Analisis Hasil Pen Sterilisator basah menggunakan ATMega8535.

Lanjutan Tabe Waktu Suhu LCD Suhu detik °C Termo 990 94 92 1020 94 92 1050 94 92 1080 93 91 1110 95 92 1140 94 92 1170 93 91 1200 94 92 1230 94 92 1260 93 92 1290 94 92 1320 94 92 1350 94 92 Gambar dengan

4.3. Analisis Hasil Pen

Presentase keberha ditunjukan pada tabel 4.5. B 93 o C, suhu berhasil stabil de 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 200 400 °C Perban abel 4.4. Hasil pengujian mode B dengan suhu Suhu Error Waktu Suhu LCD rmometer detik °C Ter 92 2.13 1380 93 92 2.13 1410 95 92 2.13 1440 94 91 2.15 1470 93 92 3.16 1500 95 92 2.13 1530 94 91 2.15 1560 94 92 2.13 1590 95 92 2.13 1620 94 92 1.08 1650 94 92 2.13 1680 95 92 2.13 Rata-rata error 92 2.13 bar 4.14. Grafik perbandingan suhu LCD engan suhu termometer terhadap waktu. Pengujian rhasilan alat dalam mensterilkan suhu, se . Berdasarkan tabel 4.5 pada mode A dan B den l dengan steady state error sebesar 1,61. Seda 00 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 Perbandingan suhu LCD dengan suhu Termo suhu 93 o C Suhu Error ermometer 91 2.15 93 2.11 92 2.13 91 2.15 92 3.16 92 2.13 91 3.19 93 2.11 92 2.13 92 2.13 93 2.11 or 1,87 secara keseluruhan dengan set point suhu edangkan pada mode 800 LCD Termo Detik ermometer B dengan set point suhu 87 o C, suhu berhasil stabil dengan steady state error sebesar 1,72 dan pada set point 90 o C suhu berhasil stabil dengan steady state error sebesar 1,11. Berdasarkan tabel 4.5 pada mode A dan mode B dengan suhu yang sama yaitu 93 o C terdapat perbedaan pada nilai Tr dan Ts. Perbedaan tersebut diakibatkan pada saat proses sterilisasi mode B lebih cepat dibandingkan dengan mode A. Mode B lebih cepat proses sterilisasinya karena pada saat proses sterilisasi boks sterilisator tertutup rapat sehingga suhu udara yang berada dalam boks tetap terjaga. Sedangkan pada mode A proses sterilisasi sedikit lama bila dibandingkan dengan mode B, karena pada saat proses sterilisasi boks tidak tertutup rapat sehingga suhu udara yang berada dalam boks dapat keluar. Grafik perbandingan mode A dan B dapat dilihat pada lampiran L21. Tabel 4.5. Presentase keberhasilan alat dalam menstabilkan suhu Mode Suhu awal o C SP Fv Tr detik Ts detik SSE A 28 93 °C 94,5 600 810 1.61 B 27 87 °C 85,5 540 770 1.72 B 29 90 °C 91 560 1090 1.11 B 28 93°C 94,5 550 910 1.61 Rata-rata error 1.51 Perhitungan presentase rata-rata steady state error : = 1.61 + 1.72 + 1.11 + 1.61 4 = 1,51 Pada percobaan dengan menggunakan mode B didapat waktu penetapan Ts yang sangat besar pada suhu 90 o C dan 93 o C dengan nilai Ts sebesar 1090 dan 910 detik. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat ripple hingga waktu 1090 dan 910 detik, seperti yang di yang di tunjukkan pada lampiran L19 dan L90. Berdasarkan tabel dan perhitungan presentase keberhasilan alat dalam menstabilkan suhu, alat mampu mengendalikan suhu dengan steady state error sebesar 1,51.

4.4. Hasil Pengujian Bakteri