A.5 Wawancara Akhir Pembelajaran
Data disajikan dalam bentuk transkip wawancara terlampir pada lampiran 7
.
B. Analisis Data dan Pembahasan
B.1 Hasil Pretest Nilai rata-rata pretest kelas adalah 50,5.
Dilihat dari tabel hasil prestest diatas, dapat disimpulkan bahwa
skor yang diperoleh siswa berada diantara 4-12.
Siswa yang mendapat skor tertinggi saat pretest yaitu 12, dengan
kode siswa 21.
Siswa yang mendapatkan skor terendah saat pretest yaitu 4, dengan
kode siswa 38.
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar terbanyak saat pretest
adalah nomor 13 dan 15 dengan jumlah siswa 39 orang. Soal nomor 13 dan 15 ini mengenai macam-macam perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari.
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar paling sedikit saat pretest
adalah nomor 2 dengan jumlah siswa sebanyak 1 orang. Soal nomor 2 mengenai hubungan kenaikan suhu dengan kalor
jenis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa
Tabel 16. Hasil Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Kategori Penilaian Sangat
Kurang Kurang Cukup
Baik Sangat
Baik
1 1
53.3
2
2
40.0
3
3
60.0
4
4
40.0
5
5
46.7
6
6
66.7
7
7
60.0
8
8
53.3
9
9
46.7
10 10
66.7
11
11
33.3
12
12
60.0
13
13
66.7
14
14
33.3
15
15
33.3
16
16
40.0
17
17
66.7
18
18
33.3
19
19
53.3
20
20
53.3
21
21
80.0
22
22
60.0
23
23
40.0
24
24
46.7
25
25
66.7
26
26
66.7
27
27
60.0
28
28
33.3
29
29
53.3
30
30
66.7
31
31
40.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 32
46.7
33
33
66.7
34 34
46.7
35
35
33.3
36
36
40.0
37
37
60.0
38
38
26.7
39 39
40.0
40
40
46.7
41 41
53.3
42
42
46.7
43
43
46.7
Jumlah
1 21
20 1
-
Persentase 2,33
48,84 46,51 2,33
Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest Tabel 17. Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest
Indikator No.Soal Presentase
Tingkat Ketercapaian Rendah Sedang Tinggi
Siswa dapat menjelaskan pengertian kalor
1 76,7
Siswa dapat menyebutkan
satuan kalor dalam SI 3
14,0
Siswa dapat menyebutkan perubahan yang dialami
benda jika diberikan kalor 4
48,8
Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor 5
53,5
Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kenaikan
suhu dengan kalor jenis 2
2,3
Siswa dapat menentukan 12
46,5
besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah
peristiwa
Siswa dapat menjelaskan kalor pada perubahan
wujud benda 7
72,1
8 30,2
9
86,0
10 27,9
11
34,9
Siswa dapat menjelaskan Kalor Laten
6 9,3
Siswa dapat menjelaskan macam-macam
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
13 90,7
14
74,4
15 90,7
Dari tabel diatas dapat dilihat klasifikasi penilaian pretest butir soal dan tingkat pemahaman awal siswa tentang kalor dan perpindahannya.
Presentase tingkat ketercapaian untuk beberapa soal masih di bawah 30. Terdapat lima soal yang masuk dalam kategori rendah yaitu soal
nomor 3 mengenai satuan kalor dalam Sistem Internasional. Dimana masih banyak siswa yang belum mengetahui satuan kalor yaitu Joule.
Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat banyak siswa yang menjawab satuan kalor dalam Sistem Internasional yaitu kWh.
Soal nomor 2 mengenai hubungan kenaikan suhu dengan kalor jenis. Dimana hubungan kenaikan suhu berbanding terbalik dengan
kalor jenis. Pada soal ini masih banyak siswa yang salah dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memilih jawaban. Mereka memiliki pemahaman awal bahwa ketika sebuah benda mengalami kenaikan suhu yang tinggi maka kalor jenis
nya juga besar atau berbanding lurus. Soal nomor 8 dan 10 memiliki indikator yang sama yaitu kalor
pada perubahan wujud benda. Soal nomor 8 membahas tentang proses mengembun dan membeku. Siswa hanya paham mengenai perubahan
wujud yang terjadi namun siswa tidak mengerti bahwa dalam proses mengembun dan membeku, keduanya melepaskan kalor ke
lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat masih banyak siswa yang memilih jawaban kedua proses tersebut menyerap kalor dari
lingkungan. Soal nomor 10 membahas tentang sebuah peristiwa bagian kulit
kita terasa dingin jika diusapkan alkohol. Dalam soal ini masih banyak siswa yang kurang paham bahwa alkohol dan kulit memiliki
temperatur yang sama tetapi alkohol memiliki titik didih yang rendah. Dapat dilihat banyak siswa yang memilih jawaban alkohol memiliki
temperatur lebih rendah daripada temperatur tubuh sehingga alkohol lebih cepat menguap dan menyerap kalor dari tubuh.
Soal nomor 6 mengenai kalor laten. Dimana soal tersebut membahas mengenai apa yang menyebabkan air yang sudah mendidih
pada 100°C dipanaskan terus, ternyata suhu air tersebut tidak berubah. Siswa memiliki pemahaman hal tersebut terjadi karena jumlah kalor
yang diberikan sebanding dengan kenaikan suhu. Siswa tidak mengetahui bahwa hal tersebut terjadi karena kalor yang digunakan
untuk merubah wujud. Untuk soal yang masuk dalam kualifikasi tingkat ketercapaian
sedang berjumlah empat yaitu soal nomor 4 mengenai perubahan yang dialami benda jika diberikan kalor, nomor 5 mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kalor, nomor 11 mengenai kalor pada perubahan wujud benda, dan 12 mengenai kalor yang diperlukan dalam sebuah
peristiwa. Sedangkan pada kolom tingkat ketercapaian tinggi berjumlah enam soal yaitu nomor 1 mengenai pengertian kalor, 7 dan 9
mengenai kalor pada perubahan wujud benda, serta 13, 14, dan 15 mengenai macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-
hari.
B.2 Wawancara Pra Pembelajaran
Peneliti mengoreksi hasil pretest yang telah dilaksanakan. Nilai dari hasil pretest menjadi acuan peneliti untuk melakukan wawancara
dengan mengambil 3 siswa yang memiliki kriteria nilai terendah, tertinggi dan menengah. Ketiga siswa yang terpilih akan mewakili keadaan
pemahaman awal seluruh siswa sebelum diberikan treatment atau pembelajaran. Tetapi pada penelitian kali ini siswa yang mendapat nilai
tertinggi dan terendah tidak bisa mengikuti wawancara pra pembelajaran karena
beberapa alasan.
Sehingga peneliti
memutuskan untuk
mewawancarai siswa lain yang memiliki kategori nilai tertinggi, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terendah di dalam kelas. Siswa yang terpilih dengan kategori tinggi memiliki kode siswa 33, kategori rendah rendah memiliki kode siswa 29,
dan menengah memiliki kode siswa 9. Wawancara dilakukan diluar jam pelajaran setelah pulang sekolah. Dari hasil pretest dan wawancara pra
pembelajaran, peneliti merancang proses pembelajaran yang akan berlangsung sesuai dengan pemahaman awal siswa.
Tabel 18. Hasil Analisis Wawancara Pra Pembelajaran
No. Soal
Hasil Pretest Kelas
Pertanyaan Wawancara Pra Pembelajaran
Hasil Wawancara Pra Pembelajaran
1 Siswa sudah paham mengenai
pengertian kalor. Terbukti sudah 33 siswa yang menjawab benar bahwa
kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke rendah.
Saya punya air panas bermassa 100 gram suhu nya sebesar 40º. Apakah air
tersebut mempunyai energi panas ? Kira-kira air panas bermassa 100 gram
suhu nya sebesar 40º C mempunyai kalor juga ga?
Apa itu kalor? Jadi menurutmu kalor sama energi
panas sama atau tidak? Siswa
masih kurang
paham perbedaan antara energi panas dan
kalor. Karena siswa menganggap bahwa energi panas dan kalor
sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Banyak
siswa yang
belum mengetahui satuan kalor dalam
Sistem Internasional yaitu Joule. Hal tersebut dapat dilihat 6 siswa
yang menjawab benar yaitu Joule. Sebanyak 26 siswa yang menjawab
satuan kalor
dalam Sistem
Internasional yaitu kWh. Apa satuan kalor dalam Sistem
Internasional? Siswa L tidak bisa menyebutkan
satuan kalor dalam SI Siswa D dapat menyebutkan satuan
kalor dalam SI adalah Joule Siswa R tidak bisa menyebutkan
satuan kalor dalam SI
4 Siswa sudah bisa menyebutkan
perubahan yang dialami benda jika diberikan kalor yaitu perubahan
suhu dan wujud. Hal tersebut dapat diketahui dari sebanyak 21 siswa
Perubahan apa saja yang dialami oleh suatu benda jika diberikan kalor?
Siswa L sudah paham karena bisa menyebutkan
perubahan yang
dialami benda jika diberikan kalor adalah
perubahan wujud
dan perubahan suhu
yang menjawab benar. Tetapi sebanyak
19 siswa
memilih jawaban
perubahan suhu
dan ukuran
Siswa D belum paham mengenai perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor. Karena siswa tidak mengetahuinya
Siswa R cukup paham mengenai perubahan yang dialami oleh suatu
benda ketika
diberikan kalor.
Karena siswa
R menjawab
perubahan panas, suhu, dan zat. 5
Siswa sudah bisa menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor. Hal tersebut dapat terlihat 23 siswa
tersebut bisa
memilih Menurutmu kalor yang diserap oleh
suatu zat tergantung sama massa nya? Jenis zat nya? Kenaikan suhu nya?
Tekanan udara luar? Siswa kurang paham mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kalor. Karena siswa hanya bisa
menyebutkan beberapa faktor saja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban bahwa tekanan udara luar tidak mempengaruhi kalor. Tetapi
sebanyak 20 siswa lainnya masih memilih massa zat dan jenis zat
tidak mempengaruhi kalor 2
Siswa kurang paham hubungan antara kenaikan suhu dan kalor
jenis. Pada soal ini hanya 1 siswa saja yang menjawab benar yaitu
berbanding terbalik.. Siswa lainnya masih
salah dalam
memilih jawaban.
Mereka memiliki
pemahaman awal bahwa ketika sebuah benda mengalami kenaikan
Kalor yang sama diberikan kepada dua benda dengan massa sama dan
pada suhu awal yang sama, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari
bahan yang berbeda. Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih
tinggi dibandingkan
benda B.
Menurutmu bagaimana kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang
Siswa belum paham hubungan antara kenaikan suhu dan kalor
jenis karena siswa tidak dapat menjelaskan
hubungan antara
kenaikan suhu dan kalor jenis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suhu yang tinggi maka kalor jenis nya juga besar atau berbanding
lurus. memiliki perubahan suhu lebih tinggi
dari benda B?
12 Siswa cukup paham dalam
menggunakan rumus kalor Q = mc∆T untuk menentukan besarnya
kalor yang
diperlukan dalam
sebuah peristiwa. Dalam soal ini -
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebanyak 20 siswa yang menjawab benar. Tetapi 23 siswa masih
terkecoh dengan jawaban lainnya. 7
Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda di
peristiwa mencair dan menguap. Pada peristiwa tersebut sebanyak
31 siswa sudah mengetahui bahwa mencair dan menguap memerlukan
kalor. Dulu kita sudah pernah belajar
tentang perubahan wujud, kamu bisa menyebutkannya
macam-macam perubahan wujud?
Misalnya mba punya sepotong es trus dipanaskan,
apa yang
terjadi? Menurut mu itu melepas kalor atau
menerima kalor? Es yang tadi berubah menjadi air
sama mba air nya terus dipanaskan, Siswa L sudah bisa menyebutkan
macam-macam perubahan wujud. Siswa sudah bisa menjelaskan
dalam peristiwa
mencair dan
menguap akan menerima kalor Siswa D sudah bisa menyebutkan
macam-macam perubahan wujud. Tetapi
siswa belum
benar menjelaskan kalor pada peristiwa
mencair dan menguap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apa yang terjadi? Menurutmu itu menerima atau melepaskan kalor?
Siswa R sudah bisa menyebutkan macam-macam perubahan wujud.
Siswa sudah bisa menjelaskan dalam peristiwa mencair akan
menerima kalor. Tetapi untuk peristiwa menguap siswa R belum
bisa menjelaskannya 8
Siswa kurang paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda
di peristiwa
mengembun dan
membeku, dimana
keduanya melepaskan kalor kelingkungan.
Hal tersebut dapat dilihat hanya 13 Kamu pernah memasukan air ke
dalam kulkas atau freezer, apa yang terjadi? Menurut mu itu melepas
kalor atau menerima kalor? Siswa L sudah paham bahwa pada
peristiwa membeku akan melepas kalor
Siswa D belum paham karena siswa belum bisa menjelaskan kalor pada
peristiwa membeku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa yang
menjawab benar.
Sedangkan siswa lainnya memilih jawaban kedua peristiwa tersebut
menyerap kalor dari lingkungan. Siswa R sudah paham bahwa pada
peristiwa membeku akan melepas kalor
9 Siswa sudah paham mengenai kalor
pada perubahan wujud benda di peristiwa
titik-titik air
yang menempel pada bagian luar gelas
yang berisi es karena udara sekitar mengembun. Hal tersebut dapat
dilihat sebanyak
37 siswa
menjawab benar. Kalo kita minum es teh lama-
kelamaan ada air diluar gelas. Kamu tau ga itu kenapa?
Siswa tidak dapat menjelaskan peristiwa tersebut. Siswa masih
menjelaskan bahwa es di dalam gelas yang mengembun
10 Siswa kurang paham mengenai
kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa bagian kulit kita terasa
dingin jika dioleskan alkohol. Kebanyakan
siswa memahami
bahwa hal tersebut terjadi karena alkohol memiliki temperatur lebih
rendah daripada temperatur tubuh. Hal tersebut dapat dilihat hanya 12
siswa menjawab benar. Bagian kulit kita terasa dingin jika
diusapkan alkohol. Kamu tau ga itu kenapa?
Siswa tidak dapat menjelaskan peristiwa tersebut.
11 Siswa cukup paham bahwa suhu
zat bisa saja tetap, tetapi kalornya digunakan untuk mengatasi gaya
tarik antar molekul sehingga wujud zat berubah. Dalam hal tersebut
dapat dilihat hanya 15 siswa yang menjawab benar. Siswa lainnya
menjawab bahwa
gaya tarik
menarik atom-atom dalam molekul Suatu benda tersusun atas partikel-
partikel. Es juga mempunyai partikel- partikel. Ketika es melebur menjadi
air, bagaimana susunan partikel- partikel yang ada?
Siswa tidak paham bahwa suhu zat bisa saja tetap, tetapi kalornya
digunakan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul sehingga wujud
zat berubah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Siswa kurang paham mengenai
kalor laten. Terlihat hanya 4 siswa yang menjawab benar bahwa kalor
laten terjadi karena kalor yang diberikan untuk mengubah wujud.
Sedangkan siswa
lainnya menjawab kalor laten terjadi karena
jumlah kalor
yang diberikan
sebanding dengan kenaikan suhu. Air yang tadi dipanaskan sudah
mendidih pada
100°C, terus
dipanaskan. Ternyata
suhu air
tersebut tidak berubah. Itu kenapa? Siswa belum paham mengenai
kalor laten karena siswa tidak dapat menjelaskan bahwa kalor laten
terjadi karena bahwa kalor yang diberikan untuk mengubah wujud
13 Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai salah satu perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
yaitu konduksi. Sebanyak 39 siswa memilih jawaban benar peristiwa
Sebutkan macam-macam perpindahan kalor?
Konduksi itu perpindahan kalor yang bagaimana? Berikan contohnya
Siswa L sudah cukup paham karena siswa
L dapat
menyebutkan macam-macam perpindahan kalor .
Tetapi siswa
L belum
bisa menjelaskan
pengertian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menunjukkan perpindahan kalor
secara konduksi
adalah memanaskan setrika listrik
perpindahan kalor secara konduksi. Siswa hanya bisa menyebutkan
contoh dari konduksi dalam kehidupan sehari-hari
Siswa D
dapat menyebutkan
macam-macam perpindahan kalor. Tetapi
siswa belum
bisa menjelaskan
pengertian perpindahan kalor secara konduksi.
Siswa hanya bisa menyebutkan contoh dari konduksi dalam
kehidupan sehari-hari Siswa R belum paham karena siswa
tidak dapat menyebutkan macam- macam perpindahan kalor. Siswa
belum bisa menjelaskan pengertian dan
menyebutkan perpindahan
kalor secara konduksi. 14
Pada soal ini siswa sudah paham mengenai perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari
yaitu konveksi. Sebanyak 32 siswa
memilih jawaban benar peristiwa yang menunjukkan perpindahan
kalor secara
konveksi adalah
mendidihkan air di atas bara api. Konveksi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya Siswa L belum paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi. Karena
siswa tidak
bisa menjelaskan
pengertian dan
menyebutkan contohnya Siswa D tidak paham pengertian
konveksi karena
siswa tidak
menjelaskan pengertiannya. Tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa bisa menyebutkan contoh dari konveksi dalam kehidupan
sehari-hari Siswa R belum paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi. Karena
siswa tidak
bisa menjelaskan
pengertian dan
menyebutkan contohnya 15
Pada soal ini siswa sudah paham mengenai perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari yaitu radiasi. Sebanyak
39 siswa
memilih jawaban benar peristiwa yang
Radiasi itu perpindahan kalor yang bagaimana? Berikan contohnya
Siswa L tidak paham pengertian radiasi
karena siswa
tidak menjelaskan pengertiannya. Tetapi
siswa bisa menyebutkan contoh dari
radiasi dalam
kehidupan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan perpindahan kalor secara radiasi adalah matahari
menyinari bumi. sehari-hari
Siswa D tidak paham pengertian radiasi
karena siswa
tidak menjelaskan pengertiannya. Tetapi
siswa bisa menyebutkan contoh dari
radiasi dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa R belum paham mengenai perpindahan kalor secara radiasi.
Karena siswa
tidak bisa
menjelaskan pengertian
dan menyebutkan contohnya
B.3 Analisis Pemahaman Awal
Pemahaman awal dapat dianalisis dari hasil pretest dan wawancara pra pembelajaran. Pemahaman awal tidak sepenuhnya dapat ditentukan dengan
menggunakan salah satunya. Apabila hanya menggunakan pretest, kemungkinan siswa untuk menjawab dengan menduga-duga sangat besar.
Sehingga wawancara
pra pembelajaran
dapat digunakan
untuk mengkonfirmasi kembali jawaban pretest siswa. Berdasarkan hasil analisis
pretest dan wawancara pra pembelajaran maka dapat diketahui pemahaman
awal siswa kelas VII B, yaitu: 1. Siswa belum paham mengenai perbedaan energi panas dan kalor tetapi
siswa sudah paham bahwa kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
2. Siswa belum paham mengenai satuan kalor dalam SI. 3. Siswa sudah bisa menyebutkan perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor. 4. Siswa belum paham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kalor.
5. Siswa belum paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis.
6. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perubahan wujud tetapi siswa belum bisa menjelaskan kalor pada perubahan wujud benda dan
gaya apa yang mempengaruhi dalam perubahan wujud benda 7. Siswa sudah bisa menentukan besarnya kalor pada perubahan wujud
benda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Siswa belum paham mengenai kalor laten. 9. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari dan contohnya tetapi siswa belum bisa menjelaskan pengertian dari konduksi, konveksi, dan radiasi.
B.4 Zone of Proximal Development ZPD dan Pembelajaran
ZPD siswa merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh guru agar dapat mengelola pembelajaran secara efektif. Karena dengan menganalisis
ZPD guru dapat mengetahui apa yang belum diketahui siswa dan apa yang sudah diketahui siswa, sehingga guru dapat memilih materi yang harus
diajarkan. Apabila guru mengajarkan hal di wilayah yang sudah diketahui atau sudah dikuasai, maka siswa akan merasa bosan. Seperti satuan kalor
dalam SI, perubahan yang dialami suatu benda ketika diberikan kalor, menentukan besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa.
ZPD siswa dapat dilihat dari pemahaman awal siswa yang memerlukan bantuan guru dalam mengembangkan pemahamannya. Berikut adalah letak
ZPD siswa
yang memerlukan
bantuan untuk
mengembangkan pemahamannya.
a. Kalor
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa mengenai kalor. Siswa sudah bisa menyebutkan bahwa kalor mengalir dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Siswa belum paham mengenai perbedaan energi panas dan kalor. Siswa masih
beranggapan bahwa kalor dan energi panas sama. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum
diketahui. Dalam pembelajaran siswa diperlihatkan gambar manusia berdiri di dekat api unggun. Dan siswa diberikan pertanyaan:
- Apakah api unggun memiliki energi panas? - Apakah manusia yang berdiri jauh dari api unggun memiliki energi
panas? - Apakah api unggun memiliki kalor?
- Apakah manusia yang berdiri jauh dari api unggun memiliki kalor? - Apakah kalor dan energi panas itu sama?
Siswa diberikan penguatan tentang pengertian kalor. Kemudian diberikan kembali pertanyaan untuk mengetahui apakah siswa sudah paham bahwa
kalor dan energi panas berbeda. Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
- Apakah yang terjadi ketika kita berdiri di dekat api? Siswa menjawab dan mulai memahami bahwa energi panas berpindah dari
api unggun ke manusia karena api unggun memiliki suhu yang lebih tinggi daripada manusia dan itu yang dinamakan kalor. Siswa diberikan pertanyaan
berikutnya agar lebih paham dengan contoh peristiwa 2 gelas. Peneliti menggambarkan 2 gelas yang berisi air bermassa sama. Gelas 1 suhunya
50°C sedangkan gelas 2 suhunya 27°C kemudian dipanaskan sampai 40°C. Kemudian diberikan pertanyaan:
- Apakah gelas 1 memiliki energi panas? - Apakah gelas 2 yang dipanaskan memiliki energi panas?
- Apakah gelas 1 memiliki kalor? - Apakah gelas 2 yang dipanaskan memiliki kalor?
Jawaban siswa membuktikan bahwa siswa sudah memahami mengenai kalor. Hal tersebut dapat dibuktikan juga dari hasil posttest seluruh siswa
sudah bisa menjawab dengan benar. Pada wawancara akhir pembelajaran siswa bisa menjelaskan bahwa kalor adalah perpindahan energi panas dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kalor
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa belum paham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kalor. Dari analisis
tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan
peneliti. Siswa melakukan eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kalor.
Percobaan pertama siswa diberikan percobaan kalor dan massa zat. Pada percobaan ini siswa diberikan gelas berisi air yang bermassa berbeda,
kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang sama yaitu 5°C. Kemudian dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak atau sedikitnya kalor.
Percobaan kedua siswa diberikan percobaan kalor dengan kenaikan suhu Pada percobaan ini siswa diberikan gelas berisi air yang bermassa sama,
kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang berbeda yaitu 5°C dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10°C. Kemudian dilihat waktunya dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak atau sedikitnya kalor untuk menaikkan suhu.
Percobaan ketiga siswa diberikan percobaan kalor dengan jenis zat. Pada percobaan ini siswa diberikan gelas berisi bahan yang berbeda minyak dan
air bermassa sama, kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang sama yaitu 5°C. Kemudian dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak
atau sedikitnya kalor. Setelah eksperimen siswa berdiskusi faktor apa saja yang mempengaruhi
kalor dan hubungannya. Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya. Siswa bersama peneliti menyimpulkan hasil dari diskusi.
Hasil pembelajaran dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir bahwa siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor
beserta hubungannya.
c. Hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa belum paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis. Siswa
masih beranggapan bahwa kenaikan suhu berbanding lurus dengan kalor jenis. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk
mengembangkan pemahaman yang belum diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan peneliti. Siswa diperlihatkan tabel 1 yang
menjelaskan bahwa setiap bahan memiliki kalor jenis yang berbeda. Kemudian meminta salah satu siswa menjelaskan kembali hubungan antara
kalor dengan massa, kenaikan suhu, dan kalor jenis. Dari jawaban siswa peneliti membantu siswa membentuk rumus segitiga kalor.
Gambar 9. Rumus Segitiga Kalor Kalor berbanding lurus dengan massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu
suatu zat. Tetapi kalor jenis berbanding terbalik dengan kenaikan suhu dan massa suatu zat. Agar siswa lebih paham peneliti memberikan soal di papan
tulis: Kalor yang sama sebesar 1000 J diberikan kepada dua benda dengan
massa yang sama sebesar 1000 gram dan pada suhu awal yang sama yaitu
27°C, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan yang berbeda.
Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih tinggi yaitu dari 27°C ke 50°C, dibandingkan benda B yaitu dari 27°C ke 35°C . Menurutmu
bagaimana kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan suhu lebih tinggi dari benda B?
Siswa diminta mengerjakannya bersama teman sebangku kemudian salah satu siswa mengerjakannya di papan tulis. Jawaban siswa dibahas kembali
agar seluruh siswa paham. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dari posttest dan wawancara akhir. Siswa sudah bisa menjelaskan bahwa hubungan
kenaikan suhu dengan kalor jenis berbanding terbalik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Kalor pada perubahan wujud benda
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa mengenai kalor pada perubahan wujud benda. Siswa sudah bisa menyebutkan
macam-macam perubahan wujud tetapi siswa belum bisa menjelaskan kalor pada perubahan wujud benda. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan
bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui dengan cara berdiskusi. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan
peneliti. Dalam pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk mencari informasi tentang perubahan wujud yaitu bagian kulit kita terasa dingin jika
diusapkan alkohol, dan adanya titik-titik air yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa
mendiskusikan dengan
teman sebangku
dan beberapa
siswa mempresentasikan di depan kelas. Kemudian peneliti bersama siswa
menyimpulkan kedua peristiwa tersebut. Setelah itu peneliti bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai kalor pada perubahan wujud lainnya.
- Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa membeku? - Membeku, melepas atau menerima kalor?
- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan melepas kalor? Melepas kemana? - Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa mencair?
- Mencair, melepas atau menerima kalor? - Dalam peristiwa tersebut apa yang akan yang akan menerima kalor?
- Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa menguap? - Mencair melepas atau menerima kalor?
- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan yang akan menerima kalor? Diakhir pembelajaran siswa menyimpulkan hasil belajar bersama-sama
dengan peneliti. Pemahaman akhir siswa dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir pembelajaran. Dapat dibuktikan bahwa siswa dapat
memahami kalor pada perubahan wujud. Siswa sudah bisa menjelaskan bahwa membeku dan mengembun melepas kalor ke lingkungan. Mencair dan
menguap memerlukan kalor dari lingkungan. Contohnya pada saat air dimasukkan ke dalam kulkas, air akan melepaskan kalor ke lingkungan. Pada
saat es mencair, es akan menerima kalor. Pada peristiwa adanya titik-titik air yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es karena udara disekitar
gelas mengembun sehingga melepaskan kalor ke lingkungan atau didinding gelas yang dingin karena berisi es. Pada peristiwa bagian kulit kita terasa
dingin jika diusapkan alkohol terjadi karena alkohol menerima kalor dari kulit. Karena alkohol mudah menguap.
e. Macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa mengenai kalor dan perpindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa
sudah bisa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari dan contohnya tetapi siswa belum bisa menjelaskan pengertian
dari konduksi, konveksi, dan radiasi. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum
diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan peneliti dengan cara berdiskusi kelompok. Dalam pertemuan sebelumnya siswa di
dalam kelompok diminta untuk membaca mengenai konduksi, konveksi dan radiasi. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa berkumpul bersama
kelompok diminta menyebutkan contoh perpindahan konduksi, konveksi, radiasi. Kemudian peneliti memperlihatkan gambar besi yang dipanaskan, air
yang dipanaskan terdapat gelembung yang bergerak naik turun, dan matahari menyinari bumi. Kemudian siswa mendiskusikan apa yang terjadi pada
partikel-partikel peristiwa tersebut dan mulai mempresentasikannya di depan kelas. Kemudian peneliti menayangkan video yang menjelaskan mengenai
perpindahan kalor dan menyimpulkan bersama-sama mengenai perpindahan kalor.
