44
2.5.1 Tabel Rangkuman Struktur Kepribadian Tokoh
Tokoh Struktur Kepribadian
Keterangan
Id Ego
Superego
Ajo Kawir
Hasrat Seksual Suka berkelahi
hingga membunuh Si
Macan.
Jatuh cinta pada sosok
pribadi yang lebih kuat
bernama Iteung.
Bekerja sebagai sopir
truk. Setiap
tindakan akan dipertanggung
jawabkan di akhirat.
Hubungannya dengan Si
Iteung harus legal;
menikahi Si Iteung.
Trauma disuruh memperkosa.
Trauma timbul akibat dominasi
superego
. Kegemaran
berkelahi merupakan
pengalihan trauma miliknya
hingga membunuh Si
Macan. Perkenalan
dengan Si Iteung membuat
superego
berkembang. Dominasi
superego
direalisasikan oleh ego dengan
menikahi Si Iteung dan
bekerja sebagai sopir truk.
Si Iteung
Hasrat Seksual Suka
berkelahi hingga
membunuh Budi Baik
dan dua oknum polisi.
Jatuh cinta pada Ajo
Kawir yang impoten.
Belajar bela diri dengan
masuk perguruan
silat.
Anggapan bahwa lelaki
adalah musuh berubah
menjadi lelaki adalah teman
dan suami setelah
bertemu Trauma
mengalami pelecehan
seksual oleh gurunya. Trauma
dialihkan dengan suka berkelahi
dan masuk perguruan silat.
Dalam usaha mengalihkan
trauma ia kembali ditarik
pada pengalaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dengan Ajo Kawir.
traumatisnya setelah
mendapatkan pelecehan
seksual dari Budi Baik. Muncul
anggapan bahwa lelaki adalah
musuh.
Superego
muncul setelah berkenalan
dengan Ajo Kawir.
Anggapan bahwa lelaki adalah
musuh berubah menjadi lelaki
adalah teman dan juga suami.
Dominasi
superego
tidak ia dapatkan dari
Ajo Kawir, maka ia mencari
pemenuhan pada Budi Baik.
Kehamilan yang menimpanya
memicu timbulnya
kembali trauma. Ia mengarahkan
ego
pada Budi Baik dengan
membunuhnya.
Mono Ompong
Hasrat Seksual
Suka berkelahi.
Bekerja sebagai
kernet truk milik Ajo
Kawir. Perkelahian
merupakan jalan termudah
agar seseorang lelaki dapat
diakui oleh lelaki lainnya.
Kuat dalam bercinta
merupakan salah satu cara
Trauma mendapatkan
pelecehan seksual dari
temannya. Trauma dialihkan
dengan suka berkelahi
sekaligus sebagai internalisasi dari
superego
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
agar mendapatkan
pengakuan dari orang lain.
Superego
berkembang lewat anggapan
bahwa lelaki dihargai bukan
hanya karena jago berkelahi
tetapi juga kuat dalam bercinta.
Dominasi
superego
mempengaruhi
ego
sebagai bentuk
pengalihan trauma.
Ketiga tokoh memiliki
id
yang sama yaitu hasrat seksual. Mereka berusaha mencari bentuk pengalihan trauma mereka. Salah satu bentuk
pengalihan trauma yang mereka lakukan adalah dengan berkelahi.
Selanjutnya, pada bab tiga penulis akan mengkaji bentuk manifestasi hasrat seksual ketiga tokoh.
47
BAB III REGRESI, SUBLIMASI, DAN IDENTIFIKASI SEBAGAI MANIFESTASI