5 Hukum
Newton II Kereta
Ticker Timer Kertas Karbon
Kertas Perekam Travo
Tali nilon Beban
Balok Pengganjal
Katrol Neraca o’haus
Papan luncur Mideline
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
6 Koefisien
gesekan Beban
Balok gesekan Tali nilon
Katrol Neraca o’haus
Papan luncur
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
7 Hooke
Pegas Statif
Penggaris Beban
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
8 Usaha
pada pegas
Statif Pegas
Balok gesekan Mideline
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
9 Tumbukan
Mideline Neraca o’haus
Bola PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
10 Titik berat
Statif Tali
beban Penggaris
Karton Paku
Gunting
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
11 Archimedes
Neraca Pegas Beban
Statif Beker glass
Tabung archimedes
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
E. Guru Fisika
Syarat utama berlangsungnya suatu proses belajar-mengajar yakni adanya intereaksi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan peserta
didik yang belajar. Dalam pembelajaran guru berperan penting untuk mengembangkan kemampuan peserta didiknya. Secara sederhana dapat
didefinisikan bahwa guru adalah pendidik yang profesional. Sebagai pendidik yang professional seorang guru tentunya tahu bagaimana cara
untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan peserta didiknya.
Menurut Kunandar 2008 : 48 guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya sendiri yaitu sebagai pribadi yang dipanggil untuk
mendampingi peserta didik untukdalam belajar. Menurut Surya 2005 dalam Kunandar 2008 : 47 guru yang
profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas – tugas
yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukkan melalui tanggung jawab dalam melaksanakan
pengabdiannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka, sebagai guru fisika yang profesional yang sudah terdidik, terlatih serta memiliki pengalaman
yang kaya di bidangnya mampu untuk mendidik, mengajarkan, dan menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya. Laboratorium IPA fisika merupakan sarana yang penting dalam
menunjang proses pembelajaran fisika. Menurut Tyan A 2012 : 13 Menyatakan bahwa laboratorium adalah suatu ruangan atau bangunan yang
dimiliki suatu sekolah atau madrasah yang di dalamnya dilengkapi sarana dan prasarana, baik itu peralatan maupun bahan-bahan yang digunakan
untuk kepentingan pelaksanaan eksperimen, praktek pembelajaran IPA fisika, dan penemuan ilmiah melalui pengalaman langsung dalam
membentuk keterampilan. Sebagai tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran fisika, laboratorium memerlukan kelengkapan
– kelengkapan. Salah satunya adalah kelengkapan alat-alat laboratorium fisika.
Guru fisika penting untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik di laboratorium. Metode yang dianggap cocok untuk
digunakan saat pembelajaran di laboratorium adalah metode praktikum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif k
arena bertujuan untuk mengetahui berapa persentase dari kelengkapan alat laboratorium Fisika
SMA dalam bidang mekanika, bagaimana tingkat penggunanaan alat laboratorium dalam sekolah tersebut, serta bagaimana pemahaman guru fisika
alam menggunakan alat laboratorium tersebut
Penelitian kuantitatif menggunakan metode observasi untuk melihat kelengkapan alat laboratorium fisika SMA dalam bidamg mekanika, dan
penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara, studi dokumen untuk melihat penggunaan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika.dan
pemahaman guru fisika.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus melalui wawancara yang sudah terlebih dahulu disiapkan pertanyaan
wawancara secara terstruktur dasn observasi dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat.
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
:Seluruh SMA di Kecamatan Alok
b. Sampel
:Laboratorium fisika, guru fisika, 2 siswa kelas X, dan 2 siswa kelas XI dari SMAK Frateran Maumere, SMA Seminari Bunda Segala
Bangsa, SMAK John Paul 2.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 3 SMA di Kecamatan Alok yaitu SMAK
Frateran Maumere, SMA Seminari Bunda Segala Bangsa, dan SMAK John Paul 2 Maumere.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 20152016 yaitu pada bulan April 2016.
