Hydroxypropyl Methylcellulose 260-270. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31 c. Sifat fisika kimia hydrocolloi matrix : parameter kualitas fisik sediaan yang meliputi organoleptis, keseragaman bobot sediaan, ketebalan matrix , pH, tensile strength , persentase moisture absorption , ketahanan pelipatan, keseragaman kandungan obat dalam matrix , pelepasan obat dari matrix , dan iritabilitas matrix . d. Stabilitas fisika kimia hydrocolloid matrix : parameter kestabilan hydrocolloid matrix yang meliputi, perubahan fisik dan kandungan obat setelah diberi perlakuan suhu yang berbeda selama penyimpanan. e. Sterilitas sediaan: uji mikrobiologi yang menunjukkan bahwa sediaan hydrocolloid matrix yang dibuat steril. f. Organoleptis: uji penampakan fisik sediaan hydrocolloid matrix yang meliputi warna, kejernihan dan kehalusan, di mana sediaan memiliki warna seragam, jernih, dan halus. g. Keseragaman bobot sediaan: uji terkait variasi bobot sediaan patch hydrocolloid yang menunjukkan hasil homogen dengan coefficient variation CV 10. h. Ketebalan sediaan: uji terkait variasi ketebalan sediaan hydrocolloid matrix yang menunjukkan hasil homogen dengan nilai ideal 0,5 mm. i. pH larutan sediaan: uji terkait pH larutan sediaan yang berada pada range 4-7,4. j. Persen moisture content : uji terkait penyerapan kelembaban oleh hydrocolloid matrix piroksikam sampai mencapai titik jenuh. Formula dengan nilai persen moisture content terendah dipertimbangkan sebagai formula optimal. k. Persentase moisture absorption : uji terkait kandungan lembab yang terdapat dalam sediaan hydrocolloid matrix piroksikam. Formula dengan nilai persen moisture absorption tertinggi dipertimbangkan sebagai formula optimal. 32 l. Ketahanan pelipatan sediaan: uji untuk mengetahui fleksibilitas sediaan ditunjukkan oleh formula dengan nilai ketahanan pelipatan sampai 300 kali. m. Keseragaman kandungan obat dalam patch : uji untuk mengetahui keseragaman dan dispersi obat dari suatu formula, ditunjukkan dengan nilai recovery yang seragam. n. Pelepasan obat dari sediaan: uji untuk mengetahui pelepasan obat dari sediaan, ditunjukkan oleh formula optimal dengan nilai dissolution efficieny tertinggi. o. Iritabilitas sediaan: uji untuk mengetahui bahwa sediaan tidak mengiritasi kulit yang ditunjukkan dengan nilai indeks iritasi primer 0.5. p. Formula hydrocolloid matrix optimum: hydrocolloid matrix ibuprofen yang memiliki hasil uji sifat dan stabilitas sesuai dengan kriteria. q. Tikus putih galur Wistar jantan terinduksi aloksan: merupakan tikus putih galur Wistar jantan yang menderita diabetes dengan kadar glukosa darah 250 mgdL sebagai hasil dari induksi aloksan sebanyak 150 mgkgBB. r. Uji aktivitas sediaan hydrocolloid matrix ibuprofen: uji yang menunjukkan bahwa sediaan memiliki aktivitas diabetic wound healing , dilihat dari kecepatan penyembuhan luka dengan nilai wound closure 100 dan lamanya waktu penyembuhan pada luka eksisi tikus diabetes setelah diaplikasikan sediaan hydrocolloid matrix ibuprofen dibandingkan dengan tikus normal. s. Uji histopatologi: pengamatan kondisi kulit tikus hasil perlakuan dan kulit tikus kontrol secara mikroskopik menggunakan mikroskop cahaya dengan bantuan zat pewarna.