Eksperimen Demonstrasi Metode Pembelajaran IPA

E. Metode Pembelajaran IPA

1. Eksperimen

Pelaksanaan metode ilmiah dalam suatu proses pembelajaran IPA di kelas dapat dilakukan dengan metode eksperimen. Metode eksperimen yang dilaksanakan oleh peserta didik level SMP berada pada level pembuktian suatu teori, meskipun tidak menutup kemungkinan, seorang peserta didik level SMP dapat menemukan suatu fakta baru tentang fenomena gejala alam. Metode eksperimen bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam menemukan dan memahami suatu konsep atau teori IPA yang sedang dipelajari. Kemampuan berpikir peserta didik dimulai dengan adanya pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana suatu fenomena alam terjadi. Pertanyaan- pertanyaan tersebut dapat diberikan oleh guru sebagai stimulus untuk melaksanakan eksperimen, tetapi juga dapat berasal dari peserta didik akibat melihat fenomena yang mereka jumpai. Pelaksanaan proses pembelajaran IPA berdasarkan kurikulum 2013 mengoptimalkan penggunaan metode eksperimen. Metode eksperimen yang digunakan dalam kurikulum 2013 menggunakan metode discovery dengan pola dasar melakukan pengamatan, menginferensi, dan mengkomunikasikan menyajikan. Pola dasar akan dikembangkan lebih lanjut menjadi pengumpulan data atau pengamatan lanjutan, menganalisis data, dan menarik kesimpulan Wisudawati dan Sulistyowati, 2013: 53-54.

2. Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan cara pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan materi yang disampaikan Wisudawati, Asih Widi, 2014: 148-149. Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi dalam proses pembelajaran IPA adalah : a. Siswa akan dapat memusatkan perhatian pada objek IPA yang di demonstrasikan. b. Proses pembelajaran IPA akan lebih terarah pada materi yang dipelajari. c. Pengalaman dan kesan akibat dari demonstrasi yang dilakukan akan lebih melekat pada siswa. Kelebihan metode demonstrasi adalah sebagai berikut : a. Membenatu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau system kerja, mekanisme kerja suatu benda, dan langkah-langkah eksperimen. b. Memudahkan dalam memberikan berbagai jenis penjelasan tentang konsep IPA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya. Kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut : a. Siswa terkadang sukar melihat demonstrasi dengan jelas jika dilaksanakan dalam kelas yang besar. b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai materi.

3. Diskusi - Presentasi