Hasil pembelajaran dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir bahwa siswa sudah bisa menjelaskan mengenai perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
B5. Hasil Posttest
Nilai rata-rata posttest kelas adalah 79.
Dilihat dari tabel hasil posttest diatas, dapat disimpulkan bahwa
skor yang diperoleh siswa berada diantara 8-14.
Siswa yang mendapat skor tertinggi saat posttest yaitu 14, dengan
kode siswa 17, 19, 21, 24, 27, 29, 31, dan 35.
Terdapat beberapa siswa yang mendapatkan skor terendah saat posttest
yaitu 8, dengan kode siswa 42.
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar terbanyak saat posttest
adalah nomor 1, 12, dan 15 dengan jumlah siswa 43 orang. Soal nomor 1 mengenai pengertian kalor. Soal nomor 12
mengenai besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa, dan 15 ini mengenai macam-macam perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari.
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar paling sedikit saat posttest
adalah nomor 6 dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang. Soal nomor 6 mengenai kalor laten.
Hasil Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa
Tabel 19. Hasil Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Kategori Penilaian Sangat
Kurang Kurang Cukup
Baik Sangat
Baik
1 1
73.3
2 2
60
3 3
60
4 4
80
5 5
80
6 6
86.7
7 7
66.7
8
8
73.3
9 9
80
10 10
86.7
11 11
80
12 12
73.3
13 13
86.7
14 14
73.3
15 15
66.7
16 16
73.3
17 17
93.3
18 18
73.3
19 19
93.3
20 20
73.3
21 21
93.3
22 22
73.3
23 23
86.7
24 24
93.3
25 25
73.3
26 26
86.7
27 27
93.3
28 28
80
29 29
93.3
30 30
86.7
31 31
93.3
32 32
80
33 33
86.7
34 34
80
35 35
93.3
36 36
60
37
37
73.3
38 38
80
39 39
60
40 40
80
41 41
66.7
42 42
53.3
43 43
86.7
Jumlah -
8
27 8
Persentase 18,60 62,79 18,60
Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest Tabel 20. Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest
Indikator No.Soal Persentase
Tingkat Ketercapaian Rendah Sedang Tinggi
Siswa dapat menjelaskan pengertian kalor
1 100,0
Siswa dapat menyebutkan
satuan kalor dalam SI 3
95,3
Siswa dapat menyebutkan perubahan yang dialami
benda jika diberikan kalor 4
90,7
Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor 5
86,0
Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kenaikan
suhu dengan kalor jenis 2
60,5
Siswa dapat menentukan besarnya kalor yang
diperlukan dalam sebuah peristiwa
12 100,0
Siswa dapat menjelaskan kalor pada perubahan
wujud benda 7
88,4
8 62,8
9
90,7
10 48,8
11
41,9
Siswa dapat menjelaskan Kalor Laten
6 34,9
Siswa dapat menjelaskan
macam-macam perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari 13
95,3
14 86,0
15
100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman akhir siswa tentang kalor setelah menerima treatment. Pada kualifikasi sedang
terdapat empat soal yaitu nomor 2 mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis, 10 dan 11 mengenai kalor dan perubahan
wujud benda, serta nomor 6 mengenai kalor laten. Sedangkan pada kualifikasi tinggi terdapat sebelas soal yaitu nomor 1 mengenai
pengertian kalor, nomor 3 mengenai satuan kalor dalam Sistem Internasional, nomor 4 mengenai perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor, nomor 5 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kalor, nomor 7, 8, 9 mengenai kalor pada perubahan wujud benda,
nomor 12 mengenai besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa, nomor 13, 14, 15 mengenai macam-macam perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dilihat kembali pada tabel 14 dan 15 terdapat beberapa soal
yang tidak mengalami peningkatan tetapi tetapi tetap setelah diberikan treatment
yaitu soal nomor 11 mengenai kalor dan perubahan wujud benda. Soal tersebut membahas mengenai gaya tarik menarik yang
yang diatasi suatu benda ketika terjadi perubahan wujud. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti metode yang kurang tepat, dan
peneliti masih kesulitan mengontrol kondisi kelas yang jumlah siswanya sebanyak 43 siswa.
B.6 Wawancara Akhir Pembelajaran
Untuk wawancara akhir peneliti bertemu kembali dengan siswa yang sudah diwawancarai sebelumnya. Wawancara akhir ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam pemahaman akhir dan Zona Of Proximal Development.
Tabel 21. Hasil Analisis Wawancara Akhir Pembelajaran
No. Soal
Hasil Posttest Kelas
Pertanyaan Wawancara Pra Pembelajaran
Hasil Wawancara Akhir Pembelajaran
1 Siswa sudah paham mengenai
pengertian kalor yaitu kalor mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke rendah. Terbukti sudah 43 siswa yang menjawab benar.
Saya punya air panas bermassa 100 gram suhu nya sebesar 40º. Apakah air
tersebut mempunyai energi panas ? Kira-kira air panas bermassa 100 gram
suhu nya sebesar 40º C mempunyai kalor juga ga?
Apa itu kalor? Siswa sudah bisa membedakan
kalor dengan energi panas. Siswa bisa menjelaskan bahwa kalor
adalah energi
panas yang
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jadi menurutmu kalor sama energi panas sama atau tidak?
3 Siswa sudah mengetahui satuan
kalor dalam Sistem Internasional yaitu Joule. Hal tersebut dapat
dilihat sebanyak 40 siswa yang menjawab benar yaitu Joule.
Apa satuan kalor dalam Sistem Internasional?
Siswa sudah bisa menyebutkan bahwa satuan kalor dalam Sistem
Internasional adalah Joule
4 Siswa sudah bisa menyebutkan
perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor
yaitu perubahan suhu dan wujud. Hal
tersebut dapat diketahui dari sebanyak
39 siswa
yang menjawab benar.
Perubahan apa saja yang dialami oleh suatu benda jika diberikan kalor?
Siswa sudah bisa menyebutkan perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor yaitu perubahan suhu dan wujud
5 Siswa sudah bisa menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kalor. Hal tersebut dapat terlihat
37 siswa tersebut bisa memilih jawaban bahwa tekanan udara
luar tidak mempengaruhi kalor. Menurutmu kalor yang diserap oleh
suatu zat tergantung sama massa nya? Jenis zat nya? Kenaikan suhu nya?
Tekanan udara luar? Siswa sudah bisa menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kalor yaitu massa zat, jenis zat,
dan kenaikan suhu. Dan tekanan udara
bukan faktor
yang mempengaruhi kalor.
2 Siswa cukup paham hubungan
antara kenaikan suhu dan kalor jenis adalah berbanding terbalik.
Terlihat 26 siswa menjawab benar.
Kalor yang sama diberikan kepada dua benda dengan massa sama dan pada
suhu awal yang sama, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan yang
berbeda. Ternyata benda A mengalami perubahan
suhu lebih
tinggi dibandingkan benda B. Menurutmu
Siswa L kurang paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu
dan kalor karena siswa L belum bisa menjelaskan dengan benar.
Siswa D kurang paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu
dan kalor karena siswa D belum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagaimana kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan
suhu lebih tinggi dari benda B? bisa menjelaskan dengan benar.
Siswa R sudah paham hubungan antara kenaikan suhu dan kalor.
Siswa R dapat menjelaskan bahwa hubungan kenaikan suhu dengan
kalor jenis berbanding terbalik . 12
Siswa sudah
paham dalam
menggunakan rumus kalor Q = mc∆T
untuk menentukan
besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa. Hal
tersebut dapat dilihat bahwa seluruh siswa yang menjawab
- -
benar dan
disertai cara
pengerjaannya. 7
Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa mencair dan menguap. Hal tersebut dapat
dilihat sebanyak 38 siswa sudah mengetahui bahwa mencair dan
menguap memerlukan kalor. Dulu kita sudah pernah belajar tentang
perubahan wujud,
kamu bisa
menyebutkannya macam-macam
perubahan wujud? Misalnya mba punya sepotong es trus
dipanaskan, apa yang terjadi? Menurut mu itu melepas kalor atau menerima
kalor? Es yang tadi berubah menjadi air sama
mba air nya terus dipanaskan, apa yang terjadi? Menurutmu itu menerima atau
melepaskan kalor? Siswa sudah paham mengenai
macam-macam perubahan wujud dan kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa mencair dan menguap. Hal tersebut dapat
dilihat siswa dapat menyebutkan macam-macam perubahan wujud
dan menjelaskan dengan benar bahwa mencair dan menguap
memerlukan kalor. Siswa dapat menjelaskan saat mencair es akan
memerlukan kalor. 8
Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa mengembun dan membeku. Hal tersebut dapat
dilihat 27 siswa menjawab benar yaitu mengembun dan membeku
melepaskan kalor ke lingkungan Kamu pernah memasukan air ke dalam
kulkas atau freezer, apa yang terjadi? Menurut mu itu melepas kalor atau
menerima kalor? Siswa sudah paham mengenai
kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa membeku, karena
siswa dapat menjelaskan bahwa membeku akan melepaskan kalor
ke lingkungan.
Siswa dapat
menjelaskan saat membeku air akan melepaskan kalor ke freezer.
kalor. 9
Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa titik-tik air Kalo kita minum es teh lama-kelamaan
ada air diluar gelas. Kamu tau ga itu kenapa?
Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda
di peristiwa titik-tik air yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es terjadi karena
udara sekitar mengembun. Hal tersebut dapat dilihat sebanyak 39
siswa menjawab benar. menempel pada bagian luar gelas
yang berisis es. Siswa dapat menjelaskan dengan benar bahwa
peristiwa tersebut terjadi karena udara sekitar mengembun.
10 Siswa
sudah cukup
paham mengenai kalor pada perubahan
wujud benda di peristiwa bagian kulit kita terasa dingin jika
dioleskan alkohol. Hal tersebut dapat dilihat 21 siswa menjawab
benar. Bagian kulit kita terasa dingin jika
diusapkan alkohol. Kamu tau ga itu kenapa?
Siswa L belum bisa menjelaskan dengan benar mengenai kalor
pada perubahan wujud benda di peristiwa bagian kulit kita terasa
dingin jika dioleskan alkohol. Siswa masih menjelaskan bahwa
hal tersebut terjadi karena alkohol masuk ke dalam pori-pori kulit
Siswa D menjelaskan bahwa alkohol menerima kalor dari kulit
sehingga kulit terasa dingin Siswa R menjelaskan bahwa
alkohol menerima kalor dari kulit sehingga kulit terasa dingin.
