33
audit, dengan pelaksanaan audit yang sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia maka akuntan publik dapat
memberikan kualitas audit yang dapat dipercaya sesuai dengan harapan para pemakai laporan keuangan, hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Alim 2007 yang menemukan bukti empiris bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini
konsisten dengan penelitian Shockly 1981, De Angelo 1981, Knapp 1985, Deis dan Giroux 1992, Mayangsari 2003. Selain itu hal ini juga
sesuai dengan Teori Pengharapan Expectancy Theory Teori ini telah dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurth Levin dan Edward Tolman
yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pengertian seseorang mengenai suatu tingkah laku, dengan yang ingin diperolehnya
sebagai harapan, hal ini berarti dengan adanya sikap independensi yang tinggi diharapkan kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik Indriyo
dan I Nyoman, 2000 : 30
2.2.9. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Auditor selain harus ahli di bidang auditing juga harus punya kompetensi yang memadai sehingga ia mampu melaksanakan audit dan
dapat mengumpulkan bukti kompeten dimana bukti yang kompeten digunakan auditor sebagai dasar dalam pemberian opini audit. Setiap
auditor bertanggung jawab menilai kemampuan mereka, mengevaluasi apakah pendidikan, pengalaman dan pertimbangannya cukup untuk suatu
bentuk tanggung jawab yang dimaksudkan. Suraida, 2005
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
Semua penugasan dan dalam semua tanggung jawab, setiap akuntan publik harus melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang
akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme yang disyaratkan oleh Prinsip Etika. Akuntan publik dalam
mempertahankan kompetensi professional harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas
pelaksanaan jasa profesional yang konsisten dengan standar nasional dan internasional Mulyadi, 2002: 58.
Menurut Christiawan 2002: 85 pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman merupakan komponen dasar kompetensi akuntan publik yang
memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim 2007 yang dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik, dimana kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi
yaitu pengalaman dan pengetahuan, hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Libby 1989, Ashton 1991, Choo dan Trootman
1991 dalam Mayangsari 2003. Selain itu hal ini juga sesuai dengan Teori Keseimbangan Equity Theory yang dikembangkan oleh Adam
Mangkunegara, 2005 : 120-121 yang menyebutkan bahwa semua nilai yang diterima oleh karyawan akan dapat menunjang pelaksanaan kerja yang
artinya jika seorang auditor memiliki sikap kompetensi yang tinggi maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik.
Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya, untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil penelitian, maka dapat
digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, ynag disajikan pada gambar 2.1, sebagai berikut.
Gambar. 2.1 : Diagram Kerangka Pikir
Uji Statistik Regresi Linier Berganda
2.4. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Diduga keahlian audit, independensi dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya.
Independensi X
2
Keahlian Audit X
1
Kompetensi X
3
Kualitas Audit Y
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.