Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Aluminium Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Tembaga Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Besi

69

5.2. Pembahasan

Dari hasil perhitungan dari penelitian ini kemudian dibandingkan antara sirip utuh dan sirip berlubang dengan variasi bahan dengan analisa yang dilakukan pada penelitian ini antara lain :

5.2.1. Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Utuh dan Sirip Berlubang

Analisa perbandingan laju aliran kalor total dilakukan pada sirip utuh dan sirip berlubang dengan harga h = 12 Wm 2 °C pada detik ke 0 hingga 600 detik untuk semua bahan.

5.2.1.1. Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Aluminium

Perbandingan laju aliran kalor total untuk sirip aluminium dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan digambarkan dengan grafik seperti yang terlihat pada Gambar 5.36. Tabel 5.1. Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Aluminium No. Waktu detik Utuh watt Berlubang watt ∆q ∆ 1 18,060 13,020 0,279 27,9 2 15 17,579 12,657 0,280 28,0 3 30 17,268 12,406 0,282 28,2 4 60 16,920 12,077 0,286 28,6 5 120 16,693 11,787 0,294 29,4 6 300 16,635 11,657 0,299 29,9 7 600 16,635 11,653 0,300 30,0 70 Keterangan : ∆ Gambar 5.36. Grafik Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Aluminium Dari Tabel 5.1 diperlihatkan bahwa selisih besarnya laju aliran kalor antara sirip aluminium utuh dengan sirip aluminium berlubang sekitar 29. Dan laju aliran kalor total sirip aluminium utuh lebih tinggi dibandingkan laju aliran kalor total sirip aluminium berlubang.

5.2.1.2. Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Tembaga

Perbandingan laju aliran kalor total untuk sirip tembaga dapat dilihat pada Tabel 5.2 dan digambarkan dengan grafik seperti yang terlihat pada Gambar 5.37. Tabel 5.2. Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Tembaga No. Waktu detik Utuh watt Berlubang watt ∆q ∆ 1 18,060 13,020 0,279 27,9 2 15 17,775 12,804 0,280 28,0 3 30 17,596 12,655 0,281 28,1 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 100 200 300 400 500 600 Laj u A liran K al or w at t Waktu detik Sirip Utuh Sirip Berlubang 71 4 60 17,409 12,468 0,284 28,4 5 120 17,300 12,312 0,288 28,8 6 300 17,277 12,250 0,291 29,1 7 600 17,277 12,248 0,291 29,1 Keterangan : ∆ Gambar 5.37. Grafik Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Tembaga Dari Tabel 5.2 diperlihatkan bahwa selisih besarnya laju aliran kalor antara sirip tembaga utuh dengan sirip tembaga berlubang sekitar 29. Dan laju aliran kalor total sirip tembaga utuh lebih tinggi dibandingkan laju aliran kalor total sirip tembaga berlubang.

5.2.1.3. Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Besi

Perbandingan laju aliran kalor total untuk sirip besi dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan digambarkan dengan grafik seperti yang terlihat pada Gambar 5.38. Tabel 5.3. Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Besi 11 12 13 14 15 16 17 18 19 100 200 300 400 500 600 Laj u A liran K al or w at t Waktu detik Sirip Utuh Sirip Berlubang 72 No. Waktu detik Utuh watt Berlubang watt ∆q ∆ 1 18,060 13,020 0,279 27,9 2 15 17,682 12,730 0,280 28,0 3 30 17,362 12,494 0,280 28,0 4 60 16,834 12,099 0,281 28,1 No. Waktu detik Utuh watt Berlubang watt ∆q ∆ 5 120 16,071 11,497 0,285 28,5 6 300 15,055 10,551 0,299 29,9 7 600 14,722 10,117 0,313 31,3 Keterangan : ∆ Gambar 5.38. Grafik Perbandingan Laju Aliran Kalor Total Sirip Besi 8 10 12 14 16 18 20 100 200 300 400 500 600 Laj u A liran K al or w at t waktu detik Utuh Berlubang 73 Dari Tabel 5.3 diperlihatkan bahwa selisih besarnya laju aliran kalor antara sirip besi utuh dengan sirip besi berlubang sekitar 29. Dan laju aliran kalor total sirip besi utuh lebih tinggi dibandingkan laju aliran kalor total sirip besi berlubang. Dari grafik perbandingan laju aliran kalor untuk semua bahan dengan waktu yang sama serta harga h yang sama seperti yang disajikan di atas, dapat dikatakan bahwa besarnya laju aliran kalor total sirip utuh lebih tinggi dibandingkan laju aliran kalor total sirip berlubang yang nilainya berkisar di antara 29. Hal ini dikarenakan besarnya luasan penampang sirip utuh yang bersentuhan langsung dengan fluida lebih besar dibandingkan luasan penampang sirip berlubang yang bersentuhan langsung dengan fluida.

5.2.2. Perbandingan Efisiensi Kalor Sirip Utuh dan Sirip Berlubang