24
2.2 Penyembuhan Luka Penderita Diabetes
Luka yang sulit sembuh adalah permasalahan klinis utama pada pasien penderita diabetes dan hal tersebut menyebabkan terjadinya amputasi. Rendahnya
penyembuhan pada luka diabetes disebabkan oleh adanya gangguan angiogenesis dan vasukulogenesis Gallagher
et al.
, 2007. Penundaan penyembuhan luka diabetes juga disebabkan oleh meningkatnya apoptosis, inflitrasi selular yang
tertunda, penurunan angiogenesis, dan penurunan pembentukan dan pengaturan dari jaringan kolagen Asai
et al.
, 2012. Kombinasi kerusakan neurovaskular dan selular yang bergabung dengan efek dari tekanan dan gesekan pada kulit, juga
merupakan penyebab berkembangnya ulkus diabetik kronis Hamed
et al.
, 2014. DM adalah kondisi yang berkaitan dengan variasi abnormalitas jaringan.
Kandungan kolagen dalam kulit akan menurun sebagai hasil dari menurunnya biosintesis dan atau meningkatnya degradasi dari kolagen yang baru disintesis.
Gutierrez, 2006. DM mengganggu ekspresi dan aktivasi dari enzim
matrix metalloproteinases
MMPs, yang merupakan kelompok enzim yang bertanggung jawab dalam degradasi matrik ekstraseluler McLennan
et al.
, 2008. Kadar gula yang tinggi secara tidak langsung akan mempengaruhi MMPs
dengan pembentukan
Advanced Gylycation End Products
AGEs yang akan terakumulasi selama kondisi hiperglikemia yang berkepanjangan. Jalur tersebut
dapat mempengaruhi penyembuhan luka dengan meningkatkan inflamasi dan degan demikian mempengaruhi
remodelling
matriks ekstraseluler. Kadar gula yang tinggi akan meningkatkan MMP-9 yang terlibat dalam beberapa aksi pro-
inflamasi. Aksi MMP-9 akan meningkatkan aktivitas sitokin dan memungkinkan terjadinya respon inflamasi. Oleh sebab itu, waktu dari respon inflamasi akan
terpengaruhi yang membawa pada penyembuhan luka yang buruk McLennan
et al.
, 2008.
2.3 Ibuprofen
Ibuprofen merupakan salah satu obat analgesik-anti piretik-anti inflamasi yang sering digunakan di masa ini. Ibuprofen digunakan untuk meredakan gejala
dari nyeri akut, inflamasi dan demam. Ibuprofen merupakan obat yang memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 tingkat toksisitas rendah dan sangat jarang dihubungkan dengan kematian akibat
kecelakaan atau kesengajaan pengonsumsian atau adanya reaksi yang merugikan Rainsford, 2009.
Ibuprofen memiliki bobot molekul 206,28082 gmol Pubchem, 2015. Titik leleh ibuprofen sebesar 77-78°C Santa Cruz Biotechnology, 2016
Ibuprofen memiliki nilai pKa sebesar 5,2 Rainsford, 2015 dan nilai logP sebesar 3,97 Pubchem, 2016. Ibuprofen sukar larut dalam air yaitu sebesar 21 mgL,
namun dapat larut pada beberapa solven organik Pubchem, 2016. Ibuprofen larut dalam etanol, dengan kelarutan sebesar 25 mgmL. Selain itu, ibuprofen juga larut
dalam klorofom 1:1, eter 1:2, aseton 1:1,5, larutan alkali hidroksida dan karbonat, diklorometan, metanol 50 mgmL, dan juga etil asetat Santa Cruz
Biotechnology, 2016.
Gambar 1. Struktur Molekul Ibuprofen Bushra Aslam, 2010
Ibuprofen merupakan obat golongan
non-steroidal anti-inflammatory drugs
NSAIDs yang bekerja secara tidak selektif pada enzim
cyclooxygenase
-1 COX-1 dan COX-2. Meskipun sifat anti inflamasinya lebih rendah dari NSAIDs
lainnya, ibuprofen memiliki kemampuan menonjol pada sifat analgesik dan anti piretiknya. Penghambatan enzim COX oleh ibuprofen mengakibatkan
terhambatnya sistesis prostaglandin PGE
2
. Prostaglandin memiliki peran penting dalam memproduksi rasa nyeri, inflamasi, dan demam Bushra Aslam,
2010. Adanya PGE
2
juga dapat secara signifikan meningkatkan regulasi ekspresi MMP-9 Yen
et al.
, 2008.
2.4 Sediaan Penyembuh Luka
Penyembuhan luka yang efektif tergantung pada pengertian dari berbagai faktor seperti tipe luka yang akan diobati, proses penyembuhan luka, kondisi
kesehatan pasian misalnya pasien menderita diabetes, keadaan lingkungan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI