Dapat digunakan untuk : a. TimerCounter biasa
b. Clear Timer on Compare Match Auto Reload c. Counter pulsa eksternal
d. Capture Unit unit penangkap isi TCNT
1
akibat triger pin ICP
1
PB e. Generator frekuensi biasa
f. Generator frekuensi PWM
2.1.3.1. Register Pengendali TimerCounter1
1. TimerCounter 1 Control Register A – TCCR
1
A
Tabel 2.5. Register TCCR
1
A [6]
Bit 7:6 – COM
1
A
1
:0: Compare Output Mode for channel A Bit 5:4 – COM
1
B
1
:0: Compare Output Mode for channel B Bit-bit ini bertugas mengendalikan sifatkelakuan pin OC
1
A atau OC
1
B yang berhubungan dengan mode operasi yang digunakan [6]
Tabel 2.6. Normal dan CTC [6]
Tabel 2.7. Mode Fast PWM [6]
Tabel 2.8. Mode Phase Correct dan Phase Frekuensi Correct PWM [6]
Bit 3 – FOC
1
A: Force Output Compare for channel A Bit 2 – FOC
1
B: Force Output Compare for channel B Bit – FOC
1
AFOC
1
B hanya dapat digunakan ketika menggunakan mode operasi non- PWM. Jika bit-bit ini di-set maka akan memaksa terjadinya compare match.
Bit 1:0 – WGM11:0: Wafeform Generator Mode Kedua bit ini bersamaan dengan bit WGM13:12 dalam register TCCR
1
B berguna untuk memilih mode operasi yang akan kita gunakan [6].
Tabel 2.9. Mode Operasi [6] WGM
13 WGM
12 WGM
11 WGM
10 Mode
Operasi TOP
Update OCR1x
Set flag TOV1
Normal 0xFFFF
immidiet MAX
1 Phase
Correct 8- bit
0x00FF TOP
BOTTOM
1 PWM Phase
Correct 9- bit
0x01FF TOP
BOTTOM
1 1
PWM Phase Correct 10-
bit 0x03FF
TOP BOTTOM
1 CTC
OCR1A immidiet
MAX
1 1
Fast PWM 8-bit
0x00FF BOTTOM
TOP
Tabel 2.9. lanjutan Mode Operasi [6] WGM
13 WGM
12 WGM
11 WGM
10 Mode
Operasi TOP
Update OCR1x
Set flag TOV1
1 1
Fast PWM 9-bit
0x01FF BOTTOM
TOP
1 1
1 Fast PWM
10-bit 0x03FF
BOTTOM TOP
1 PWM
Phase Frequency
Correct ICR1
BOTTOM BOTTOM
1 1
PWM Phase
Frequency Correct
OCR1A BOTTOM
BOTTOM
1 1
PWM Phase
Correct ICR1
TOP BOTTOM
1 1
1 PWM
Phase Correct
OCR1A TOP
BOTTOM
1 1
CTC ICR1
immidiet MAX
1 1
1 Tidak
digunakan -
- -
1 1
1 Fast PWM
ICR1 BOTTOM
TOP 1
1 1
1 Fast PWM
OCR1A BOTTOM
TOP
2. TimerCounter 1 Control Register B – TCCR
1
B
Tabel 2.10. Register TCCR
1
B [6]
Bit 7 – INC
1
: Input Capture Noise Canceler Penge-set-an bit ini akan mengaktifkan Input Capture Noise Canceler pada saat
menggunakan mode normal yang capture event [6]. Di mana noise canceler akan memfilter triger yang masuk ke pin ICP
1
akan disaring selama 4 siklus clock, jika selama 4 siklus clock tersebut trigernya berubah maka akan diabaikan.
Bit 6 – ICES
1
: Input Capture Edge Select Bit ini mendefinisikan triger yang masuk ke pin ICP
1
PB yang digunakan untuk
menangkap kejadian capture event. Jika ICES
1
=0 maka falling edge perpindahan dari 1 ke 0 digunakan sebagai triger dan jika ICES
1
=1 maka rising edge perpindahan dari 0 ke 1 digunakan sebagai triger.
