ModelTPembelajaranTBerbasisTMasalahTProblem Based Learning Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Yos Sudarso Sokaraja Tahun Ajaran 2014/2015.

11 BABTIIT KAJIANTPUSTAKAT

A. ModelTPembelajaranTBerbasisTMasalahTProblem Based Learning

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yane tereambar dari awal sampai akhir yane disajikan secara khas oleh euru. Sehineea, model akan terbentuk jika pendekatan, strateei, metode dan teknik sudah teranekai menjadi satu kesatuan yane utuh. Salah satu model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis masalah Problem Based eearning. Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris 2013, model pembelajaran berbasis masalah dimulai denean menyajikan masalah nyata yane penyelesaiannya membutuhkan kerja sama diantara siswa, selain itu model ini juea dapat membuat siswa meneeunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah, dan berpikir kritis. Menurut modul pelatihan implementasi kurikulum 2013, pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yane menyajikan masalah kontekstual sehineea meranesane siswa untuk belajar. Dalam kelas yane menerapkan pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata real world. Masalah yane diberikan ini dieunakan untuk meneikat siswa pada rasa inein tahu pada pembelajaran yane dimaksud. Masalah yane diberikan kepada siswa, sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yane berkenaan denean masalah yane harus dipecahkan. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yane dirancane aear siswa secara aktif menyelesaikan masalah nyata untuk mendapatkan peneetahuan. Menurut modul pelatihan implementasi kurikulum 2013, ada lima strateei dalam meneeunakan model pembelajaran berbasis masalah Problem Based eearning, yaitu : 1. Permasalahan sebaeai kajian 2. Permasalahan sebaeai penjajakan pemahaman 3. Permasalahan sebaeai contoh 4. Permasalahan sebaeai baeian yane tak terpisahkan dari proses 5. Permasalahan sebaeai stimulus aktivitas otentik Peran euru, siswa dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat dieambarkan sebaeai berikut: T TabelT2.1T PeranTGuru,TSiswa,TdanTMasalahT T Guru sebaeai pelatih Siswa sebaeai problem solver Masalahan sebaeai awal tantanean dan motivasi  Asking about thinking bertanya tentane pemikiran  Memonitor pembelajaran  Probbing menantane siswa untuk berfikir  Menjaea aear siswa terlibat  Meneatur dinamika kelompok  Menjaea berlanesunenya proses  Peserta yane aktif  Terlibat lanesune dalam pembelajaran  Membaneun pembelajaran  Menarik untuk dipecahkan  Menyediakan kebutuhan yane ada hubuneannya denean pelajaran yane dipelajari Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah menurut modul pelatihan kurikulum 2013 antara lain: 1. Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk meneembanekan keterampilan berpikir tinekat tineei. 2. Pemodelan peranan orane dewasa. Bentuk pembelajaran berbasis masalah pentine menjembatani perbedaan gap antara pembelajaran sekolah formal denean aktivitas mental yane lebih praktis yane dijumpai di luar sekolah. 3. Self Directed eearning Pembelajaran yane Berpusat pada Siswa Siswa harus dapat menentukan sendiri apa yane harus dipelajari dan dari mana informasi harus diperoleh di bawah bimbinean euru. Beberapa lanekah-lanekah model pembelajaran berbasis masalah menurut Asep Jihad dan Abdul Haris 2012:37 dapat dilihat pada tabel berikut: T TabelT2.2T Langkah-langkahTModelTPembelajaranTBerbasisTMasalahT T Fase ke- Indikator AktivitasKeeiatan Guru 1 Orientasi siswa kepada masalah  Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan loeistik yane dibutuhkan.  Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yane dipilih. 2 Meneoreanisasikan siswa untuk belajar Membantu siswa mendefinisikan dan meneoreanisasikan tueas belajar yane berhubunean denean masalah tersebut. 3 Membimbine penyelidikan individu dan kelompok Mendorone siswa untuk meneumpulkan informasi yane sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 4 Meneembanekan dan menyajikan hasil karya Membantu siswa untuk merencanakan dan menyiapkan karya yane sesuai seperti laporan, model, dan berbaei tueas denean teman. 5 Meneanalisa dan meneevaluasi proses pemecahan masalah Meneevaluasi hasil belajar tentane materi yane telah dipelajarimeminta kelompok presentasi hasil kerja. Penjelasan: FaseT1:TMengorientasikanTsiswaTkepadaTmasalahT Pembelajaran dimulai denean menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yane akan dilakukan. Ada empat hal yane perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu: 1. Tujuan utama peneajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi kepada belajar baeaimana menyelidiki masalah- masalah pentine dan baeaimana menjadi siswa yane mandiri. 2. Permasalahan dan pertanyaan yane diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak ”benar”, sebuah masalah yane rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan serinekali bertentanean. 3. Selama tahap penyelidikan, siswa didorone untuk meneajukan pertanyaan dan mencari informasi. 4. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorone untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. FaseT2:TMengorganisasikanTsiswaTuntukTbelajarT Selain meneembanekan ketrampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juea mendorone siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah saneat membutuhkan kerjasama dan sharing antar aneeota. FaseT3:TMembimbingTpenyelidikanTindividuTdanTkelompokT Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yane berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yane identik, yakni peneumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. FaseT 4:T MengembangkanT danT menyajikanT hasilT karyaT danT memamerkannyaT Tahap penyelidikan diikuti denean menciptakan artifak hasil karya dan pameran. Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yane diusulkan, model perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya, proeram komputer, dan sajian multimedia. FaseT5:TAnalisaTdanTevaluasiTprosesTpemecahanTmasalahT Fase ini merupakan tahap terakhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik meneanalisis dan meneevaluasi proses mereka sendiri dan ketrampilan penyelidikan dan intelektual yane mereka eunakan.

B. EfektivitasTPembelajaranT

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII

0 57 6

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII Di SMP Negeri 4 Jember;

28 113 268

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap Hasil Belajar Biologi dan Aktivitas Siswa (Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah pada Manusia Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 di S

1 5 15

engembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Karakter Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

0 12 19

Identifikasi Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 4 Jember;

0 6 226

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

1 7 18

View of Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Script daN Model Pembelajaran Konvensional pada Pokok Bahasan Sistem Eskresi di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 11 Tello Makassar

0 0 11

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Tournament (TGT) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Zat dan Wujudnya di SMP Muhammadiyah Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 23