Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

Data yang akan dibahas di bawah ini merupakan data hasil jawaban responden terhadap kuesioner penelitian dengan 45 butir pertanyaan yang terdiri dari lima komponen pengendalian. Hasil jawaban yang telah ditabulasi dan diberi kode 1 untuk jawaban „ya‟ yang berarti pengendalian diterapkan dan kode 0 untuk jawaban „tidak‟ yang berarti pengendalian diterapkan, kemudian setelah itu akan ditotal untuk mengetahui jumlah jawaban ya dan tidak. Setelah diketahui jumlah jawaban “ya” untuk masing-masing responden, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertinggi dan nilai terendah dan didapatkan bahwa nilai tertinggi yaitu 45 empatpuluh lima dan terendah 34 tigapuluh empat. Berikut jumlah jawaban “ya” masing-masing responden: Tabel 5.9 : Jumlah Jawaban „ya” Responden Responden ke- Jumlah Jawaban Ya 1. 45 2. 41 3. 45 4. 45 5. 34 6. 45 7. 43 8. 45 9. 45 10. 39 11. 43 12. 43 13. 45 14. 38 15. 42 16. 44 17 44 Total 726 Data-data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Perhitungan rata-rata dari tujuhbelas data itu dapat dijabarkan menjadi: 45 + 41+ 45+ 45+ 34+ 45+ 43+ 45 + 45+ 39+ 43+ 43+ 45+ 38+ 42+ 44+ 44 17 = 726 17 = 42,7 Hasil perhitungan di atas menunjukkan angka 42,7 didapat dari 72617, dan jika ditelusuri ke dalam tabel tingkat kesesuaian antara PI BPR dan COSO termasuk ke dalam kriteria tinggi. Hal itu dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.3 : Tingkat Kesesuaian antara PI BPR dan COSO Rentang Nilai Kriteria 45,00 – 42,81 Sangat Tinggi 42,80 – 40,61 Tinggi 40,60 – 38, 41 Cukup 38,40 – 36,21 Rendah 36,20 – 34,00 Sangat Rendah Kesesuaian penerapan pengendalian intern BPR terhadap COSO termasuk kedalam kriteria tinggi. Ini berarti penerapan pengendalian intern pada prosedur pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sleman memiliki kesesuaian terhadap pengendalian intern COSO yang terdiri dari lima komponen pengendalian meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan termasuk dalam kriteria tinggi. Pembahasan lima komponen pengendalian intern COSO bersumber dari jawa ban “tidak” responden rincian dapat dilihat pada Lampiran II yang berarti pengendalian intern belum diterapkan di prosedur pemberian kredit BPR, kemudian akan dibahas akibat yang ditimbulkan apabila kebijakan tersebut tidak diterapkan. Berikut pembahasan masing-masing komponen. 1. Lingkungan Pengendalian Komponen lingkungan pengendalian pada butir 7 terdapat 4 responden yang belum menerapkan struktur organisasi yang dibuat dalam bentuk papan tulis atau pigura agar dapat dilihat oleh seluruh karyawan di departemen kredit. Hal ini dapat mengakibatkan tidak semua karyawan mendapatkan informasi yang jelas kepada siapa harus bertanggungjawab atas pekerjaannya dan berkoordinasi atau berhubungan dengan fungsi yang mana dalam penyelesaian pekerjaan. Filosofi dan gaya operasional manajemen dilihat dari sikap manajemen yang menunjukkan tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan, sebanyak 3 responden dalam butir 6 menyatakan bahwa manajer belum menerapkan filosofi dan gaya tertentu yang menunjukkan tindakan kreatif untuk pengembangan perusahaan. Akibat yang ditimbulkan adalah aktivitas karyawan tidak fokus pada pengendalian dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Butir pertanyaan 8 dan 9, masing-masing terdapat 1 responden yang belum menerapkan deskripsi tugas dalam bentuk buku pedoman dan belum menerapkan prosedur perekrutan karyawan. Akibat jika tidak memiliki deskripsi tugas dalam bentuk buku pedoman adalah karyawan akan kesulitan untuk mengetahui wewenang yang dimiliki dan tugas apa saja yang harus dikerjakan pada fungsi tertentu, sedangkan jika tidak memiliki prosedur perekrutan karyawan maka perusahaan akan kesulitan mengetahui kemampuan karyawan dan mengakibatkan perusahaan tidak mendapatkan karyawan yang jujur dan kompeten terhadap tugasnya. 2. Penilaian Risiko Jawaban responden dalam butir 12 untuk komponen penilaian risiko terdapat 3 responden yang belum menerapkan penilaian risko untuk penempatan karyawan baru dan pergantian karyawan dalam aktivitas kredit, akibat yang mungkin ditimbulkan adalah pekerjaan menjadi tidak efisien karena karyawan belum sepenuhnya memahami tugas dan kewenangannya. Butir 11 terdapat 1 responden yang belum menerapkan penilaian risiko ketika terjadi perubahan dalam lingkungan operasional. Perubahan lingkungan operasional dapat ditandai dari meningkatnya aktivitas pemberian kredit di perusahaan, jika tidak dilakukan penilaian risiko maka kesibukan karyawan akan menyebabkan berkurangnya pelayanan terhadap konsumen. Terdapat 1 responden dalam butir 16 yang belum menerapkan penilaian risiko ketika terdapat perubahan prinsip-prinsip akuntansi dalam pemberian kredit yang berakibat karyawan kesulitan melaksanakan tugasnya karena pengetahuan tentang prinsip akuntansi yang diketahuinya sudah tidak relevan sehingga dibutuhkan biaya untuk pelatihan karyawan. 3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian pada butir 22 menunjukkan terdapat 6 responden yang belum menerapkan kebijakan karyawan untuk mengambil cuti, ini dapat mengakibatkan karyawan jenuh dan bosan akan pekerjaannya sehingga human error akan semakin tinggi. Butir 24 terdapat 4 responden yang belum menerapkan perlindungan asuransi untuk kredit yang diberikan akibatnya jika terjadi hal-hal diluar dugaan maka perusahaan akan dirugikan, misalnya terjadi bencana alam padahal kredit rumah belum selesai maka perusahaan asuransilah yang akan menanggung risiko itu. Selanjutnya terdapat 3 responden dalam butir 21 yang menyatakan belum menerapkan kebijakan untuk mendistribusikan dokumenbukti pemberian kredit ke bagian yang berbeda akibatnya hasil pekerjaan di bagian tertentu tidak dapat dicocokkan dan dijadikan sebagai dasar pertanggungjawaban, misalnya bukti uang keluar dari kasir untuk aktivitas pencairan kredit yang kemudian salinannya digunakan oleh bagian penagihan utang sebagai dasar penagihan. Selain itu dalam butir 20 dan 23 masing-masing terdapat 2 responden yang belum menerapkan penggunaan nomor urut tercetak pada dokumen pemberian kredit yang mengakibatkan kemungkinan ada transaksi yang belum dicatat atau terdapat transaksi yang dicatat lebih dari satu kali dan jika terdapat dokumen yang dibatalkan karena rusak atau salah tulis maka dokumen itu harus tetap disimpan untuk dipertanggungjawabkan. Responden belum menerapkan rotasi jabatan untuk karyawan akan mengakibatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan hanya terbatas pada satu pekerjaan saja dan jika karyawan melakukan pekerjaan yang monoton dalam periode waktu yang cukup lama maka akan menimbulkan kejenuhan. Butir 27 dan 28 memperlihatkan terdapat masing-masing 1 responden yang belum menerapkan pemeriksaan dadakan oleh manajemen dan belum dilakukan audit oleh pihak eksternal hal ini mengakibatkan manajemen kesulitan untuk menentukan pengendalian dan tindakan perbaikan karena tidak mengetahui bagian mana saja yang masih terdapat kelemahan dan membutuhkan koreksi. 4. Informasi dan Komunikasi Responden yang menyatakan belum menerapkan sistem informasi yang mencakup metode dan catatan yang menjelaskan dasar yang tepat untuk membenarkan pengklasifikasian transaksi-transaksi dalam laporan keuangan berjumlah 2 responden dan dapat dilihat dalam komponen informasi dan komunikasi butir 35. Hal ini akan mengakibatkan kesalahan dalam pengklasifikasian akun dan dapat berpengaruh pada laporan keuangan. Selain itu terdapat masing-masing 1 responden dalam butir 29 dan 30 yang menyatakan belum menerapkan rapat tim kredit terhadap calon nasabah dalam proses pengajuan kredit dan belum menerapkan pencatatan atas transaksi ke dalam jurnal pada hari yang sama saat terjadi transaksi. Belum diterapkannya rapat tim dalam proses pengajuan kredit dapat menimbulkan tidak terciptanya komunikasi dan koordinasi antar karyawan di departemen kredit sehingga dapat berpengaruh pada hasil keputusan yang akan diambil, sedangkan jika belum menerapkan kebijakan untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal pada hari yang sama akan mengakibatkan beberapa hal seperti terjadi penumpukan pekerjaan atas transaksi yang belum dicatat ke dalam jurnal sehingga karyawan dapat melakukan kesalahan ketika melakukan pencatatan atau karyawan tidak mengecek ke dokumen bukti saat melakukan pencatatan. 5. Pemantauan Butir pertanyaan 42 dalam komponen pemantauan, terdapat 2 responden yang menyatakan bahwa penerapan pengendalian intern yang telah dilaksanakan belum efektif dan efisien. Hal ini dapat mengakibatkan pencapaian tujuan perusahaan menjadi lebih lama dari waktu yang diestimasi dan kurang maksimal. 70

BAB VI PENUTUP