BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Retno Anggraini 2006 Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan
yang terdaftar Bursa Efek Jakarta Peneliti ingin mengetahui sejauh mana perusahaan menunjukkan tanggung
jawabnya terhadap kepentingan sosial dengan memberikan informasi sosial serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan untuk
mengungkapkan informasi sosial di dalam laporan keuangan tahunan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Hampir semua perusahaan mengungkapkan kinerja ekonominya, hal ini disebabkan oleh dikeluarkannya surat keputusan No. Kep-150Men2000
oleh Menteri Tenaga Kerja tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan
ganti kerugian di perusahaan. Serta dikeluarkannya PSAK No. 57 tentang kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan Aktiva kontinjensi yang
berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2001. Hal ini berarti perusahaan akan mengungkapkan informasi tertentu jika ada aturan yang
menghendakinya. Sedangkan pada perusahaan perbankan dan asuransi
12
sebagian besar lebih dari 50 mengungkapkan informasi mengenai pengembangan sumber daya manusianya dibandingkan dengan industri
yang lain. Hal ini karena industri ini sangat tergantung pada kemampuan manusia karyawan dalam memberikan jasanya kepada pelanggan.
Perusahaan dengan kepemilikan manajemen yang besar dan termasuk dalam industri yang memiliki risiko politis yang tinggi high-profile
cenderung mengungkapkan informasi sosial yang lebih banyak dibandingkan perusahaan lain.
2.
Sayekti Dan Wondabio 2007 Dengan Judul Pengaruh CSR Disclosure
Terhadap Earning Response Coefficient Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh dari pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility CSR dalam laporan tahunan perusahan terhadap respon
pasar terhadap laba perusahaan earning response coefficient, ERC. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 108 laporan tahunan
perusahaan tahun 2005. Pengujian empiris atas sampel tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan informasi CSR berpengaruh
negatif terhadap besarnya ERC. Tujuan dari penelitian adalah untuk menguji pengaruh dari tingkat pengungkapan informasi CSR dalam
laporan tahunan perusahaan terhadap ERC. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 108 laporan tahunan perusahaan untuk tahun 2005.
Kesimpulan dari pengujian analisa regresi berganda yang menggunakan metode regresi ordinary least square OLS cross-sectional dengan
memasukkan variabel beta sebagai proksi risiko dan price-to-book value sebagai proksi dari growth opportunities menunjukkan hasil yang
mendukung hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. Bukti empiris penelitian ini mendukung hipotesa yang menyatakan bahwa tingkat
pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh negatif terhadap ERC. Hasil penelitian ini mengindikasikan
bahwa investor mengapresiasi informasi CSR yang diungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukkan bagi para pelaku usaha, investor, lembaga pasar modal terkait, serta para penyusun standar akuntansi bahwa mungkin sudah harus
dipertimbangkan untuk mengatur mengenai pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas terdapat perbedaan dan persamaan penelitian yang akan dilakukan, perbedaannya terdapat pada waktu, tempat
penelitian, dan Variabel bebas penelitian yang digunakan. Sedangkan persamaannya adalah sama – sama membahas mengenai Pengungkapan
Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan. Jadi penelitian kali ini bukan merupakan duplikasi dari penelitian
sebelumnya, meskipun diakui penelitian terdahulu mampu mendukung penelitian sekarang.
2.2. Landasan Teori 2.1.1.