1. Meminjam
Biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi perpustakaan setelah mendapatkan buku yang ia inginkan. Dengan
melakukan peminjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk membaca buku yang ia pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa
peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi kemeja sirkulasi.
2. Membaca di tempat
Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca
dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan.
3. Mencatat informasi dari buku
Terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi
ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku berbeda.
4. Memperbanyak menggunakan jasa foto copy
Dengan memanfaatkan fasilitas mesin foto copy, pengguna dapat memiliki sendiri informasi-informasi yang ia inginkan. Cara seperti ini biasanya
dilakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan.
Adapun Lasa 2005, 317 menyatakan “bahwa pemanfaatan koleksi seperti
banyaknya peminjam dan jumlah yang dipinjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan”.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan koleksi dapat dilakukan dengan cara meminjam, membaca di tempat, mencatat informasi dari buku
serta memperbanyak menggunakan jasa foto copy.
2.3.6. Pengembangan Koleksi
Secara definitif pengertian pengembangan koleksi perpustakaan mencakup semua kegiantan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama untuk
kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka. kegiatan ini meliputi berbagai aktivitas seperti penyusunan kebijaksanaan, penetapan prosedur
seleksi, pengadaan koleksi, serta evaluasi Darmono 2001, 45.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Sutarno 2006, 113 agar perpustakaan dapat membangkitkan minat baca pengguna, maka sudah seharusnya koleksi perpustakaan
memberikan ciri dan warna sebagai berikut : 1. Memberikan ciri bagi jenis perpustakaan yang dibentuk. Misalnya perpustakaan
umum, koleksinya mencakup semua disiplin ilmu dan dimaksudkan untuk dipakai oleh semua lapisan masyarakat, sehingga penekanannya terletak pada variasi jenis
koleksi. 2. Merupakan daya tarik dan perhatian bagi pengunjung, artinya koleksi yang makin
lengkap dan dengan terbitan yang relative baru, akan dapat memberikan kesempatan yang makin besar kepada pengunjung untuk memilih dan
memperoleh informasi terkini. 3. Meningkatkan citra dan gambaran atas performs dan kinerja perpustakaan.
Sedangkan menurut Soetminah 1992, 257 menyatakan bahwa : Pengembangan koleksi menetapkan kegiatan kerja perpustakaan yang berupa
tugas menyediakan sumber informasi dan memberikan pelayanan informasi kepada pemakai, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya maka setiap
perpustakaan mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan pengembangan koleksi.
2.3.7. Pemeliharaan Koleksi
Menurut Bafadal 2006, 120 dalam rangkaian kegiatan pemeliharaan buku- buku perpustakaan sekolah ada dua kegiatan, yaitu mencegah kemungkinan-
kemungkinan timbulnya kerusakan dan memperbaiki buku-buku yang telah rusak.
1. Mencegah kerusakan
Bafadal 2006, 121 mengemukakan bahwa untuk mencegah terjadinya kerusakan koleksi perpustakaan, pustakawan harus mengetahui faktor-faktor
terjadinya kerusakan sehingga pustakawan dapat mengetahui bagaimana pencegahan
Universitas Sumatera Utara
yang harus dilakukan agar koleksi tidak rusak. Ada dua faktor yang membuat koleksi rusak.
Pertama adalah faktor manusia. Murid-murid atau pengunjung lainnya yang tidak sadar akan pentingnya buku sering kali merusak buku-buku yang ada di
perpustakaan. Misalnya mencoret-coret halaman buku, merobek halaman buku, serta sering sekali terjadi ketika sedang belajar di perpustakaan murid-murid
menumpakkan air atau makanan pada buku yang sedang di baca. Cara mengatasinya adalah pustakawan menjelaskan kepada murid akan pentingnya buku. Serta
menerapkan peraturan untuk tidak makan dan minum di perpustakaan. Kedua adalah faktor alamiah, misalnya adalah kelembaban udara, air, api,
jamur, debu, sinar matahari dan serangga. Untuk menatasinya adalah dengan mengatur penerangan dan ventilasi, menyemprotkan bahan kimia pada buku serta
melarang pengunjung membawa makanan dan merokok di dalam ruangan perpustakaan.
2. Perbaikan buku
Bafadal 2006, 122 mengemukakan bahwa usaha perbaikan buku bermacam- macam, bergantung pada jenis kerusakannya. Biasanya yang sering dilakukan antara
lain: a.
Memperbaiki buku-buku yang sobek b.
Memperbaiki buku-buku yang sebagian halamannya lepas c.
Memperbaiki buku-buku yang punggungnya rusak d.
Menjilid buku-buku yang jilidnya rusak e.
Dan sebagainya Dalam memperbaiki buku-buku yang rusak diperlukan bahan-bahan dan alat-
alat untuk memperbaikinya yaitu berupa kertas HVS, kertas, gersing, kertas marmer, karton tebal, line, dan benang. Sedangkan alat-alat yang digunakan yaitu pisau, silet,
palu, paku, jarum, kuas, penggaris, alat mengepres buku dan staples.
Universitas Sumatera Utara
2.3.8. Koleksi Kitab Kuning