2. Fungsi Social Learning, untuk memberikan pencerahan bagi
masyarakat agar berlangsung secara efektif dan efisien, serta tersebar secara bersamaan.
3. Fungsi Penyampaian Informasi, artinya memungkinkan
informasi dari institusi publik tersampaikan pada masyarakat secara luas dalam waktu cepat dan singkat.
4. Fungsi Transformasi Budaya, yang merupakan sebuah proses
transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa.
5. Fungsi Hiburan, sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.
2.2.2 Televisi
Televisi adalah sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para
penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan dan lain-lain
www.3mo- wonokampir.co.cc
Sabtu, 21 Agustus 2010 pukul 14.33 WIB. Daya tarik televisi disebabkan oleh unsur kata-kata, musik,
sound effect , dan gambar. Selain itu, televisi juga menampilkan
teknik penggantian suasana yang sangat jelas melalui fade, cut, dissolve
dan sebagainya Effendy, 2000 : 178. Dalam pengaaturan penayangan program televisi, biasanya
diatur oleh bagian pemrograman siaran atau bagian perencanaan
siaran. Umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu program televisi bedasarkan perkiraan
kecenderungan menonton bagi pemirsanya. Misalnya, mengatur jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan
kecenderungan peminat penonton siaran berita www.wikipedia.org
Minggu, 29 Agustus 2010 pukul 12.47 WIB. Dengan pengaturan tersebut, maka kesuksesan sebuah
program acara dapat diraih. Kesuksesan itu dapat diukur melalui tingkat konsumsi suatu program acara oleh pemirsanya rating.
Pengukuran rating
dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan alat bernama “people meter” pada beberapa
responden www.wikipedia.org
Minggu, 29 Agustus 2010 pukul 12.47 WIB.
Sebagai sebuah media, televisi mempunyai empat fungsi berdasarkan penuturan Onong Uchjana, yaitu :
1. Fungsi Informasi, memberikan berbagai macam informasi atau
berita tentang sesuatu yang sedang atau telah terjadi di suatu wilayah.
2. Fungsi Pendidikan, memberikan ajaran atau suatu hal yang
bersifat mendidik, sehingga bisa mengubah tingkah laku atau pemikiran seseorang.
3. Fungsi Hiburan, memberikan suatu penyegaran dan tontonan
yang dapat menghibur audiencenya.
4. Fungsi Persuasi, memberikan pengaruh pada penontonnya yang
berasal dari tayangan-tayangan yang disuguhkan, baik itu pengaruh positif maupun negatif.
Selain keempat fungsi di atas, fungsi edukasi religius juga merupakan bagian dari fungsi media televisi, terutama pada
tayangan program acara saat Ramadhan. Edukasi adalah proses
yang dilakukan oleh seseorang untuk menemukan jati dirinya, yang dilakukan dengan mengamati dan belajar yang kemudian
melahirkan tindakan dan perilaku. Dan istilah ini seringkali digunakan dalam pendekatan pendidikan yang tentu maknanya
lebih dari sekedar belajar www.wordpress.com
Selasa, 23 November 2010.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, edukasi atau pendidikan berasal dari kata dasar didik, yaitu memelihara dan
memberi latihan ajaran, pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, sehingga mempunyai pendidikan mempunyai
pengertian proses pengubahan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan merupakan proses yang tidak pernah berhenti dan terjadi secara terus menerus. Melalui
pendidikan manusia menyadari hakikat dan martabatnya di dalam relasinya yang tak terpisahkan dengan alam lingkungannya dan
sesamanya. Itu berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan
manusia menjadi insan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Dari kesadarannya itu mampu memperbarui diri dan lingkungannya
tanpa kehilangan kepribadian dan tidak tercabut dari akar tradisinya
www.wordpress.com Selasa, 23 November 2010.
Religius berasal dari kata dasar religi yang mempunyai arti sebagai suatu keyakinan akan adanya kekuatan suci yang
menentukan jalan hidupdan mempengaruhi kehidupan manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan aturan serta
norma-normanya dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Kata lain dari religi adalah agama atau din yang berasal dari bahasa Arab
www.multiply.com Selasa, 23 November 2010.
Secara etimologis, religi merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia untuk mewujudkan kehidupan yang aman,
tenteram dan sejahtera, yang berupa aturan, nilai atau norma yang tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh dan
berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan budaya, serta mengatur kehidupan manusia yang dianggap sebagai kekuatan
mutlak. Sedangkan secara terminologi dalam ensiklopedia Nasional Indonesia, agama atau religi diartikan sebagai aturan atau
tata cara hidup manusia yang berhubungan dengan Tuhan dan sesamanya
www.multiply.com Selasa, 23 November 2010.
Televisi juga memiliki faktor kompleks yang meliputi faktor sosiologis, ekonomis, aestetis maupun sikap publik
Effendy, 2000 : 179-180, yang dijabarkan sebagai berikut : a
Faktor Sosiologis, ialah bahwa televisi membutuhkan perhatian dari penontonnya, karena tidak memiliki sifat mobile atau dapat
dinikmati sambil melakukan aktivitas lain seperti halnya radio. b
Fungsi Ekonomis, bahwa biaya untuk menyelenggarakan program televisi jauh lebih mahal daripada program siaran
radio. c
Fungsi Aestetis, bahwa banyak diantara program-program yang disukai oleh publik disiarkan di televisi.
d Sikap Publik, faktor ini mempunyai perbedaan terhadap
kegairahan dan ketegangan saat melihat tayangan televisi. Karena televisi umumnya berada di rumah, maka yang melihat
hanya terbatas pada beberapa individu saja, misalnya keluarga. Televisi muncul dengan adanya suatu tujuan tertentu, sesuai
dalam Undang-Undang Penyiaran Nomor 24 Tahun 1997, BAB II Pasal 4 bahwa penyiaran televise bertujuan untuk menumbuhkan
dan mengembangkan mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengembangkan masyarakat adil dan makmur.
Adapun fungsi penyiaran televisi berdasarkan Undang- Undang Penyiaran Nomor 24 Tahun 1997, BAB II Pasal 5 adalah
sebagai media informasi dan penerangan, media hiburan dan pendidikan, media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi,
dan sosial budaya, serta sebagai media pertahanan dan keamanan. Selain hal tersebut di atas, ternyata televisi juga mempunyai
kemudaratan atau hal-hal yang negatif bagi masyarakat. Hal itu disebabkan karena terapan kesannya maupun kehadirannya sebagai
media fisik, terutama bagi pengguna televisi tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam memilih program acara yang disajikan
Mansur, 1993. Beberapa kemudaratan itu ditunjukkan sebagai berikut :
a Menyia-nyiakan waktu dan umur
Bila acara yang ditonton terus-menerus bersifat hiburan yang di dalamnya merusak aqidah, maka perlu disadari dan
disikapi. b
Melalaikan tugas dan kewajiban Jika acara yang disajikan dapat memikat dan menarik
perhatian penikmatnya, maka mereka akan terbius, sehingga akan malas untuk menjalankan tugas dan kewajibanya.
c Menumbuhkan sikap hidup konsumtif
Ajaran hidup konsumtif biasanya bersumber dari adanya iklan di televisi.
d Mengganggu kesehatan
Kebiasaan menonton televisi yang terlalu lama dan sering, cepat atau lambat akan mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan dan penyakit yang disebabkan karena radiasi televisi.
e Alat transportasi kejahatan dan kebejatan moral
Karena sifat manusia yang cenderung meniru, maka tayangan seperti pemerkosaan, pembunuhan dan pornografi hendaknya
memerlukan arahan. f
Memutuskan silaturrahmi Dengan adanya televisi, banyak orang beranggapan bahwa ia
sudah cukup mempunyai teman atau sahabat hanya dengan menonton televisi.
g Mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar
Program acara yang menarik, khususnya bagi pelajar, dapat menyebabkan terganggunya jadwal belajar mereka. Hal ini
menimbulkan ketidakdisiplinan mereka dalam proses belajar. Disamping efek negatif yang ditimbulkan oleh televisi, ada
juga efek positif yang menjadi kelebihan media televisi www.3mo-wonokampir.co.cc
Sabtu, 21 Agustus 2010 pukul 14.33 WIB, diantaranya :
a Dapat memancarkan berbagai jenis tayangan audio-visual,
termasuk gambar diam, film, objek, spesimen dan drama
b Dapat menghemat waktu
c Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi
penontonnnya d
Dapat menerima, mengubah dan menggunakan atau membatasi semua bentuk media yang lain, sehingga dapat diseseuaikan
dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. e
Bersifat langsung dan nyata f
Merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh semua kalangan
Adapun manfaat media televisi berkaitan dengan tayangan- tayangannya terdiri atas tiga manfaat Mansur, 1993, yaitu :
1. Manfaat yang bersifat Kognitif
Manfaat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat kognitif, diantaranya berita,
dialog, wawancara dan sebagainya. 2.
Manfaat yang bersifat Afektif Manfaat yang berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang
biasanya memunculkan manfaat afektif adalah acara-acara yang mendorong penontonnya untuk memiliki kepekaan sosial, kepedulian
sesama manusia dan lainnya. 3.
Manfaat yang bersifat Psikomotor Manfaat yang berkaitan dengan manfaat dan perilaku yang positif.
Acara ini dapat dilihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang
mempunyai syarat yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada.
2.2.3 Televisi Nasional