Ketika ada triger pada pin ICP
1
PB maka secara otomatis oleh CPU isi register
pencacah TCNT
1
akan disalin ke register penangkap ICR
1
dan juga berkebalikan pada flag status ICF
1
yang digunakan untuk interupsi capture event. Bit 5 – Reserved Bit
Tidak digunakan Bit 4:3 – WGM13:2: Waveform Generator Mode
Lihat tabel Mode Operasi Bit 2:0 – CS12:0: Clock Select
Bit-bit ini bertugas untuk memilihmendefinisikanprescaler pulsaclock yang masuk ke dalam register TCNT
1
.
Tabel 2.11. Prescaler timercounter1 [6]
3. Output Compare Register 1 A – OCR
1
AH and OCR
1
AL
Tabel 2.12. Register 1A [6]
4. Output Compare Regist
Register ini bertugas se sesuai dengan kebutuha
mencacah maka otom OCR
1
H:OCR
1
L secar akan terjadi compare m
5. Input Capture Register
Register ICR
1
ICR
1
H TCNT
1
pada saat terse Register ICR
1
juga me mode tertentu lihat tabe
6. TimerCounter Interrupt
Bit 5 – TICIE
1
: TC
1
, Bit ini berguna untuk
pada pin ICP
1
PB ke
Bit 4 – OCIE
1
A: TC
1
Bit ini berguna untuk ini di-set.
gister 1 B – OCR
1
BH and OCR
1
BL
Tabel 2.13. Register 1 B [6]
s sebagai register pembanding yang bisa kita uhan [6]. Dalam praktiknya pada saat TCNT
1
T otomatis oleh CPU akan dibandingkan d
cara kontinyu dan jika isi TCNT
1
sama denga pare match yang dapat dimanfaatkan untuk mode C
ster 1 –ICR
1
H and ICR
1
L
Tabel 2.14. Register 1 [6]
H:ICR
1
L akan selau diperbarui dengan isi ersebut sewaktu terjadi triger capture event
mempunyai fungsi lain untuk mendefinisikan tabel mode operasi.
rrupt Mask Register – TIMSK
Tabel 2.15. Register TIMSK [6]
1
, Input Capture Interrupt Enable untuk meng-aktif-kan interupsi input capture pe
ketika bit di-set [6]. C
1
, Output Compare A Match Interrupt Enable uk meng-aktif-kan interupsi Output Compare A
kita tentukan besarnya TCNT
1
H:TCNT
1
L dengan isi OCR
1
ngan isi OCR
1
maka ode CTC dan PWM.
isi register pencacah nt pada pin ICP
1
[6]. kan TOP value pada
penangkap kejadian
nable pare A Match ketika bit
Bit 3 – OCIE
1
B: TC
1
, Output Compare B Match Interrupt Enable Bit ini berguna untuk meng-aktif-kan interupsi Output Compare B Match ketika bit
ini di-set. Bit 2 – TOIE
1
: TimerCounter1, Overflow Interrupt Enable Bit ini berguna untuk meng-aktifkan interupsi overflow TCNT
1
ketika bit ini di-set. 7. TimerCounter Interrupt Flag Register – TIFR
Tabel 2.16. Register TIFR [6]
Bit 5 – ICP
1
: TC
1
, Input Capture Flag Bit ini akan set secara otomatis ketika menagkap triger pada pin ICP [6]. Bit ini akan
clear juga secara otomatis ketika mengeksekusi vektor interupsi input capture. Untuk meng-clear secara manual bit ini maka bit ini harus di-set.
Bit 4 – OCF
1
A: TC
1
, Output Compare A Match Flag Bit ini akan set secara otomatis ketika terjadi compare match a. Bit ini akan clear juga
secara otomatis ketika mengeksekusi vektor interupsi output compare A. Untuk meng- clear secara manual bit ini hars di-set.
Bit 3 – OCF1B: TimerCounter1, Output Compare B Match Flag Bit ini akan set secara otomatis ketika terjadi compare match b. Bit ini akan clear juga
secara otomatis ketika mengeksekusi vektor interupsi output compare B. Untuk meng- clear secara manual bit ini maka bit ini harus di-set.
Bit 2 – TOV
1
: TimerCounter1, Overflow Flag Bit ini akan set secara otomatis ketika terjadi overflow pada register pencacah TCNT
1
. Bit ini akan clear juga secara otomatis ketika mengeksekusi vektor overflow
timercounter 1. Untuk meng-clear secara manual bit ini maka bit ini harus di-set.
2.1.3.2. Mode Operasi