27 sediaan
hydrocolloid
diaplikasikan pada luka ulkus, terjadi interaksi antara substanti hidrokoloid dan eksudat luka, yang membentuk massa gel berwarna
kuning. Massa tersebut yang akan berkontribusi pada pembentukan lingkungan yang lembab, memfasilitasi debridemen autolitik, pembentukan jaringan
granulasi, dan epitelisasi Shai Maibach, 2005. Kelebihan dari sediaan
hydrocolloid matrix
adalah kemampuan pelekatan adhesivitas sediaan pada luka. Selain itu, interaksinya dengan cairan eksudat
luka dapat membentuk gel protektif. Sediaan ini dapat mengisolasi luka,
occlusive
, meningkatkan angiogenesis, mendukung debridemen autolitik, melindungi dari infeksi sekunder, dan dapat diganti hingga 7 hari sekali,
tegantung dari jumLah eksudat yang sudah diserap. Sediaan
hydrocolloid matrix
ini dapat digunakan pada luka yang lembab dan dapat digunakan pada ulkus Campton-Johnston Wilson, 2001.
2.6 Hydroxypropyl Methylcellulose
Dalam preparasi sediaan untuk kulit, pembawa adalah hal yang paling berpengaruh. Terdapat banyak macam polimer sebagai pembawa pada kulit.
Polimer dapat berfungsi sebagai matriks dalam
patch
dan sediaan pembalut luka, serta dapat berfungsi sebagai bahan perekat pada kulit Valenta Auner, 2004.
Hydroxypropyl methylcellulose
HPMC atau
hypromellose
merupakan bagian dari
O
-
methylated
dan
O
-2-
hydroxypropylated
selulosa. HPMC tersedia dalam berbagai tingkat variasi kekentalan. HPMC dapat berfungsi sebagai bahan
bioadhesif, agen
controlled-release
, agen
film-forming
, dan juga agen penstabil. HPMC merupakan polimer yang biasa digunakan dalam formulasi sediaan oral,
optalmik, nasal, dan juga topikal. Sebagai agen
film-forming
, konsentrasi HPMC yang dibutuhkan adalah 2-20 bb Rowe
et al.
, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 2. Struktur Molekul HPMC Rowe
et al.
, 2009
Pemilihan membran polimer sangat penting dalam mendesai variasi dari permeasi membran Gaikwad, 2013. HPMC teridentifikasi sebagai polimer
paling populer sebagai matriks karena memiliki beberapa manfaat. Manfaat dari HPMC adalah dapat diterima secara global, memiliki stabilitas yang baik dan
tidak memiliki muatan, mudah diproduksi, cocok digunakan bagi banyak jenis obat dengan profil pelepasan yang berbeda-beda, tidak berbau dan berasa, dan
selalu tersedia Tiwari Rajabi-Siahboomi, 2008. HPMC dapat digunakan sebagai polimer yang mengontrol laju pelepasan obat dan juga sebagai agen
penstabil Amjad
et al.
, 2011.
2.7 Landasan Teori
Luka kronis yang dialami penderita diabetes dapat mengarah kepada terjadinya ulkus terutama pada bagian kaki yang biasa disebut ulkus kaki diabetik.
Kadar gula yang tinggi juga dapat meningkatkan ekspresi enzim MMP-9, di mana enzim tersebut adalah enzim yang dapat mendegradasi kolagen. Hal tersebut
menyebabkan penyembuhan luka tidak terjadi karena ketiadaan kolagen yang disintesis. Ibuprofen merupakan obat golongan NSAIDs yang dapat menghambat
sintesis prostaglandin. Penghambatan sintesis prostaglandin dapat menekan ekspresi dari MMP-9 yang berefek menurunnya sintesis kolagen sehingga proses
penyembuhan luka pada penderita diabetes dapat berjalan lebih cepat. Sediaan penyembuh luka harus dapat menangani luka secara baik dengan
menjaga hidrasi dan kelembaban luka, serta mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri. Jika terdapat eksudat pada luka, sediaan penyembuh luka juga harus dapat