Sedanekan untuk menentukan rumus volume balok dapat diturunkan dari rumus volume kubus. Balok merupakan kubus yane ukuran panjane, lebar,
dan tineeinya berbeda. Bila panjane balok dinyatakan dalam satuan panjane, lebar balok dinyatakan dalam satuan panjane, dan tineei blok
dinyatakan dalam satuan panjane, dan volume balok disimbolkan denean satuan volume, maka volume balok dapat dirumuskan sebaeai berikut:
F. KerangkaTBerpikirT
Membuat siswa tertarik meneikuti pembelajaran dan terfokus pada euru memane sulit. Siswa lebih cenderune merasa bosan jika pembelajaran
tidak menarik. Rasa bosan itu dapat dilihat dari perilaku siswa yane serine meneobrol denean teman diluar topik pembelajaran, tertidur, berjalan-jalan
dan melamun. Tentunya hal tersebut dapat meneuranei pemahaman siswa tentane suatu konsep atau materi. Penyampaian materi yane hanya
meneeunakan metode konvensional merupakan salah satu hal yane menyebabkan siswa merasa bosan meneikuti pembelajaran.
Metode konvensional yane dianeeap sebaeai metode pembelajaran tradisional menjadikan euru sebaeai pusat pembelajaran dan siswa hanya
sebaeai penerima ilmu yane diberikan pada euru. Namun, pada kenyataannya siswa akan cepat lupa denean materi karena hanya menerima saja dari euru
karena tidak adanya pemahaman akan materi. Padahal pelajaran matematika 2 = × ×
bukanlah pelajaran hafalan akan rumus-rumus, tetapi membutuhkan pemahaman siswa. Hal ini tidak didapatkan jika hanya meneeunakan metode
konvensional. Peneeunaan metode konvensional memane banyak dieunakan euru
dalam memberikan materi pada kurikulum 2006 walaupun beberapa euru sudah meneeunakan metode diskusi dan tanya jawab. Banyak model atau
metode pembelajaran yane lebih baik dari yane telah disebutkan. Beberapa model pembelajaran yane dapat dieunakan antara lain model pembelajaran
berbasis masalah problem based learning, model pembelajaran berbasis proyek project based learning, dan model pembelajaran penemuan
discovery learning, semua itu merupakan model pembelajaran yane ada di kurikulum 2013. Model tersebut dapat diterapkan pada kurikulum 2006 untuk
membantu siswa memahami materi pelajaran. Peneliti memfokuskan penelitian pada peneeunaan model
pembelajaran berbasis masalah pada sub pokok bahasan luas permukaan serta volume kubus dan balok. Pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa
untuk berpikir kritis untuk mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk memahami suatu materi. Selain itu, siswa juea diharapkan
mampu menyelesaikan masalah secara tim. Hal ini dapat meneuranei keeiatan siswa di luar pembelajaran seperti meneobrol denean teman, tertidur, berjalan-
jalan, dan melamun. Hasil belajar siswa akan baik apabila siswa mempunyai motivasi
belajar yane tineei. Motivasi tersebut dapat dilihat dari keaktifan, keterlibatan,
minat, perhatian, rasa inein tahu, keantusiasan, serta berusaha mencoba dan bersedia meneatasi masalah. Apabila semua itu dapat terlihat dari diri siswa
maka diharapkan siswa menjadi paham akan materi yane dipelajari. Pemahaman tersebut dapat membuat siswa mencapai hasil belajar yane baik.
Oleh karena itu, peneliti berharap peneeunaan model pembelajaran berbasis masalah pada sub pokok bahasan luas permukaan serta volume kubus dan
balok dapat efektif.
32
BABTIIIT METODETPENELITIANT
A. JenisTPenelitianT