Makna yang dikomunikasikan hanya sebagian. Makna yang kita peroleh dari suatu kejadian bersifat multi aspek dan sangat kompleks.
Tetapi hanya sebagian saja dari makna - makna ini yang benar - benar dapat dijelaskan. Banyak dari makna tersebut yang tetap tinggal dalam
benak kita, karenanya pemaknaan yang sebenarnya mungkin juga merupakan tujuan yang ingin kita capai tetap tidak pernah tercapai Sobur,
2003: 285 - 289.
2.2 Kerangka Berpikir
Setiap individu mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda - beda dalam memahami suatu peristiwa atau obyek. Hal ini
dikarenakan latar belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda - beda dari setiap individu
tersebut. Begitu juga penelitian yang memahami lambang dan tanda yang ada, dalam obyek yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti.
Berdasarkan landasan teori yang telah disampaikan, maka peneliti dalam memaknai kartun editorial Oom Pasikom melakukan pemaknaan
terhadap tanda dan lambing berbentuk gambar dengan menggunakan teori sgitiga makna Pierce triangle meaning yang meliputi tanda, obyek, dan
interpretan sehingga diperoleh hasil intrepetasi data mengenai kartun editorial Oom Pasikom tersebut.
Tanda yang dimaksud disini adalah gambar dalam media cetak yang kemudian tanda tersebut dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
ikon, indeks, dan symbol. Obyek disini adalah karikatur Oom Pasikom
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada surat kabar Kompas yang bertema “Kontroversi Hubungan Indonesia - Malaysia” pada edisi Sabtu, 4 September 2010. Setelah menganalisis
kategori tanda tersebut, maka peneliti akan mengetahui makna gambar kartun editorial Oom Pasikom tersebut. Sistematika tersebut digambarkan
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemaknaan dengan Pendekatan Semiotika Charles Sanders Pierce
1. Ikon 1
Dua orang laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung .
2 Seorang laki - laki berjenggot dengan memakai peci,
kacamata dan jas. 3
Seorang laki - laki gendut dan bertopi. 4
Seorang anak laki - laki. 2. Indeks
1 Tulisan “mungkin kita ini dianggapnya cuma sebagai
REPOEBLIK TKI ” 2
Tulisan 040910
3 Sebuah garis melengkung di telunjuk tangan kiri orang
laki - laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung.
4 Dua buah garis melengkung di kedua tangan orang laki -
laki berpakaian khas Malaysia yang memakai peci dan sarung.
5 Dua buah garis melengkung di kedua tangan yang
mengepal di depan dada orang laki - laki yang bertopi.
6 Sebuah garis yang menyerupai bentuk halilintar
dibawah tulisan “mungkin kita ini dianggapnya cuma sebagai REPOEBLIK TKI”
3. Simbol
1 Mimik seorang laki - laki dengan mulut terbuka lebar,
membuka kedua tangan disamping telinga dan kaki menjinjit.
2 Mimik seorang laki - laki dengan mulut terbuka lebar,
mata tertutup sebelah, tangan yang satu menunjuk lalu yang satu lagi di perut dan kaki yang membentuk
segitiga.
3 Mimik seorang laki - laki berdiri tegap dengan sorotan
mata yang tajam dan melipat tangan di depan dada. 4
Mimik seorang laki - laki dengan mata melotot dan kedua tangan mengepal di depan dada.
5 Mimik seorang anak kecil laki - laki dengan jari
telunjuk di bawah dagu dengan kepala yang mengarah ke atas.
6 Tulisan Oom Pasikom yang terdapat di atas kolom
karikatur. 7
Kotak kecil di pojok kanan atas yang bertuliskan G.M Sudarta.
Karikatur Oom Pasikom
“Kontroversi Hubungan
Indonesia - Malaysia”
Hasil Interpretan
Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Berpikir
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan digunakannya metode
deskriptif kualitatif terdapat beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam
penelitian ini kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek
peneliti, ketiga metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola - pola nilai yang
dihadapi Moeloeng, 2002: 33. Selain itu pada dasarnya semiotik bersifat kualitatif interpretatif,
yaitu suatu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik
tanda dan teks tersebut Christomy dan Yuwono dalam Marliani, 2004: 48.
Oleh karena itulah peneliti harus memperhatikan beberapa hal dalam penelitian ini, pertama adalah konteks atau situasi sosial di seputar
dokumen atau teks yang diteliti. Disini peneliti diharapkan dapat memahami makna dari teks yang diteliti. Kedua adalah proses atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.