Penyajian Data HASIL DAN PEMBAHASAN

Buku ini tentu saja memberi inspirasi bagi siapapun, dari wartawan, mahasiswa, dan seluruh masyarakat yang ingin lebih kenal dekat dengan Kompas. Dari buku ini kita dapat belajar bagaimana cara mempertahankan dari, penanaman karkater yang baik, integritas dan loyalitas. Selain itu kita dapat mengerti bahwa membangun sebuah kerajaan bisnis seperti yang dapat dilihat saat ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, perlu waktu 42 tahun untuk membangunnya. Sedangkan seseorang yang ingin menjatuhkan bahkan menghancurkan Kompas, mungkin tidak memerlukan waktu selama itu. Buku ini tidak hanya wajib dibaca oleh 246 wartawan Kompas atau seluruh karyawan yang berjumlah 953 orang sumber : Graha Kompas Jemursari, tetapi juga oleh seluruh karyawan yang bernaung di bahwa bendera Kelompok Kompas Gramedia. Tujuannya agar mereka dapat mendalami nilai - nilai sebuah perjuangan dan semangat bertahan dari sebuah surat kabar bernama Kompas.

4.2 Penyajian Data

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Oom Pasikom “Kontrovesi Hubungan Indonesia - Malaysia” pada Surat Kabar Kompas edisi sabtu, 4 September 2010. Selanjutnya akan dianalisis berdasarkan landasan teori Charles S. Pierce. Untuk mengetahui apa yang terkandung dalam karikatur Oom Pasikom pada Surat Kabar Kompas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ICON IKON 1 Dua orang laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung. 2 Seorang laki - laki berjenggot dengan memakai peci, kacamata dan jas. 3 Seorang laki - laki bertopi. 4 Seorang anak kecil laki - laki. SYMBOL SIMBOL 1 Mimik seorang laki - laki dengan mulut terbuka lebar, membuka kedua tangan disamping telinga dan kaki menjinjit. 2 Mimik seorang laki - laki dengan mulut terbuka lebar, mata tertutup sebelah, tangan yang satu menunjuk lalu yang satu lagi di perut dan kaki yang membentuk segitiga. 3 Mimik seorang laki - laki berdiri tegap dengan sorotan mata yang tajam dan melipat tangan di depan dada. 4 Mimik seorang laki - laki dengan mata melotot dan kedua tangan mengepal di depan dada. 5 Mimik seorang anak kecil laki - laki dengan jari telunjuk di bawah dagu dengan kepala yang mengarah ke atas. 6 Tulisan Oom Pasikom yang terdapat di atas kolom karikatur. 7 Kotak kecil di pojok kanan atas yang bertuliskan G.M Sudarta. INDEX INDEKS 1 Tulisan “mungkin kita ini dianggapnya cuma sebagai REPOEBLIK TKI ” 2 Tulisan 040910. 3 Sebuah garis melengkung di telunjuk tangan kiri orang laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung. 4 Dua buah garis melengkung di kedua tangan orang laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung. 5 Dua buah garis melengkung di kedua tangan yang mengepal di depan dada orang laki - laki yang bertopi. 6 Sebuah garis yang menyerupai bentuk halilintar dibawah tulisan “mungkin kita ini dianggapnya cuma sebagai REPOEBLIK TKI” Menurut Pierce, hubungan tanda dan acuannya memiliki 3 bentuk, adalah ikon, indeks dan simbol. Dalam karikatur Oom Pasikom “Kontrovesi Hubungan Indonesia - Malaysia” pada Surat Kabar Kompas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. edisi sabtu, 4 September 2010 juga kita dapat membaginya kedalam 3 bentuk, yang pertama adalah Ikon. Ikon dalam karikatur Oom Pasikom pada Surat Kabar Kompas edisi Sabtu, 4 September 2010 adalah ditunjukkan dengan gambar : 1 Dua orang laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung . 2 Seorang laki - laki berjenggot dengan memakai peci, kacamata dan jas. 3 Seorang laki - laki gendut dan bertopi. 4 Seorang anak laki - laki. Gambar itu disebut sebagai ikon dikarenakan gambar itu merupakan gambar a0074au bentuk yang bersifat kemiripan penggambaran dari tulisan teks “mungkin kita ini hanya dianggapnya cuma sebagai REPOEBLIK TKI” yang ingin disampaikan oleh pembuat karikatur. Kedua adalah Indeks, indeks dalam Oom Pasikom pada Surat Kabar Kompas edisi Sabtu, 4 September 2010 adalah semua kata - kata yang terbentuk menjadi sebuah kalimat atau tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat dalam karikatur Oom Pasikom “Kontrovesi Hubungan Indonesia - Malaysia” pada Surat Kabar Kompas edisi sabtu, 4 September 2010 adalah ditunjukkan dengan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1 Tulisan “mungkin kita ini hanya dianggapnya cuma sebagai REPOEBLIK TKI” . 2 Tulisan 040910. 3 Sebuah garis melengkung di telunjuk tangan kiri orang laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung. 4 Dua buah garis melengkung di kedua tangan orang laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung. 5 Dua buah garis melengkung di kedua tangan yang mengepal di depan dada orang laki - laki yang bertopi. 6 Sebuah garis yang menyerupai bentuk halilintar dibawah tulisan “mungkin kita ini dianggapnya cuma sebagai REPOEBLIK TKI” Disebut indeks karena adanya hubungan sebab akibat dengan tanda dalam iklan tersebut dan mendukung ikon dalam karikatur tersebut. Ketiga adalah Simbol, simbol dalam karikatur Oom Pasikom pada Surat Kabar Kompas edisi Sabtu, 4 September 2010 adalah : 1 Mimik seorang laki - laki dengan mulut terbuka lebar, membuka kedua tangan disamping telinga dan kaki menjinjit. 2 Mimik seorang laki - laki dengan mulut terbuka lebar, mata tertutup sebelah, tangan yang satu menunjuk lalu yang satu lagi di perut dan kaki yang membentuk segitiga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3 Mimik seorang laki - laki berdiri tegap dengan sorotan mata yang tajam dan melipat tangan di depan dada. 4 Mimik seorang laki - laki dengan mata melotot dan kedua tangan mengepal di depan dada 5 Mimik seorang anak kecil laki - laki dengan jari telunjuk di bawah dagu dengan kepala yang mengarah ke atas. 6 Tulisan Oom Pasikom yang terdapat di atas kolom karikatur. 7 Kotak kecil di pojok kanan atas yang bertuliskan G.M Sudarta. Disebut sebagai simbol karena tanda tersebut sebagai penegasan, ekspresi wajah dan gerakan tubuh dari orang - orang yang terdapat dalam karikatur tersebut. Simbol menurut Mulyana adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan bersama. Uraian simbol tersebut merupakan simbol dari karikatur tersebut dan disepakati oleh masyarakat sebagai konsumen Surat Kabar Kompas.

