Perbandingan kadar trigliserida pada abdominal skinfold thickness

tipe 2 didapatkan nilai 41. Hal ini sesuai dengan acuan penelitian dari kriteria American Diabetes Association ADA, gaya hidup dan lingkungan memegang peranan dalam perbedaan hasil pada penelitian. Salah satu kelemahan dalam penelitian ini adalah tidak ada penggalian informasi mendalam terkait gaya hidup merokok, konsumsi kopi atau alkohol yang kemudian dapat mempengaruhi hasil penelitian.

2. Perbandingan kadar trigliserida pada abdominal skinfold thickness

25,70 mm dan abdominal skinfold thickness 25,70 mm responden wanita Pada responden wanita juga dilakukan pengujian sebagaimana pada responden pria. Uji normalitas data kadar trigliserida pada responden wanita dengan AST 25,70mm dan AST 25,70mm dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk. Dari hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi atau p pada responden AST 25,70 mm adalah p=0,000 tidak normal. Sedangkan nilai p pada responden AST 25,70 mm adalah p=0,005 tidak normal. Hasil uji normalitas tersebut mengarahkan pada pengujian komparatif data dengan analisis kelompok tidak berpasangan Mann-Whitney. Berikut hasil analisis Mann-Whitney pada responden wanita. Tabel VII. Uji Komparatif pada Kelompok AST 25,70 mm dan AST 25,70 p 0,05 menunjukan ada perbedaan yang bermakna p 0,05 menunjukan ada perbedaan tidak bermakna Karakteristik AST mm p 25,70 n=28 25,70 n=32 Mean + SD Mean + SD Kadar Trigliserida 137,64mdL + 59,7 144,3mgdL + 53,2 0,273 Kadar trigliserida rata-rata pada responden dengan AST 25,70mm adalah sebesar 137,6 mgdL. Sedangkan pada responden AST 25,70mm diketahui rata- rata kadar trigliserida sebesar 144,3 mgdL. Hasil rata-rata dari kedua data menunjukkan bahwa kadar rata-rata trigliserida pada kedua kelompok responden masih berada dalam rentang normal, yaitu 150 mgdL. Kadar trigliserida pada kelompok responden dengan AST 25,70mm cenderung lebih rendah dibanding dengan kelompok responden dengan AST 25,70mm. Pada uji komparatif dengan analisis Mann Whitney didapatkan nilai p0,05 p=0,273. Hal ini menunjukkan bahwa kadar trigliserida pada kelompok AST 25,70mm berbeda tidak bermakna dengan kadar trigliserida pada kelompok AST 25,70mm, maka ada 27,3 sebagai faktor peluang untuk dapat menerangkan hasil yang diperoleh. Besarnya faktor peluang 5 menunjukkan hasil yang dapat dianggap tidak bermakna secara statistik. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shyamal, Jain, dan Sandhu 2009 pada penelitian secara cross sectional dengan 47 responden wanita. Responden dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu wanita vegetarian nilai AST= 32,9 mm dan non-vegetarian nilai AST=31,3mm. Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan tidak bermakna secara statistik nilai p=0,93 antara profil lipid pada kelompok responden wanita vegetarian dengan kelompok responden non vegetarian dengan usia menopause. Perbandingan rata-rata kadar trigliserida pada kedua kelompok responden adalah 142,2mgdL pada responden vegetarian, dan 122,3mgdL pada responden non-vegetarian. Apabila dibandingkan dengan penelitian ini yang berbeda adalah pada responden yang digunakan. Pada penelitian ini menggunakan responden DM tipe 2, sedangkan pada penelitian Shyamal, Jain, dan Sandhu 2009 menggunakan responden dengan gaya hidup tertentu. Keduanya jelas mempunyai gaya hidup dan latar belakang berbeda, namun hasil penelitian menggambarkan hasil analisis perbandingan yang sama, yaitu berbeda tidak bermakna secara statistik. Dibandingkan dengan kadar trigliserida pada responden DM tipe 2 dalam penelitian ini, kadar trigliserida pada penelitian Shyamal, Jain, dan Sandhu 2009 lebih rendah. Hal ini dapat menggambarkan bahwa, sesuai dengan asumsi teoritis yaitu pada penyandang DM tipe 2 profil lipid trigliserida akan cenderung lebih tinggi dibandingkan non DM. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa gaya hidup turut berperan dalam peningkatan kadar profil lipid dalam darah.

C. Korelasi Abdominal Skinfold Thickness dengan Kadar Trigliserida