D. COSO Committee of Sponsoring Organizations
COSO merupakan sebuah organisasi yang terbentuk sejak tahun 1985 dan berkedudukan di Amerika Serikat atas inisiatif dari lima organisasi
profesional yaitu: American Institute Certified of Public Accountants AICPA, American Accounting Association AAA, The Institute of Internal
Auditors IIA, The Institute of Management Accountants IMA, dan The Financial Executives Institute FEI. Walaupun didukung oleh lima organisasi
profesional pada dasarnya organisasi ini bersifat independen dan orang yang duduk di dalamnya berasal dari berbagai kalangan, misalnya: akuntan publik,
kalangan industri, bursa efek atau investor. Terhitung sejak 1 Juni 2013 pimpinan COSO adalah Robert B. Hirth Jr. dan akan memimpin dalam tiga
tahun mendatang. Dua tujuan utama COSO yang dikutip dari buku Haryono Jusup adalah
1 menetapkan definisi pengendalian intern yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai pihak, dan 2 menetapkan suatu standar yang dapat digunakan oleh
bisnis dan entitas lainnya sebagai acuan dalam menetapkan pengendalian intern dan menentukan perbaikannya.
COSO menerbitkan sebuah model pengendalian intern dalam laporan yang berjudul Internal Control-Integrated Framework pada tahun 1992 dan
sekarang telah banyak digunakan oleh para auditor sebagai dasar penilaian assessment dan perbaikan improvement pengendalian intern. Lima
komponen pengendalian COSO yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan.
E. Bank
Bank menurut Undang-undang RI no.10 tahun 1998 yang merupakan perubahan dari Undang-undang no.7 tahun 1992
adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Bank di Indonesia menurut jenisnya terdiri dari: Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat. Bank Umum merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lal
u lintas pembayaran sedangkan “Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan