1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Pemberian kredit merupakan kegiatan yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha perusahaan
sehingga membutuhkan pengendalian. Pengendalian intern dalam suatu organisasi menjadi bagian yang penting dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi seperti: keandalan laporan keuangan, menjaga kekayaan perusahaan, evektifitas dan efisiensi operasi, serta ketaatan pada hukum dan
peraturan yang berlaku sehingga perlu dianalisis. Hal ini merupakan suatu tindakan preventif dari suatu situasi yang tidak pasti dari kegiatan di dalam
perusahaan yang mungkin dikemudian akan menimbulkan resiko. Calon debitur dapat dengan mudahnya memberikan data-data fiktif
sehingga kredit yang sebenarnya tidak layak, tetap diberikan. Masalah akan muncul ketika kredit ditagih, karena data yang diberikan saat permohonan
kredit adalah fiktif maka nasabah kemungkinan akan sulit membayar dan terjadi kredit macet atau bahkan ditemukan adanya nasabah fiktif. Jika jumlah
kredit macet dalam satu periode jumlahnya banyak, maka perusahaan sudah pasti akan menderita kerugian. Kredit yang semula bertujuan memberikan
manfaat tambahan bagi masyarakat, akhirnya berujung pada kerugian perusahaan dan bahkan berakibat pada kelangsungan usaha bisnis.
Upaya pencegahan perlu dilakukan agar tujuan pemberian kredit yang semula ingin membantu penyediaan dana dalam bentuk penyaluran kredit
kepada masyarakat dapat terlaksana tanpa merugikan pihak pemberi kredit. Selain dapat mengukur ketercapaian tujuan organisasi, pengendalian yang
diterapkan manajer juga dapat membantu dalam pengambilan kebijakan dan keputusan yang akan berpengaruh bagi kelangsungan usaha perusahaan.
Terkait dengan pengendalian yang perlu diterapkan di lingkungan bisnis, COSO Committee of Sponsoring Organizations yang merupakan salah satu
lembaga di Amerika telah turut ikut ambil bagian dalam penciptaan desain dan penerapan pengendalian di lingkungan bisnis perusahaan. Internal
Control-Integrated Framework diterbitkan dan menjadi salah satu upaya agar penciptaaan pengendalian di lingkungan bisnis senantiasa diterapkan dan
berkembang selaras dengan kegiatan operasional perusahaan. COSO yang terdiri dari lima komponen pengendalian dipilih karena hingga 20 tahun
setelah diterbitkan, kerangka COSO tetap menjadi salah satu model pengendalian yang paling populer dan masih banyak dibahas pada buku-buku
internal audit. Selain itu tahun 2014 ini menjadi tahun terakhir penerapan kerangka COSO 1992 yang kemudian beralih ke kerangka COSO 2013.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian adalah
“analisis penerapan pengendalian intern prosedur pemberian kredit : studi kasus
Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman. ”
B. Rumusan Masalah