Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kata lain dari religi adalah agama atau din yang berasal dari bahasa Arab www.multiply.com Selasa, 23 November 2010. b Kurang, menurut KBBI ialah belum atau tidak cukup, artinya bahwa program acara Seputar Indonesia belum mencukupi unsur edukasi religius. 7. Durasi atau Waktu Menurut KBBI, durasi didefinisikan sebagai seluruh rangkaian ketika proses atau sebuah keadaan berada atau berlangsung. Sedangkan waktu adalah lamanya sesuatu berlangsung. Durasi atau waktu dapat dihitung berdasarkan jam, menit maupun detik.

2.5 Kerangka Berpikir

Televisi adalah sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah. Rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita hiburan dan lain-lain. Sama halnya dengan media masaa, televisi mudah dijumpai dan dimiliki seseorang dimana-mana, seperti media massa surat kabar, radio atau internet. Televisi merupakan sebuah media elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang Arsyad, 2002 : 50. Dewasa ini, televisi banyak dimanfaatkan untuk menampilkan program acara yang bersifat menghibur dan meraih keuntungan semata, terutama di momen-momen tertentu, seperti di momen Ramadhan tanpa memperdulikan kereligiusan bulan Ramadhan itu sendiri. Untuk itu, sangat diperlukan peran serta orang tua dalam keluarga untuk menyikapi tayangan program acara tersebut Darwanto, 2007. Program acara menjelang berbuka biasanya tampil dengan pengemasan yang sedemikian rupa agar digemari penontonnya, karena mengingat waktunya yang berada pada saat prime time atau jam tayang utama. Tetapi akan lebih baik lagi jika pengemasannya juga melibatkan pada unsur religius, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif, tetapi memunculkan dampak yang positif. Adanya dampak negatif menyebabkan perubahan pola pikir, ucapan maupun tingkah laku yang cenderung bersifat buruk atau tidak baik, seperti berbicara kotor yang diadopsi dari sebuah tayangan televisi. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan adalah terciptanya pengetahuan dan wawasan baru yang belum pernah diketahui atau diperoleh sebelumnya, seperti pengetahuan yang didapat melalui program acara berupa kuis pendidikan Mansur, 1993. Televisi mengasumsi masyarakat bahwa realitas yang dimediasi menyebabkan pemirsanya memperkuat realitas sosial mereka, sehingga dapat dikatakan sebagai senjata budaya utama. Selain itu, televisi juga membentuk cara berpikir dan membuat kaitan dari masyarakat, serta mempunyai dampak terbatas tetapi sangat besar pengaruhnya. Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui program acara yang hadir menjelang berbuka. Jika acara yang ditampilkan merupakan acara yang mempunyai nilai positif sesuai dengan muansa religius, tanpa diselingi dengan canda tawa atau gurauan yang tidak sepantasnya ada, maka masyarakat juga akan terpengaruh secara positif, sehingga menciptakan realitas sosial yang benar. Bagan Kerangka Berpikir : Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir Ramadhan Media Televisi : Program Acara Menjelang Berbuka Fungsi Media Televisi : • Informasi • Pendidikan • Hiburan • Persuasi 60

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang berfokus pada Ramadhan dalam bingkai religius menjelang berbuka puasa di RCTI ini merupakan suatu penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis kualitatif, sehingga tidak perlu melakukan pengukuran pada variabel x dan y. Maksud penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian terhadap suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap suatu objek yang diteliti Kountur, 2003 : 53. Metode ini dapat memberikan gambaran tentang suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada akhirnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang fenomena yang sedang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan fenomenologis yang merupakan salah satu dasar fisiologis yang mempengaruhi penelitian kualitatif. Pendekatan ini mengungkapkan bahwa kebenaran sesuatu itu dapat diperoleh dengan cara mengungkap fenomena atau gejala yang memancar dari objek penelitian, sehingga bila penelitian dilakukan secara professional, maksimal dan bertanggung jawab, maka akan menimbulkan variasi refleksi dari objek yag diteliti Arikunto, 2006 : 14. Dengan kata lain, pengertian pendekatan fenomenologis ini dimaksudkan untuk memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya