73
Dari Tabel 5.3 diperlihatkan bahwa selisih besarnya laju aliran kalor antara sirip besi utuh dengan sirip besi berlubang sekitar 29. Dan laju aliran kalor total
sirip besi utuh lebih tinggi dibandingkan laju aliran kalor total sirip besi berlubang.
Dari grafik perbandingan laju aliran kalor untuk semua bahan dengan waktu yang sama serta harga h yang sama seperti yang disajikan di atas, dapat dikatakan
bahwa besarnya laju aliran kalor total sirip utuh lebih tinggi dibandingkan laju aliran kalor total sirip berlubang yang nilainya berkisar di antara 29. Hal ini
dikarenakan besarnya luasan penampang sirip utuh yang bersentuhan langsung dengan fluida lebih besar dibandingkan luasan penampang sirip berlubang yang
bersentuhan langsung dengan fluida.
5.2.2. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Utuh dan Sirip Berlubang
Analisa perbandingan efisiensi kalor dilakukan pada sirip utuh dan sirip berlubang dengan membandingkan laju aliran kalor total yang terjadi dan jumlah
kalor maksimum yang dilepas sirip pada detik ke 0 hingga 600 detik untuk semua bahan.
5.2.2.1. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Aluminium
Perbandingan efisiensi kalor untuk sirip aluminium dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan digambarkan dengan grafik seperti yang terlihat pada Gambar 5.39.
Tabel 5.4. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Aluminium
No. Waktu detik
Utuh Berlubang
∆η ∆
1 100,0
100,0 0,000
0,0 2
15 97,3
97,2 0,001
0,1 3
30 95,6
95,3 0,003
0,3
74
4 60
93,7 92,8
0,010 1,0
5 120
92,4 90,5
0,021 2,1
6 300
92,1 89,5
0,028 2,8
7 600
92,1 89,5
0,028 2,8
Keterangan : ∆
Gambar 5.39. Grafik Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Aluminium Dari Tabel 5.4 diperlihatkan bahwa selisih besarnya efisiensi kalor antara
sirip aluminium utuh dengan sirip aluminium berlubang sekitar 1,5. Dan sirip aluminium utuh lebih efisien dibandingkan sirip aluminium berlubang.
5.2.2.2. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Tembaga
Perbandingan efisiensi kalor untuk sirip tembaga dapat dilihat pada Tabel 5.5 dan digambarkan dengan grafik seperti yang terlihat pada gambar 5.40.
Tabel 5.5. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Tembaga 88
90 92
94 96
98 100
102
100 200 300 400 500 600
Efisie nsi
η
Waktu detik
Sirip Utuh Sirip Berlubang
75
No. Waktu detik
Utuh Berlubang
∆η ∆
1 100,0
100,0 0,000
0,0 2
15 98,4
98,3 0,001
0,1 3
30 97,4
97,2 0,002
0,2 4
60 96,4
95,8 0,007
0,7
No. Waktu detik
Utuh Berlubang
∆η ∆
5 120
95,8 94,6
0,013 1,3
6 300
95,7 94,1
0,017 1,7
7 600
95,7 94,1
0,017 1,7
Keterangan : ∆
Gambar 5.40. Grafik Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Tembaga 93
94 95
96 97
98 99
100 101
100 200 300 400 500 600
Efisie nsi
η
Waktu detik
Sirip Utuh Sirip Berlubang
76
Dari Tabel 5.5 diperlihatkan bahwa selisih besarnya efisiensi kalor antara sirip tembaga utuh dengan sirip tembaga berlubang sekitar 1,5. Dan sirip tembaga
utuh lebih efisien dibandingkan sirip tembaga berlubang.
5.2.2.3. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Besi
Perbandingan efisiensi kalor untuk sirip besi dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan digambarkan dengan grafik seperti yang terlihat pada Gambar 5.41.
Tabel 5.6. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Besi
No. Waktu detik
Utuh Berlubang
∆η ∆
1 100,0
100,0 0,000
0,0 2
15 97,9
97,8 0,001
0,1 3
30 96,1
96,0 0,002
0,2 4
60 93,2
92,9 0,003
0,3 5
120 89,0
88,3 0,008
0,8 6
300 83,4
81,0 0,028
2,8 7
600 81,5
77,7 0,047
4,7 Keterangan : ∆
77
Gambar 5.41. Grafik Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Besi Dari Tabel 5.6 diperlihatkan bahwa selisih besarnya efisiensi kalor antara sirip
tembaga utuh dengan sirip tembaga berlubang sekitar 1,5. Dan sirip besi utuh lebih efisien dibandingkan sirip besi berlubang.
Dari grafik perbandingan efisiensi kalor untuk semua bahan dengan waktu yang sama seperti yang disajikan di atas, dapat dikatakan bahwa besarnya efisiensi
kalor sirip utuh lebih tinggi dibandingkan efisiensi kalor sirip berlubang yang nilainya berkisar di antara 1,5. Hal ini dikarenakan hasil besaran laju aliran kalor
total yang terjadi dibanding dengan laju aliran kalor maksimum pada sirip utuh lebih tinggi daripada sirip berlubang.
5.2.3. Perbandingan Efektivitas Kalor Sirip Utuh dan Sirip Berlubang