Proses pengecekkan dari tombol yang dirangkai secara maktriks adalah dengan teknik
scanning
, yaitu proses pengecekkan yang dilakukan dengan cara memberikan umpan-data pada satu bagian dan mengecek
feedback
umpan-balik pada bagian yang lain.
Gambar 2.10. Keypad [11]
2.7. IC Regulator
IC 78xx adalah regulator tegangan positif dengan tiga terminal, masing-masing input, ground dan output [12]. IC 78xx tersedia untuk beberapa nilai tegangan keluaran
seperti pada tabel 2.27 berikut :
Tabel 2.27. Nilai tegangan IC 78xx [12] Type
Vout Volt
IoutA VinVolt
78xxC 78MLxx
78Mxx Min
Maks
7805 5
1 0,1
0,5 7,5
20 7806
6 1
0,1 0,5
8,6 21
7808 8
1 0,1
0,5 10,5
23 7809
9 1
0,1 0,5
11,5 24
7810 10
1 0,1
0,5 12,5
25 7812
12 1
0,1 0,5
14,5 27
7815 15
1 0,1
0,5 17,5
30 7818
18 1
0,1 0,5
21 33
7824 24
1 0,1
0,5 27
38 Meskipun semula dirancang untuk regulator tegangan tetap, namun regulator ini
dapat dikembangkan untuk tegangan dan arus yang dapat diatur. Rangkaian dasar 78xx ditunjukkan pada gambar 2.11, untuk tegangan dan arus output sesuai nilai nominalnya.
Gambar 2.11. Rangkaian dasar regulator 78xx [12]
Kapasitor C
1
diperlukan jika regulator jauh dari kapasitor filter pencatu daya sedangkan C
2
diperlukan untuk memperbaiki tanggapan kilasan dan penindasan kerut trancient response. Dalam penerpannya, tegangan masukan V
IN
harus lebih besar dari tegangan keluaran lihat tabel 2.27 jika kurang maka regulator tidak berfungsi tetapi bila
melebihi V
IN
maksimumnya dapat merusak regulator.
2.8. Filter Kapasitor
Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, dengan memanfaatkan proses
pengisian dan pengosongan muatan kapasitor [10]. Harga kapasitansi kapasitor ditentukan dengan persamaan berikut :
V
rrms
=
√
=
∗ ∗ ∗√
2.8 V
rPP
= −
2.9 Dengan I
DC
adalah arus maksimal penyearah ampere, C adalah kapasitor yang digunakan sebagai filter Farad. V
M
adalah tegangan input arus bolak balik, V
rPP
tegangan ripple puncak ke puncak dan V
rrms
adalah tegangan ripple. V
DC MIN
adalah tegangan minimal yang dibutuhkan oleh IC regulator.
2.9. Heater
Tubular heater adalah jenis pemanas elektrik yang paling umum dan merupakan tipe dasar untuk membuat elemen pemanas lain cast-in, immersion, finned, radiant [13].
Tubular heater kegunaanya adalah untuk memanaskan zat padat dan zat cair. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Heating objek dengan heater harus “pas” tidak ada celah udara, agar transfer panas ke material dapat berjalan dengan baik dan mencegah terjadi over heating.
2. Baut-baut pengikat penjepit pada clamp heater. Heating object disarankan untuk diperiksa atau dikencangkan secara periodik agar antara heating objek dan heater
tidak timbul celah udara. 3. Permukaan heater harus selalu terendam didalam cairan, supaya heater tidak over.
4. Heater yang berkerak atau kotor harus dibersihkan supaya transfer panas ke material dapat berjalan dengan baik dan mencegah terjadi over heating.
5. Daerah heat zone daerah panas pada heater harus terendam air, supaya heater tidak over heating.
6. Watt density yaitu kemampuan heater menstransfer panas melalui permukaannya. Makin besar watt density suatu heater makin besar kemampuan heater tersebut
menstranfer panas melalui permukaannya dan sebaliknya.
Gambar 2.12. Bentuk fisik heater [13]
2.10. Suhu Pemanasan Alat