Tabel 3.1 Berikut merupakan jadwal penelitian yang dilakukan
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data No
Sekolah Jenis Kegiatan
Hari Tgl
1 SMAK
Frateran Maumere
Observasi LAB Wawancara Guru
Wawancara Siswa Studi dokumen
Senin, 25 April 2016 Selasa, 26 April 2016
Selasa, 26 April 2016 Selasa, 26 April 2016
2 SMAK John
Paul 2 Observasi LAB
Wawancara Guru Wawancara Siswa
Studi dokumen Rabu, 27 April 2016
Kamis, 28 april 2016 Rabu, 27 April 2016
Kamis, 28 april 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 SMA
Seminari Bunda Segala
Bangsa Observasi LAB
Wawancara Guru Wawancara Siswa
Studi dokumen Kamis, 28 April 2016
Kamis, 28 April 2016 Kamis, 28 April 2016
Jumat, 29 April 2016 Kamis, 28 April 2016
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi laboratorium fisika
Dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian berupa daftar alat-alat laboratorium dalam bidang mekanika beserta keadaannya dengan
menggunakan lembar observasi laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan pada guru dan pada siswa untuk mengetahui penggunaan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika dalam
proses pembelajaran di sekolah. 3.
Studi dokumen Studi dokumen dilakukan untuk mengetahui jadwal praktikum
mekanika di SMA dengan mengobservasi jadwal praktikum serta meninjau RPP yang telah dibuat oleh Guru Fisika.
F. Instrumen Penelitian
Arikunto 2010:203 menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah”. Dalam penelitian ini digunakan 3
jenis instrumen yaitu observasi, wawancara dan dokumen. 1.
Lembar Observasi Laboratorium Lembar Observasi Laboratorium berisi aspek-aspek kelengkapan alat
Laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika yang mencakup : a.
Daftar alat Laboratorium Daftar alat laboratorium dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada
materi mekanika SMA yang bisa dipraktikumkan, seperti pada Bab II.
b. Jumlah Alat
Jumlah alat dilihat berdasarkan seberapa banyak alat yang diperlukan dalam praktikum, serta kesesuaian alat tersebut terhadap jumlah siswa.
Berikut merupakan tabel kategori dan skor jumlah alat:
Tabel 3.2 Skor Jumlah Alat
No Kategori
Jumlah alat Skor
1 Sangat Lengkap
≥ 6 4
2 Lengkap
4 dan 5 3
3 Cukup
3 2
4 Kurang Lengkap
1 dan 2 1
5 Sangat Tidak Lengkap
Penskoran jumlah alat dilakukan dengan melihat bahwa jumlah peserta didik rata-rata setiap kelas adalah 30 orang peserta didik, apabila akan
dilakukan praktikum yang ideal dalam satu kelompok ± 5 orang, maka akan terbentuk 6 kelompok untuk itu setidaknya harus terdapat 6 set alat
laboratorium untuk setiap praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan sukses.
Jika yang tersedia hanya setengah dari jumlah seharusnya misalnya terdapat 3 set alat laboratorum, maka jumlah alat dapat dikategorikan cukup.
Untuk kategori sangat tidak lengkap apabila sama sekali tidak ada alat sama sekali. Kategori lengkap jika alat tersedia sebanyak 4 atau 5. Untuk kategori
kurang lengkap jika alat tersedia 1 atau 2 alat. Alat-alat tertentu memiliki cara pembobotan khusus seperti penggaris,
karton, gunting, paku. Alat-alat ini memiliki pengecualian pembobotan karena bisa disediakan oleh siswa, sehingga hanya dibutuhkan setidaknya satu alat
saja. c.
Bobot Pembobotan dilakukan berdasarkan penting tidaknya sebuah alat dalam
suatu praktikum. Tabel 3.3 berikut merupakan pembobotan berdasarkan penting tidaknya sebuah alat.
Tabel 3.3 Skor Pembobotan
No Kategori
Skor Keterangan
1 Sangat Penting
5 Tidak dapat digantikan ; Jika tidak ada alat
tersebut maka praktikum tidak dapat berjalan
2 Penting
4 Dapat
digantikan tetapi
hasil yang
diperoleh kurang
baik dibandingkan
dengan yang asli 3
Cukup 3
Dapat digantikan, hasil yang diperoleh agak kurang baik dibandingkan dengan
yang asli.
4 Kurang Penting
2 Dapat digantikan dan hasil yang diperoleh
baik 5
Sangat Tidak Penting
1 Jika alat tersebut tidak ada maka praktikum
tetap terlaksana
Tabel 3.4 Pembobotan alat dalam setiap praktikum
No Praktikum
Nama Alat Bobot
Keterangan 1
2 3
4 5
1 Alat ukur
Jangka sorong √
-
Mikrometer skrup
√ -
2 GLB
Kereta √
- Ticker timer
√ -
Kertas karbon √
- Papan luncur
√ Bisa digantikan
dengan meja Travo
√ -
Kertas Perekam
√ Bisa digantikan
dengan kertas HVS Mideline
√ Bisa digantikan
dengan penggaris Neraca
O’haus √
Bisa digantikan dengan neraca
digital Balok
√ Bisa digantikan