Abdominal skinfold thickness Karakteristik Responden

2. Abdominal skinfold thickness

Pengukuran abdominal skinfold thickness dilakukan untuk mengetahui tebal lemak subkutan. Semakin tinggi nilai AST, berarti semakin tebal lemak subkutan. Sebaliknya, semakin rendah nilai AST, berarti semakin sedikit pula akumulasi lemak subkutan. Lemak abdominal merupakan komponen penyusun AST. Lemak abdominal terdiri dari lemak visceral, retroperitoneal dan subkutan. Jaringan adipose subkutan lebih berkontribusi pada kejadian obesitas. Pembentukan jarigan adiposa diperantarai oleh aktivitas hormon androgen. Kelebihan androgen akan berkontribusi pada obesitas Polikandrioti, et.al., 2009. Adipogenesis pada jaringan abdominal subkutan akan meningkatkan akumulasi lipid dalam darah Blouin, et.al, 2008. Lemak subkutan merupakan lapisan lemak dalam jaringan yang terletak di bawah dermis dan di atas otot dan fasia. Lemak subkutan terlebih pada bagian abdomen menjadi tempat akumulasi trigliserida. Tidak adanya ketentuan khusus terkait nilai normal ukuran pemusatan atau cut-off point AST dikarenakan pengukuran AST yang subyektif dan berbeda- beda pada tiap orang. Dalam menentukan nilai normal ukuran pemusatan atau cut-off point pada AST, dilihat distribusi data yang didapatkan. Apabila data terdistribusi normal, maka digunakan nilai mean, sedangkan apabila tidak terdistribusi normal, maka digunakan nilai median Dahlan, 2011. Responden Pria : Hasil penelitian ini didapatkan nilai median AST pria adalah 24,00 mm, dengan standar deviasinya sebesar 4,77. Data AST menunjukkan distribusi yang tidak normal p0,05 dengan p=0,008. Kisaran nilai AST pada responden pria adalah sebesar 9,17 – 37,00 mm. Responden Wanita : Pada kelompok responden wanita didapatkan nilai mean 25,70 mm dan standar deviasinya adalah 6,9, sehingga kisaran nilai AST wanita pada penelitian ini adalah 10,5-38,0 mm. Data AST menunjukkan distribusi yang normal p0,05 dengan p=0,200. Nilai AST pada wanita cenderung lebih besar dibandingkan pada pria. Terdapat perbedaan pola penyebaran lemak badan antara pria dan wanita yang mengacu pada tuntutan untuk menghasilkan keturunan dan fungsi hormon lain. Wanita mempunyai lemak spesifik yang mulai timbul sejak masa pubertas dan biasanya tersebar di daerah payudara, perut bagian bawah, paha, dan sekitar alat genital Sudibjo, 2012. Hampir 80 lemak tubuh terdapat di area subkutan, dan wanita mempunyai presentase lemak subkutan lebih besar dibandingkan pria. Lemak subkutan pada wanita terdapat di daerah payudara, bokong, dan paha. Lemak visceral pada pria sebesar 10-20 dari total lemak tubuh, sedangkan wanita hanya 5-8 Blouin et.al, 2008.

3. Kadar trigliserida