24 e
Kleptomania mencuri kompulsif: Sering memncuri barang yang mempunyai arti simbolis dan biasanya tidak bernilai.
f Pyromania membakar kompulsif: Dipandang sebagai suatu bentuk
simbolis pemuasan seksual. g
Mencuci tangan berulang-ulang dengan tidak dapat dicegah atau dikuasai.
9.
Gangguan Emosi dan Afek Emosi adalah suatu pegalaman yang sadar dan memberikan pengaruh
pada aktivitas tubuh dan menghasilkan sensasi organis dan kinetis. Afek adalah kehidupan perasaan atau nada perasaan emosional seseorang,
menyenangkan atau tidak, yang menyertai suatu pikiran, biasa berlangsung lama dan jarang disertai komponen fisiologik. Bentuk-bentuk gangguan
emosi: a
Euforia b
Elasi c
Eksaltasi d
Eklasi e
Inappropiate afek afek yang tidak sesuai f
Afek yang kaku g
Emosi labil h
Cemas dan depresi i
Ambivalensi j
Apatis k
Emosi
2. Karakteristik Usia Pasien
Usia seseorang adalah jumlah hari, bulan, tahun yang telah dilalui sejak lahir sampai dengan waktu tertentu. Usia disini maksudnya adalah masa pada
keadaan tertentu yang dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa antara lain: a.
Usia Bayi a
Orok Infancy 0-2 minggu b
Bayi Babyhood 2 minggu-2 tahun
25 Yang dimaksud masa adalah masa dimana dasar perkembangan
yang dibentuk pada masa tersebut adalah sosialisasi. c
Usia Prasekolah atau Anak-Anak Awal Early Childhood 2-6 tahun Pada usia ini sosialisasi mulai dijalankan dan telah tumbuh displin dan
otoritas. d
Usia Anak Sekolah e
Anak-Anak Akhir Late Childhood 6-12 tahun f
Pubertas Puberty12-14 tahun Masa ini tandai oleh pertumbuhan jasmaniah dan intelektual yang pesat.
Pada masa ini, anak mulai memperluas lingkungan pergaulannya. Keluar dari batas-batas keluarga.
g Usia Remaja
h Remaja Awal Early Adolescene 14-17 tahun
i Remaja Akhir Late Adolescene 17-21 tahun
Secara jasmaniah, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang penting yaitu timbulnya tanda-tanda sekunder ciri-ciri diri kewanitaan atau
kelaki-lakian sedang secara kejiwaan, pada masa ini terjadi pergolakan yang hebat. Pada masa ini, seorang remaja mulai hak-hak seperti orang dewasa,
sedang dilain pihak belum sanggup dan belum ingin menerima tanggung jawab atas semua perbuatannya. Egosentrik bersifat menentang terhadap
otoritas, senang berkelompok, idealis adalah sifat-sifat yang sering terlihat. Suatu lingkungan yang baik dan penuh pengertian akan sangat membantu
proses kematangan kepribadian di usia remaja. j
Usia Dewasa Muda atau Dewasa Awal Early Adulthood 21-40 tahun Seorang yang melalui masa-masa sebelumnya dengan aman dan bahagia
akan cukup memiliki kesanggupan dan kepercayaan diri dan umumnya ia akan berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan pada masa ini. Sebaliknya yang
26 mengalami banyak gangguan pada masa sebelumnya, bila mengalami masalah
pada masa ini mungkin akan mengalami gangguan-gangguan jiwa. k
Usia Dewasa Tua atau Setengah Baya Middle Age 40-60 tahun Sebagai patokan, masa ini dicapai apabila status pekerjaan dan sosial
seseorang sudah mantap. l
Usia Tua Senescene 60 tahun ke atas Ada dua hal yang penting yang perlu diperhatikan masa ini berkurangnya
daya tanggap, daya ingat, berkurangnya daya belajar, kemampuan jasmaniah dan kemampuan sosial ekonomi menimbulkan rasa cemas dan rasa tidak aman
serta sering mengakibatkan kesalah pahaman orangtua terhadap orang dilingkungannya. Perasaan terasing karena kehilangan teman sebaya,
keterbatasan gerak, dapat menimbulkan kesulitan emosional cukup hebat.
3.
Pemulihan Penderita Gangguan Jiwa Skizofrenia:
Penderita gangguan jwa skizofrenia dapat disembuhkan dan dipulihkan melalui terapi psikologi dan dipadu dengan terapi akupunktur. Terapi psikologi
akan dibimbing oleh pakar psikologi psikolog berupa psikoterapi, hipnoterapi, terapi pernafasan, terapi konsentrasi, terapi penenangan sedangkan terapi
akupunktur dapat berfungsi untuk menurunkan gejala depresi dengan memperbaiki titik-titik depresi yang ada di dalam tubuh penderita.
Kini, penderita gangguan jiwa skizofrenia mempunyai kesempatan pemulihan dengan mengikuti terapi holistik, yaitu pelayanan yang bersifat
alamiah sembuh secara alami dalam tubuh Terapi holistik merupakan terapi alternatif yang dapat diterapkan kepada penderita untuk kesembuhan secara total
dan bukan hanya sementara, karena terapi holistik merupakan terapi yang bersifat alam, seperti hipnoterapi, akupunktur, pembukaan pikiran, motivasi hidup,
fisioterapi, terapi pernafasan sampai kepada ramuan obat tradisional. Tanpa memiliki efek samping dan aman.
27 Sedangkan menurut klasifikasi fase emosional psikologis pasien penderita
gangguan jiwa, dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Klasifikasi Menurut Fase Emosional Psikologis Pasien
Fase Emosional Perawatan
Kebutuhan Kaitan dalam
perancangan
Gaduh Gelisah: •
Tidak dapat berkomunikasi
• Membahayakan
diri sendiri dan orang lain
• Punya tendensi
bunuh diri •
Ganguan panca indera
• Kesadaran rendah
Semi Tenang:
• Mulai dapat
berkomunikasi •
Tidak terlalu berbahaya pasif
• Butuh
pengawasan •
Mulai membutuhkan
interaksi social •
Mulai membutuhkan
privasi TenangMandiri:
• Tidakkurang
berbahaya •
Kesadaran hampir utuh
• Mulai dapat
mandiri •
Membutuhkan interaksi sosial,
komunikasi dan •
Butuh perawatan dan pengawasan
yang intensif •
Memerlukan bimbingan dan
tuntunan dalam hal kebersihan
diri.
• Masih
membutuhkan pengawasan
yang baik
• Dilatih dan
dibimbing untuk mengadakan
interaksi social
• Terapi berupa
okupasi •
Rekreasi dan olah raga
• Konsultasi dan
terapi kelompok
• Tidak
memerlukan pengawasan
yang terlalu ketat
• Terapi okupasi
yang lebih rumit •
Mulai didekatkan
dengan •
Privasi Interaksi
• Detail dan bahan
digunakan yang tidak membahayakan
• Membutuhkan ruangan
yang menenangkan warna lembut, view
alam, dan lain-lain
• Unit kamar dekat dan
mudah untuk diawasi dari nurse station
• Keamanan pengunjung,
perawat dan pasien lain harus diperhatikan
• Pengawasan mudah,
ruang bersama day room yang baik dan
dapat mendorong interaksi sosial sangat
diperlukan
• Membutuhkan interaksi
dengan lingkungan alami •
Membutuhkan ruang terapi kelompok fasilitas
rekreasi dan olah raga
• Pasien mulai dapat
diijinkan untuk menempati ruang tidur
yang lebih privat
• Lebih bersifat terbuka
membutuhkan fasilitas rehabilitasi
• Pasien diijinkan untuk
menempati ruang tidur yang lebih privat 1 TT,
28
2 TT, 4 TT Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2009
Menurut data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kelompok pasien menurut fase emosional, yaitu:
1. Kelompok isolasi, pasien yang dianggap berbahaya dan agresif.
2. Kelompok observasi yaitu yang dalam masa penghayatan iklim atau suasana
perawatan pasien-pasien baru yang belum terbiasa dengan suasana rumah sakit.
3. Kelompok semi tenang: merupakan masa pembentukan struktur mental bagi
penderita yang masih rendah tingkat kesadarannya 4.
Kelompok tenang: merupakan masa penghayatan atau pengenalan kepada pola kehidupan normal
5. Kelompok mandiri, merupakan masa penghayatan norma-norma dan tata cara
hidup bermasyarakat, Persyaratan Rumah Sakit Jiwa:
Persyaratan Jarak, 1.
Rumah sakit jiwa tidak bersifat isolatif 2.
Letaknya tidak boleh jauh dari pusat kota, tidak lebih dari 15 Km 3.
Berisik kurang dari 40 db 4.
Adanya fasilitas komunikasi, jaringan telepon tidak jauh penyambungannya dan komunikasi radio
5. Berada pada derah datar dan tenang
6. Bebas dari banjir
7. Air dari PDAM jika memungkinkan ataupun dari sumber air bersih
8. Terdapat jalur listrik dan telepon yang tidak jauh pemasangan
Persyaratan Lokasi, 1.
Luas lahan 6-10 Ha. 2.
Dekat dengan rumah sakit umum.
29 3.
Kemudahan transportasi, mempunyai akses keluar kota guna memudahkan pasien dari luar kota.
4. Dekat dengan daerah pemukiman.
5. Bebas dari banjir.
6. Tidak berdekatan dengan rel kereta api.
7. Tidak berdekatan dengan tempat bongkar muat barang.
8. Tidak berdekatan dengan bermain anak.
9. Tidak berdekatan dengan pabrik industri dan limbah pabrik
sumber: Depkes RI, 2009
2.1.2.4 Klasifikasi Pemakai Rumah Sakit Jiwa