85
4.3. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa variabel kepemilikan manajerial, Leverage, Ukuran Perusahaan dan
Profitability tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial perusahaan tambang di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis yang pertama kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan. hasil ini mengindikasikan bahwa Kepemilikan manajerial yang lebih tinggi tidak terbukti secara meyakinkan berdampak dalam
melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Temuan ini terkait dengan karakteristik unik dari struktur kepemilikan dari perusahaan-
perusahaan tambang yang go publik di Indonesia sebagaimana disebutkan sebelumnya. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang
diungkapkan oleh Gray et. al., yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kepemilikan manajemen dengan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial, yaitu semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka semakin produktif dalam
memaksimalkan nilai perusahaan. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka untuk meningkatkan
image perusahaan meskipun ia harus mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut.
Hipotesis yang kedua Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hal ini
86
menunjukkan bahwa perusahaan tambang memiliki rasio leverage yang rendah karena dengan memiliki rasio leverage yang rendah maka
kewajiban untuk melakukan ungkapan tidak terlalu luas. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar
perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi
dibandingkan laba di masa depan. Jadi tingkat Leverage perusahaan tidak berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan pertanggungjawaban
sosial suatu perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chow dan Wong Boren 1987, yang menemukan
bahwa Leverage ratio tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap luas ungkapan sukarela.
Hipotesis yang ketiga Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan tambang yang memiliki aktivitas ekonomi memodifikasi lingkungan, lebih mungkin
mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dibandingkan industri yang lain. Dan hal ini juga pasti akan disorot Pemerintah, jadi
mau tidak mau perusahaan tambang akan memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban sosial karena hal ini akan meningkatkan
image perusahaan dan perlindungan dari pemerintah. Artinya Ukuran perusahaan Size perusahaan tidak berpengaruh secara positif terhadap
pengungkapan pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan, dengan
87
demikian pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan tidak terkait dengan besar dan kecilnya Size dari perusahaan
yang tercermin dalam total Aktiva suatu perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Cooke
1989, Cerf 1961, Singhvi dan Desai 1971, Susanto 1992 yang menyatakan bahwa variabel Size perusahaan yang tercermin dalam total
aktiva mempengaruhi pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan.
Hipotesis yang keempat Profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa pada perusahaan tambang laba yang diperoleh begitu besar dan tidak sama sekali mengganggu keuangan
perusahaan jika menyisihkan untuk tanggung jawab social, karena dengan kepeduliannya terhadap masyarakat sosial, pihak manajemen
menganggap akan mendapat perlindungan dari masyarakat dan akan
membuat perusahaan menjadi lebih profitable. Artinya bahwa
profitabilitas yang diproksikan dalam net profit margin perusahaan secara positif tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan
pertanggungjawaban sosial. Hal ini mendukung penelitian Hackston dan Milne 1996, yang menemukan tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan informasi sosial.
4.4. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu