Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Autokorelasi

Emiten, BUMN, serta Non Emiten-Non BUMN memperlihatkan pola kecenderungan yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu rataan keseluruhan aspek yang dinilai untuk perusahaan Emiten memiliki skor di atas rata-rata keseluruhan peserta, dan rataan keseluruhan aspek yang dinilai untuk perusahaan BUMN maupun perusahaan Non Emiten-Non BUMN memiliki skor di bawah rata-rata kor seluruh peserta corporate governance perception index CGPI tahun 2008. Dari Emiten terdapat satu aspek yang berada di bawah skor rata-rata, yaitu Keadilan. Hal ini bertolak belakang dengan BUMN yang memiliki skor Keadilan di atas rata-rata dibandingkan dengan yang lainnya yang berada di bawah skor rata-rata. Selain itu, perusahaan Non Emiten- Non BUMN memiliki skor aspek Keadilan, serta Visi dan Misi di atas rata-rata skor seluruh peserta corporate governance perception index CGPI tahun 2008. 4.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis 4.3.1. Hasil Uji Kualitas Data

4.3.1.1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas maupun terikat yang digunakan dalam model regresi mengikuti sebaran normal. Pengujian normalitas dilakukan terhadap nilai residual menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan uji Kolmogorov Smirnov 0,05 α = 5, maka distribusi adalah normal Sumarsono, 2004 : 40. Hasil pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 : Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X Y N 30 30 Mean 79.6340 1790.9198 Normal Parameters a,,b Std. Deviation 7.16030 3900.54614 Absolute .144 .305 Positive .065 .305 Most Extreme Differences Negative -.144 -.247 Kolmogorov-Smirnov Z .790 1.673 Asymp. Sig. 2-tailed .560 .007 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov didapat nilai signifikansi X=0,560 dan Y=0.07 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel memiliki distribusi data yang normal.

4.3.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan tidak bias untuk diinterprestasikan. Asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolinearitas, dan tidak ada heteroskedastisitas. Berikut akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik analisis regresi antara variabel penerapan good corporate governance GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang di proxykan oleh economic value added EVA :

4.3.1.2. 1. Autokorelasi

Salah satu asumsi klasik dalam model regresi bahwa tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1. Hal ini disebut sebagai tidak ada autokorelasi. Adanya autokorelasi dalam regresi dapat diketahui dengan menilai besaran Durbin Watson DW, tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson DW berada antara d U hingga 4-d U Gujarati, 1995: 217. Berdasarkan tabel Durbin Watson lampiran 6 dengan jumlah sampel n= 30 dan variabel independen k= 1 dengan tingkat signifkansi 0,05 diperoleh nilai d L = 1,35 dan d U = 1,49. Dari hasil perhitungan regresi diperoleh nilai Durbin Watson sebagai berikut : Tabel 4.8 : Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .487 a .237 .210 3466.98806 2.144 a. Predictors: Constant, X b. Dependent Variable: Y Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan Tabel 4.8 nilai Durbin Watson yang dperoleh sebesar 2,144 terletak diantara d U 1,49 dan 4-d U 2,51 dan terletak didaerah tidak ada autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi pada persamaan regresi dapat dipenuhi.

4.3.1.2. 2. Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

1 30 99

Pengaruh Pengungkapan Corporte Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan

15 166 138

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public.

1 83 82

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI)

1 45 106

Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan

1 25 1

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 121

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening
( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia)

1 33 101

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.

0 3 24