4.3 Karikatur Oom Pasikom Pada Surat Kabar Kompas “Kontroversi

Dokumen yang terkait

BANJIR JAKARTA DI MATA ‘OOM PASIKOM’ (Studi Deskriptif Kualitatif Menggunakan Semiotika Pierce dalam Karikatur Editorial ‘Oom Pasikom’ dalam Surat Kabar Harian Kompas).

0 2 15

BANJIR JAKARTA DI MATA ‘OOM PASIKOM’ BANJIR JAKARTA DI MATA ‘OOM PASIKOM’ (Studi Deskriptif Kualitatif Menggunakan Semiotika Pierce dalam Karikatur Editorial ‘Oom Pasikom’ dalam Surat Kabar Harian Kompas).

0 3 13

PEMAKNAAN KARIKATUR “OOM PASIKOM” VERSI PROSES PERSIDANGAN KASUS WISMA ATLET (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur “Oom Pasikom” Versi Proses Persidangan Kasus Wisma Atlet Pada Koran Kompas Edisi Sabtu, 11 Februari 2012).

0 0 91

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Surat Kabar Kompas "Kontroversi Kasus Mafia Pajak Gayus Holomoan Tambunan" Edisi Rabu, 12 Januari 2011).

0 3 80

PEMAKNAAN KARIKATUR “OOM PASIKOM” PADA SURAT KABAR KOMPAS EDISI, 2 OKTOBAR 2010. (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “Oom Pasikom” Pada Surat Kabar Kompas Edisi, 2 Oktober 2010).

0 0 89

PEMAKNAAN KARIKATUR “OOM PASIKOM” PADA SURAT KABAR KOMPAS EDISI, 2 OKTOBAR 2010. (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “Oom Pasikom” Pada Surat Kabar Kompas Edisi, 2 Oktober 2010)

0 0 27

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Oom Pasikom Pada Surat Kabar Kompas“Kontroversi Hubungan Indonesia - Malaysia” Edisi sabtu, 4 September 2010)

0 0 25

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Surat Kabar Kompas "Kontroversi Kasus Mafia Pajak Gayus Holomoan Tambunan" Edisi Rabu, 12 Januari 2011)

0 0 22

PEMAKNAAN KARIKATUR “OOM PASIKOM” VERSI PROSES PERSIDANGAN KASUS WISMA ATLET (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur “Oom Pasikom” Versi Proses Persidangan Kasus Wisma Atlet Pada Koran Kompas Edisi Sabtu, 11 Februari 2012)

0 0 22

MAKNA KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR EDITORIAL "OOM PASIKOM DAN CLEKTT" PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN SURAT KABAR JAWA POS

0 1 17