Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

3. Pedoman Wawancara Siswa Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara siswa. Pedoman wawancara siswa dibuat untuk mengetahui seberapa sering penggunaan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika di sekolah tersebut yang telah dialami oleh siswa tersebut . Setiap sekolah akan diwakili oleh 4 siswa, masing masing dari kelas 10 dan 11. 4. Dokumen Data diambil dengan mengumpulkan RPP dan jadwal praktikum yang dimiliki oleh sekolah tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Kelengkapan alat laboratorium dianalisis dengan perhitungan berikut: Adapun rumus untuk kelengkapan alat laboratorium adalah sebagai berikut: Skor Akhir = Bobot x Keterangan Jumlah x Keterangan Alat Keterangan : X : Prosentase kelengkapan alat dalam suatu praktikum Skor maksimum diperoleh dengan mengalikan nilai maksimum dari masing masing kategori yaitu bobot alat dengan nilai maksimum 5, jumlah alat dengan nilai maksimum 4 dan keadaan alat dengan nilai maksimum 5. Skor maksimum yang diperoleh sebesar 100. Untuk tingkat penggunaan alat laboratorium data diambil dengan menggunakan metode wawancara, direkam kemudian rekaman tersebut ditranskip dalam bentuk kata-kata. Untuk data yang sama diberikan tanda atau coding, kemudian dipisahkan berdasarkan coding atau tanda tersebut. Melengkapi data wawancara digunakan pula studi dokumen melalui foto dokumen. Data kemudian disatukan dengan data coding hasil wawancara. Untuk pemahaman guru fisika data diambil dengan menggunakan pedoman wawancara guru. 43

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pengambilan Data

Data diambil pada tiga sekolah di Kecamatan Alok Kabupaten Sikka Flores NTT, yaitu SMAK Frateran Maumere, SMA Seminari Bunda Segala Bangsa dan SMAK John Paul 2.

1. Perizinan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu mengurus perizinan untuk melakukan penelitian dan mempersiapkan instrumen penelitian. Pertama-tama peneliti menghubungi sekolah via telepon karena letak sekolah yang jauh di Provinsi NTT, sehingga tidak bisa dikunjungi secara langsung. Setelah mendaparkan persetujuan dari pihak sekolah peneliti mengurus surat perizinan penelitian untuk masing-masing sekolah lihat lampiran no 1. Peneliti juga mempersiapkan instrumen kelengkapan alat laboratorium serta pedoman wawancara guru dan pedoman wawancara siswa lihat lampiran no 2.

2. Observasi dan Pengambilan data

Senin 25 April 2016 dilakukan Observasi di SMAK Frateran Maumere. Observasi dilakukan dengan melihat sekilas laboratorium fisika yang sekaligus digunakan sebagai ruang pembelajaran fisika sehari-hari serta mengajukan beberapa pertanyaan singkat kepada guru fisika. Hasil dari observasi ini peneliti mengetahui bahwa terdapat alat laboratorium di sekolah tersebut dan peneliti membuat janji untuk observasi laboratorium dengan menggunakan instrumen kelengkapan dan guru akan memanggil empat siswa untuk diwawancarai keesokan harinya. Pengambilan data di SMAK Frateran Maumere dilakukan pada Selasa 26 April 2016. Pertama-tama peneliti melakukan observasi laboratorium. Alat-alat laboratorium diletakkan di dalam almari, alat yang terdapat pada instrumen penelitian kemudian dicocokan dengan alat laboratorium di sekolah tersebut di- crosscheck pula jumlah serta keadaan alat laboratorium, selain itu peneliti juga mendokumentasikan alat laboratorium tersebut. Setelah melakukan observasi laboratorium dilanjutkan dengan wawancara guru dan peserta didik. Peneliti melakukan observasi di SMAK John Paul 2 pada Selasa 26 april 2016 laboratorium fisika digabung menjadi satu dengan laboratorium biologi sekaligus digunakan sebagai ruang pembelajaran sehari-hari. Alat laboratorium fisika diletakkan di dalam lemari kayu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Peneliti bersama guru kemudian menentukan jadwal yang tepat untuk pengambilan data. Observasi laboratorium dan wawancara peserta didik dilakukan pada Rabu, 27 April 2016 sedangkan untuk wawancara guru dilakukan pada Kamis 28 April 2016. Peneliti mengalami penundaan pengambilan data beberapa hari di SMA Seminari Bunda Segala Bangsa karena guru fisika di SMA tersebut sedang sakit. Akhirnya pada Kamis 28 April 2016 peneliti dapat melakukan observasi sekaligus pengambilan data. Pengambilan data pertama kali dilakukan dengan observasi laboratorium fisika. Laboratorium fisika di SMA tersebut ternyata juga digunakan sebagai laboratorium fisika SMP. Setelah melakukan observasi laboratorium peneliti melakukan wawancara guru dan dua orang peserta didik. Wawancara dua orang peserta didik lainnya dilakukan pada Jumat 29 April 2016. Setelah selesai dilakukan penelitian pada ketiga sekolah tersebut, peneliti mendapatkan surat keterangan telah menyelesaikan penelitian dari masing-masing SMA lihat lampiran no 3.

