yaitu 120 orang dengan jumlah minimum sampel pada penelitian korelasi, yaitu 30 orang.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skinfold caliper dengan merk pi zhi hou du ji untuk mengukur abdominal skinfold thickness yang
dilakukan oleh peneliti. Spektrofotometer Sysmex Chemix-180 Jepang, seri : 5830-0605 untuk mengukur kadar trigliserida yang dilakukan oleh laboran di
laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung.
I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi awal
Observasi awal dimulai dengan mencari informasi terkait rumah sakit umum daerah RSUD yang tepat untuk dapat dijadikan lokasi penelitian. Lokasi
penelitian dikatakan tepat dengan indikator prevalensi penyandang diabetes melitus tipe 2 yang tinggi.
2. Permohonan izin dan kerja sama
1. Permohonan izin diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk
memenuhi etika penelitian Ethical Clearance menggunakan sampel biologis manusia, yaitu darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
2. Permohonan izin diajukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung sebagai lokasi penelitian setelah mendapat izin dari Komisi
Etik Penelitian Kedokteran.
3. Permohonan izin diajukan ke bagian Litbangkespol daerah Temanggung, sebagai
perizinan melakukan
penelitian di
daerah Kabupaten
Temanggung. 4. Permohonan kerjasama diajukan ke bagian laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung untuk mengukur beberapa parameter tertentu kadar trigliserida yang ditentukan dalam penelitian.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
Pembuatan informed consent dilakukan sesuai standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sedangkan leaflet dibuat sebagai sarana informasi dan edukasi bagi responden terkait penjelasan tentang penelitian.
4. Pencarian calon responden
Responden ditentukan setelah adanya izin dari Litbangkespol RSUD Kabupaten Temanggung. Calon responden yang bersedia diminta untuk mengisi
dan menandatangani informed consent sebagai bentuk kerjasama. Sebelum dilakukan penelitian, responden akan diberi penjelasan mengenai maksud dan
tujuan penelitian oleh peneliti. Pencarian responden dilakukan secara langsung tatap muka yaitu
dengan menunggu penyandang DM tipe 2 yang kontrol di RSUD Kabupaten Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Apabila
responden yang datang tersebut tidak berpuasa, maka peneliti memohon responden untuk datang kembali ke RSUD Kabupaten Temanggung dalam
kondisi berpuasa selama 8-10 jam dan meminta nomor telepon responden yang
berguna untuk mengingatkan responden untuk berpuasa dan memberikan konfirmasi ulang mengenai waktu dan tempat pelaksanaan pengukuran
antropometri. Peneliti juga membuat surat undangan pada para penyandang DM tipe 2 di puskesmas dan dinas kesehatan di daerah Temanggung untuk mengikuti
penelitian. Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian
kepada calon responden. Informasi yang disampaikan meliputi pengenalan mengenai pengukuran antropometri dan manfaatnya, serta pentingnya untuk
mengetahui korelasinya terhadap profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi deteksi dini para
penyandang DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung terkait mencegah terjadinya komplikasi seperti dislipidemia dan supaya calon responden terdorong
untuk terlibat dalam penelitian ini. Media sosialisasi yang digunakan adalah dalam bentuk leaflet yang berjudul “Type 2 Diabetes”. Leaflet ini bertujuan sebagai
sarana edukasi sekaligus informasi terkait penelitian. Cakupan informasi yang terdapat di leaflet mencakup pengukuran antropometri dan perannya untuk
mengetahui distribusi dan akumulasi lemak di tubuh, serta pemeriksaan penunjang di laboratorium untuk mengetahui profil kesehatan. Informasi dalam leaflet
disusun secara singkat, padat dan informatif yang dilengkapi ilustrasi sehingga mudah dipahami oleh calon responden. Calon responden yang bersedia ikut dalam
penelitian diminta untuk mengisi dan menandatanganinya informed consent.
5. Validitas dan realibilitas instrumen penelitian