Analisa Lingkungan Sekitar Analisa Zoning

91 Karena daerah ini merupakan daerah yang rawan banjir, maka dalam perancangan perlu dipertimbangkan pembutan saluran air atau drainase dari dalam site yang di arahkan ke riool kota. Sementara itu juga perlu diperhatikan ketinggian bangunan, sehingga jika terjadi banjir air tidak akan sampai masuk ke dalam site maupun bangunannya. Gambar 4.8. Respon Desain Orientasi Curah Hujan pada Lokasi site. Sumber : Analisa Penulis 2013

4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar

Dalam analisa lingkungan sekitar akan dijelaskan, diuraikan, digambarkan dan ditetapkan potensi-potensi lingkungan sekitar secara visual view dan bangunan sekitar yang potensial, yang dapat dijadikan orientasi. 1. Analisa view terhadap site. a. View ke Luar Keadaan lingkungan sekitar site kurang menarik dimanfaatkan sebagai pemandangan yang dapat dilihat oleh pengguna bangunan, karena bangunan disekitar merupakan bangunan pendidikan. Sementara itu sebelah selatan adalah bagian belakang suatu perumahan. Sehingga tidak perlu adanya banyak bukaan yang mengarah ke luar site. Arah hadap setiap bangunan sebaiknya lebih diarahkan ke ruang dalam site, sehingga perlu adanya penyelesaian yang menarik pada ruang terbukanya. Seperti 92 membuat taman dan pemberian tanaman dan pohon-pohon yang dapat memperindah ruang terbukanya, b. View ke Dalam View ke dalam paling banyak didapatkan dari Jalan Kedung Baruk dan dari site seberang yaitu Jalan Medokan Semampir pada sisi utara tapak. Sehingga orientasi bangunan penerima dapat ke arah utara, agar orang yang berada di luar site dapat melihat dan mengenali adanya bangunan ini. Gambar 4.9. Analisa Lingkungan Sekitar Sumber : Analisa Penulis 2013

4.1.4. Analisa Zoning

Analisa zoning dapat didasarkan oleh hasil analisa kebisingan, kebisingan tertinggi dihasilkan dari Jalan Raya Kedung Baruk. Kebisingan sedang dihasilkan dari IPH School Surabaya dan Perguruan Tinggi STIKOM. Sedangkan kebisingan rendah dihasilkan oleh sungai kecil dan kawasan perumahan pada bagian selatan site. Gambar 4.7 berikut menggambarkan tingkat kebisingan di sekitar site 93 Gambar 4.10. View ke Dalam Sumber : Analisa Penulis 2013 Gambar 4.11. Analisa Kebisingan Sumber : Analisa Penulis 2013 Bagian yang berbatasan area dengan tingkat kebisingan tinggi dapat digunakan sebagai zona publik, dengan pertimbangan area publik tidak mengalami masalah jika berdekatan dengan area kebisingan. Bagian Timur dan Barat yang berbatasan area dengan kebisingan sedang dapat digunakan sebagai zona semi publik. Sedangkan pada bagian yang berbatasan area dengan tingkat kebisingan rendah dapat digunakan sebagai zona privat dengan pertimbangan bahwa zona privat membutuhkan ketenangan, terutama ruang terapi dan ruang 94 rawat inap yang digunakan oleh penderita gangguan jiwa. Perletakkan zoning dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.12. Respon Desain Kebisingan Perletakan Zonning Sumber : Analisa Penulis 2013 Gambar 4.13. Respon Desain Kebisingan Perletakan Zonning Sumber : Analisa Penulis 2013

4.2. Analisa Ruang