B. Data

1. Kelengkapan Alat Laboratorium

a. SMAK Frateran Maumere

Data kelengkapan alat laboratorium lihat lampiran no 4a. Klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium dalam bidang mekanika untuk setiap praktikum terdapat pada tabel 4.1 berikut Tabel. 4.1 Klasifikasi prosentase kelengakapan alat laboratorium fisika No Praktikum Prosentase Keterangan 1 Alat Ukur 12,5 Sangat tidak lengkap 2 Gerak Lurus Beraturan 14 Sangat tidak lengkap 3 Gerak Lurus Berubah Beraturan 18,8 Sangat tidak lengkap 4 Gerak Melingkar Beraturan 19 Sangat tidak lengkap 5 Hukum Newton II 18,8 Sangat tidak lengkap 6 Koefisien gesekan 35,8 Kurang lengkap 7 Elastisitas : Hooke 30 Kurang lengkap 8 Usaha Pada Pegas 17,5 Sangat tidak lengkap 9 Tumbukan 5 Sangat tidak lengkap 10 Titik Berat 10,7 Sangat tidak lengkap 11 Archimedes 25 Kurang lengkap Berikut merupakan tabel klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika : Tabel 4.2 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika No Kategori Interval Jumlah praktikum 1 Sangat lengkap 80-100 - 2 Lengkap 60-79 - 3 Cukup 40 - 59 - 4 Kurang lengkap 20 -39 3 5 Sangat Tidak Lengkap 0-19 8 Dari 11 praktikum 3 praktikum masuk kategori kurang lengkap dan delapan praktikum termasuk dalam kategori sangat tidak lengkap.

b. SMAK John Paul 2

Data kelengkapan alat laboratorium lihat lampiran no 4b. Tabel 4.3 berikut merupakan tabel klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium dalam bidang mekanika untuk masing –masing praktikum: Tabel. 4.3 Klasifikasi prosentase kelengakapan alat laboratorium fisika No Praktikum Prosentase Keterangan 1 Alat Ukur Sangat tidak lengkap 2 Gerak Lurus Beraturan 8,5 Sangat tidak lengkap 3 Gerak Lurus Berubah Beraturan 11,6 Sangat tidak lengkap 4 Gerak Melingkar Beraturan 22 Kurang lengkap 5 Hukum Newton II 11,6 Sangat tidak lengkap 6 Koefisien gesekan 30,3 Kurang lengkap 7 Elastisitas : Hooke 17,2 Sangat tidak lengkap 8 Usaha Pada Pegas 28 Kurang lengkap 9 Tumbukan 2 Sangat tidak lengkap 10 Titik Berat 12 Sangat tidak lengkap 11 Archimedes 33,8 Kurang lengkap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berikut merupakan tabel klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika : Tabel 4.4 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika Dari 11 praktikum 4 praktikum masuk dalam kategori kurang lengkap dan 8 praktikum masuk dalam kategori sangat tidak lengkap.

c. SMA Seminari Bunda Segala bangsa

Data kelengkapan alat laboratorium lihat lampiran 4c . Tabel 4.5 berikut merupakan tabel klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium dalam bidang mekanika untuk masing –masing praktikum : Tabel. 4.5 Klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium fisika No Praktikum Prosentase Keterangan 1 Alat Ukur 12,5 Sangat Tidak Lengkap 2 Gerak Lurus Beraturan 5 Sangat Tidak Lengkap 3 Gerak Lurus Berubah Beraturan 13,7 Sangat Tidak Lengkap 4 Gerak Melingkar Beraturan 31 Kurang lengkap 5 Hukum Newton II 13,7 Sangat Tidak Lengkap 6 Koefisien gesekan 24,2 Kurang lengkap 7 Elastisitas : Hooke 41,2 Cukup 8 Usaha Pada Pegas 55 Cukup 9 Tumbukan Sangat Tidak Lengkap 10 Titik Berat 25,7 Kurang Lengkap 11 Archimedes 31 Kurang lengkap No Kategori Interval Jumlah praktikum 1 Sangat lengkap 80-100 - 2 Lengkap 60-79 - 3 Cukup 40 - 59 - 4 Kurang lengkap 20 -39 4 5 Sangat Tidak Lengkap 0-19 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI