Tabel 2.26. Konfirgurasi pin LCD[9] Pin
Bilangan Biner Keterangan
RS Inisialisasi
1 Data
RW Tulis LCDW Write
1 Baca LCDR Read
E Pintu data terbuka
1 Pintu data tertutup
Lapisan film yang berisi kristal cair diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat tegangan dicatukan pada beberapa pasang
elektroda, molekul-molekul kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan
terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai bagian yang diaktifkan. LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat populer untuk
aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrumen elektronik lain seperti Global Positioning System GPS, bargraph display, dan multimeter digital. LCD umumnya
dikemas dalam bentuk Dual In-line Package DIP dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk membentuk pola, baik
karakter ataupun gambar, pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan digunakan metode screening. Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu
kolom dan suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk
mengaktifkan panel LCD.
2.4. Relay
Relay berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada koilnya [8]. Ada 2 macam
relay berdasarakan tegangan untuk menggerakkan koilny, yaitu AC dan DC.
Gambar 2.7 Bentuk fisik relay [8]
Relay adalah sebuah kumparan yang dialiri arus listrik sehingga kumparan mempunyai sifat sebagai magnet. Magnet sementara tersebut digunakan untuk
menggerakkan suatu sistem saklar yang terbuat dari logam sehingga pada saat relay dialiri arus listrik maka kumparan akan terjadi kemagnetan dan menarik logam tersebut, saat arus
listrik diputus maka logam akan kembali pada posisi semula.
Gambar 2.8. Bentuk schematic relay[8]
Pada saat ada arus yang mengalir pada kaki 1 dan 2, maka inti besi lunak akan menjadi magnet. Kemudian inti besi itu akan menarik kontak yang ada pada kaki 3,
sehingga kaki 3 yang pada mulanya terhubung ke kaki 5 berubah kedudukan , yaitu terhubung ke kaki 4. Hal tersebut dapat terjadi jika kaki 5 relay bersifat NC Normally
Close dan kaki 4 bersifat NO Normally Open.
2.5. Transistor Sebagai Saklar
Untuk dapat menggunakan transistor sebagai saklar maka transistor dikonfigurasi sehingga bekerja di daerah cut-off dan saturasi [10]. Perubahan ini dapat digunakan untuk
mengaktifkan relay atau sebagai masukan bagi mikrokontroler. Transistor yang berada dalam keadaan saturasi seperti sebuah saklar yang tertutup sedangkan transistor saat cutoff
seperti sebuah saklar yang terbuka. Perhitungan besarnya arus basis pada konfigurasi Gambar 2.9 adalah sebagai berikut :
= Beta DC
β sebuah transi
dapat dihitung dengan persa β
Sehingga diperoleh juga per
Arus I
C
saturasi I
Csat
dapat saturasi dapat diperoleh denga
=
Gambar
2.6. Keypad
Keypad Matriks ada kolom sehingga dapat meng
4×4 cukup menggunakan 8 rangkaian tombol disusun
membentuk kolom seperti y =
nsistor merupakan rasio arus kolektor DC deng rsamaan berikut :
β =
persamaan untuk I
Bmin
sebagai berikut :
pat diperoleh pada saat nilai V
CE
= 0, sehingga dengan persamaan sebagai berikut :
=
ar 2.9. Konfigurasi transistor sebagai saklar
adalah tombol-tombol yang disusun secara engurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh,
n 8 pin untuk 16 tombol [11]. Hal tersebut dim susun secara horizontal membentuk baris da
ti yang terlihat pada gambar 2.10.
= 2.4
dengan arus basis DC,
2.5
2.6 ngga besarnya arus Ic
=
2.7
lar[10]
ra maktriks baris x ontoh, Keypad Matriks
dimungkinkan karena dan secara vertikal
Proses pengecekkan dari tombol yang dirangkai secara maktriks adalah dengan teknik
scanning
, yaitu proses pengecekkan yang dilakukan dengan cara memberikan umpan-data pada satu bagian dan mengecek
feedback
umpan-balik pada bagian yang lain.
Gambar 2.10. Keypad [11]
2.7. IC Regulator