin Watson Nilai d Kesimpulan 0 d d L Ada autokorelasi positif d L ≤ d ≤ d U Tidak ada kesimpulan d U d 4-d U Tidak ada autokorelasi 4-d U ≤ d ≤ 4-d L Tidak ada kesimpulan 4-d L d 4 Ada autokorelasi negatif Gambar 3.1 : Kurva Uji Autokorelasi Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif dL dU 4 - dU 4 - dL 4 ada auto korelasi positif daerah keragu raguan ada auto korelasi negatif daerah keragu raguan

2. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan linier yang sempurna antar variabel bebas yang menjelaskan dalam persamaan regresi linier sederhana. Apabila ternyata ada hubungan linier antar variabel bebas, maka persamaan regresi linier sederhana tersebut terjadi multikolinieritas. Perkembangan teori yang baru adalah dengan mengetahui nilai “pembengkakan varians” atau varians inflation factor VIF. VIF dapat dihitung dengan rumus : VIF = 2 1 1 i R  Nilai 1- disebut Toleransi Tolerance yang diperoleh dengan meregresikan antar variabel bebas. adalah nilai dieterminasi persamaan regresi variabel bebas. Banyaknya nilai munculnya VIF sebanyak jumlah variabel bebas yang ada dalam persamaan regresi. Apabila nilai VIF 10 maka persamaan regresi linier sederhana tersebut tidak terkena mulikolinieritas Imam Ghozali, 2001 : 57. 2 i R 2 i R

3. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah nilai varians residual dengan varians setiapmvariabel bebas tidak sama atau E ≠ σ 2 i u 2 . Dengan kata lain, variansnya berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Rumus Rank Spearman adalah : r s = 1 – 6   1 2 2   n n d i Keterangan : d i = perbedaan dalam rank antara residual dengan variabel setiap bebas n = banyaknya data Hipotesis ntuk uji heteroskedastisitas : H o : σ 1 = σ m tidak bersifat heteroskedastisitas H o : σ 1 ≠ σ m bersifat heteroskedastisitas - Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05 maka H o diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas maka H o diterima berarti terjadi heteroskedastisitas.

3.4.3. Tehnik Analisis

Sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka kaitan antara variabel penelitian menggunakan Metode Analisis Regresi Linear Sederhana. Model Analisis Regresi Linear Sederhana dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + e dimana : Y = variabel kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan economic value added EVA X 1 = variabel penerapan good coporate governence GCG yang di diukur dengan coporate governence perception index CGPI a = konstantaintersep b 1 = koefisien regresi variabel X 1 e = kesalahan baku

3.4.4. Uji Hipotesis

1. Uji F

Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut : a. Hipotesis H : β 1 = 0 Model regresi tidak cocok H 1 : β 1 ≠ 0 Model regresi cocok b. Level of signifikan α = 0,05 c. Ketentuan pengujian : 1 Jika tingkat signifikan p-value 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. 2 Jika tingkat signifikan p-value 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima.

2. Uji t

Untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh variabel X 1 terhadap Y digunakan uji t dengan prosedur sebagai berikut : a. Hipotesis H : β 1 = 0 tidak terdapat pengaruh terhadap Y H 1 : β 1 ≠ 0 Model regresi cocok b. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan k :n jumlah variabel. c. Dengan nilai t hitung sebesar : t hit = 1 1 b se b d. Daerah kritis Ho melalui kurva distribusi t dua sisi. Gambar 3.2 : Kurva Distribusi t dua sisi. Daerah tolak Ho Daerah tolak Ho Daerah terima Ho t tab -t tab Ho diterima jika – t tab ≤ t hit ≤ t tab Ho ditolak jika t hit -t tab atau t hit t tab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini sampel yang digunakan oleh penulis adalah perusahaan-perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Bank, dan BUMN, BUMD dan Perusahaan Swasta yang bersedia praktik good corporate governance GCGnya dinilai oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG pada tahun 2007 dan 2008. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan yang bersedia mengikuti survei The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG ini berjumlah 21 perusahaan, terdiri dari 11 perusahaan berstatus Emiten, dan 5 perusahaan berstatus BUMN, 1 perusahaan berstatus BUMD, 4 perusahaan berstatus Perbankan, dan 1 perusahaan yang dimasukkan sebagai kategori Perusahaan Swasta. Pada tahun 2008 jumlah perusahaan yang bersedia mengikuti survei The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG ini berjumlah berjumlah 20 perusahaan, terdiri dari 14 perusahaan berstatus Emiten, dan 5 perusahaan berstatus BUMN, 1 perusahaan berstatus BUMD, 4 perusahaan berstatus Perbankan, dan 1 perusahaan yang dimasukkan sebagai kategori Perusahaan Swasta.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

1 30 99

Pengaruh Pengungkapan Corporte Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan

15 166 138

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public.

1 83 82

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI)

1 45 106

Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan

1 25 1

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 121

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening
( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia)

1 33 101

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.

0 3 24