11 Siswa cukup paham bahwa suhu
zat bisa saja tetap, tetapi kalornya digunakan untuk mengatasi gaya
tarik antar molekul sehingga wujud zat berubah. Dalam hal
tersebut dapat dilihat 18 siswa siswa menjawab benar. Tetapi
Suatu benda tersusun atas partikel- partikel. Es juga mempunyai partikel-
partikel. Ketika es melebur menjadi air, bagaimana susunan partikel-partikel
yang ada? Siswa belum bisa menjelaskan
bahwa suhu zat bisa saja tetap, tetapi kalornya digunakan untuk
mengatasi gaya tarik antar molekul sehingga wujud zat berubah. Siswa
hanya bisa menjelaskan susunan partikelnya
dari padat
ke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebanyak 19 siswa masih kurang paham hal tersebut dibuktikan
mereka masih memilih jawaban dimana gaya yang diatasi adalah
gaya tarik menarik antara atom- atom dalam molekul.
renggang.
6 Siswa cukup paham mengenai
kalor laten. Terlihat 15 siswa yang menjawab benar bahwa
kalor laten terjadi karena kalor yang diberikan untuk mengubah
wujud. Air yang tadi dipanaskan sudah
mendidih pada
100°C, terus
dipanaskan. Ternyata suhu air tersebut tidak berubah. Itu kenapa?
Siswa belum bisa menjeleskan dengan benar bahwa kalor laten
terjadi karena kalor yang diberikan untuk mengubah wujud.
13 Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai salah satu perpindahan Sebutkan macam-macam perpindahan Siswa L sudah cukup paham
mengenai perpindahan
kalor, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalor dalam kehidupan sehari- hari yaitu konduksi. Sebanyak 41
siswa memilih jawaban benar peristiwa
yang menunjukkan
perpindahan kalor
secara konduksi adalah memanaskan
setrika listrik. kalor?
Konduksi itu perpindahan kalor yang bagaimana? Berikan contohnya
karena siswa dapat menyebutkan macam-macam perpindahan kalor.
Tetapi siswa L belum bisa
menjelaskan pengertian konduksi. Siswa L hanya bisa menyebutkan
contoh perpindahan kalor secara konduksi
Siswa D sudah cukup paham mengenai
perpindahan kalor,
karena siswa dapat menyebutkan macam-macam perpindahan kalor.
Siswa D sudah paham mengenai perpindahan kalor secara konduksi
terlihat bahwa siswa D dapat menjelaskan pengertian konduksi
dan bisa menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi
Siswa R sudah cukup paham mengenai
perpindahan kalor,
karena siswa dapat menyebutkan macam-macam perpindahan kalor.
Siswa R sudah paham mengenai perpindahan kalor secara konduksi
terlihat bahwa siswa R dapat menjelaskan pengertian konduksi
dan bisa menyebutkan contoh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perpindahan kalor secara konduksi 14
Pada soal ini siswa sudah paham mengenai
perpindahan kalor
dalam kehidupan
sehari-hari yaitu konveksi. Sebanyak 36
siswa memilih jawaban benar peristiwa
yang menunjukkan
perpindahan kalor
secara konveksi adalah mendidihkan air
di atas bara api. Konveksi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya Siswa L sudah cukup paham
mengenai perpindahan
kalor secara konveksi karena siswa L
belum bisa menjelaskan pengertian konveksi
tetapi sudah
bisa menyebutkan contoh perpindahan
kalor secara konveksi Siswa D sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi terlihat bahwa siswa D dapat
menjelaskan pengertian konveksi dan bisa menyebutkan contoh
perpindahan kalor secara konveksi Siswa R sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi terlihat bahwa siswa R dapat
menjelaskan pengertian konveksi dan bisa menyebutkan contoh
perpindahan kalor secara konveksi 15
Pada soal ini siswa sudah paham mengenai
perpindahan kalor
dalam kehidupan
sehari-hari yaitu radiasi. Seluruh siswa
memilih jawaban benar peristiwa yang menunjukkan perpindahan
Radiasi itu perpindahan kalor yang bagaimana? Berikan contohnya
Siswa L sudah cukup paham mengenai
perpindahan kalor
secara radiasi karena siswa L belum bisa menjelaskan pengertian
radiasi tetapi
sudah bisa
menyebutkan contoh perpindahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalor secara
radiasi adalah
matahari menyinari bumi. kalor secara radiasi
Siswa D sudah paham mengenai perpindahan kalor secara radiasi
terlihat bahwa siswa D dapat menjelaskan pengertian radiasi dan
bisa menyebutkan
contoh perpindahan kalor secara radiasi
Siswa R sudah paham mengenai perpindahan kalor secara radiasi
terlihat bahwa siswa R dapat menjelaskan pengertian radiasi dan
bisa menyebutkan
contoh perpindahan kalor secara radiasi.
Adapun beberapa indikator dimana siswa masih belum paham dengan apa yang sudah dipelajari yaitu kalor laten dan gaya yang mempengaruhi dalam
perubahan wujud benda. Hal tersebut dapat terjadi karena saat pembelajaran peneliti kurang baik dalam menjelaskan sehingga siswa tidak paham.
B.7 SPSS
Peningkatan pemahaman juga dapat diketahui berdasarkan hasil analisis pretest
dan posttest dengan menggunakan SPSS 20. Berdasarkan hasil analisis T-Test untuk dua kelompok dependen diperoleh hasil t = - 12, 787. p
= .000 0,05, maka hasilnya signifikan. terlampir pada lampiran 8. Hasil pembelajaran yang dilakukan terdapat peningkatan walaupun hanya sedikit.
Peningkatan pemahaman yang sedikit terjadi karena peneliti kurang tepat dalam merencanakan proses pembelajaran.
96
BAB V PENUTUP