a. Membaca petunjuk percobaan dengan teliti
b. Mencari alat yang diperlukan
c. Merangkai alat-alat sesuai dengan skema percobaan
d. Mulai megamati jalannya percobaan
e. Mencatat data yang diperlukan
f. Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data
yang ada g.
Membuat dan mengumpulkan laporan percobaan h.
Mempresentasikan percobaannya di depan kelas jika diperlukan.
2. Eksperimen bebas
Dalam eksperimen ini guru tidak memberikan petunjuk percobaan secara rinci. Dengan kata lain peserta didik yang harus lebih banyak
berpikir sendiri. Tugas guru disini hanya memberikan persoalan kepada peserta didik. Keuntungan eksperimen bebas adalah peserta didik
ditantang untuk merencanakan percobaannya sendiri tanpa banyak arahan dari guru. Dengan demikian akan tampak bagaimana kreativitas,
kepandaian dan kemampuan peserta didik dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.
Adapun kelebihan metode eksperimen antara lain: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran
atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi menjelajahi tentang ilmu dan teknologi. c.
Peserta didik memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan eksperimen
d. Peserta didik terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang
diperlukan untuk percobaan. e.
Peserta didik dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir ilmiah
f. Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir peserta didikdengan hal-hal
yang bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.
Adapun kekurangan metode eksperimen antara lain: a.
Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap peserta didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik
harus menanti untuk melanjutkan pelajaran. c.
Kesalahan dan kegagalan peserta didik yang tidak terdeteksi oleh guru. d.
Sering ada kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan peserta didik kurang berpengalaman melakukan eksperimen.
e. Kesalahan dan kegagalan peserta didik yang tidak terdeteksi oleh guru
dalam bereksperimen berakibat peserta didik keliru dalam mengambil keputusan.
Woolnough Allsop Rustaman, 2005 dalam Syam, dkk. 2017 : 8, mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum IPA
yaitu: a.
Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains Belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi
untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium siswa diberikan kesempatan untuk
memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin bisa. b.
Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen Melakukan eksperimen merupakan kegiatan yang banyak
dilakukan oleh para ilmuan. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan beberapa keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi,
mengukur, dan memanipulais peralatan sains. c.
Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah Metode inkuiri dikembangkan melalui pendekatan heuristik yang
memandang saintis sebagai penemu discoverer. Di dalam kegiatan praktikum menurut pandangan ini, siswa bagaikan seorang saintis yang
sedang melakukan eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran