Uji Kesesuaian Model atau Uji F Uji Parsial atau Uji t

44 Dasar analisis yang digunakan menurut Santoso 2001 : 161 yaitu sebagai berikut : a Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05 maka H diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. b Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05 maka H ditolak berarti terjadi heteroskedastisitas.

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.6.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Anonim, 2009: L-21 Keterangan : Y = Kualitas audit β = Konstanta X 1 = Keahlian audit X 2 = Independensi X 3 = Kompetensi β 1…3 = Koefisien regresi e = Standart Error

3.6.2. Uji Hipotesis

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model atau Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh dari keahlian audit, independensi dan kompetensi terhadap kualitas audit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 Hipotesis Statistik 1. H o : β 1 = 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari keahlian audit, independensi dan kompetensi terhadap kualitas. H 1 : β 1 ≠ 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari keahlian audit, independensi dan kompetensi terhadap kualitas audit 2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. 3. Kriteria keputusan i. Jika nilai probabilitas 0,05,, maka H diterima dan H 1 ditolak yang berarti bahwa model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari keahlian audit, independensi dan kompetensi terhadap kualitas audit ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari keahlian audit, independensi dan kompetensi terhadap kualitas audit

3.6.2.2. Uji Parsial atau Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari keahlian audit, independensi dan kompetensi secara parsial terhadap kualitas audit Hipotesis Statistik 1. H o : β 1 = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari keahlian audit, independensi dan kompetensi secara parsial terhadap kualitas audit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 H 1 : β 1 ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari keahlian audit, independensi dan kompetensi secara parsial terhadap kualitas 2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. 3. Kriteria keputusan i. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari keahlian audit, independensi dan kompetensi secara parsial terhadap kualitas audit ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari keahlian audit, independensi dan kompetensi secara parsial terhadap kualitas audit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Berdirinya Akuntan Publik

Profesi akuntan di Indonesia ada seiring dengan keluarnya lulusan pertama dalam pendidikan akuntan pada tahun 1957. Akuntan merupakan suatu gelar profesi yang dilindungi oleh Undang – Undang No. 34 Tahun 1954, didalamnya terdapat hal-hal yang perlu diketahui diantaranya, yaitu seperti: 1. Akuntan harus sarjana lulusan fakultas Ekonomi perguruan tinggi negeri atau mempunyai ijazah yang disamakan. 2. Akuntan tersebut harus terdaftar dalam register Negara yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan dan memperoleh ijin mempergunakan gelar Akuntan dari departemen tersebut. 3. Menjalankan pekerjaan akuntan dengan memakai nama kantor akuntan, biro akuntan, atau nama lain yang memuat nama akuntan atau akuntansi hanya diijinkan jika pemimpin kantor atau biro tersebut dipegang oleh seorang atau beberapa orang akuntan. Profesi akuntan publik timbul, disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang tidak memihak untuk menilai keandalan atas pertanggung jawaban laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan didalam menyajikan laporan keuangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.