Rangkain Sensor Suhu Perancangan Rangkaian Relay

nilai perhitungan dan terdapat di pasaran. Pemilihan nilai C 3 sebesar 2200µF akan berdampak memperkecil ripple. Jika menggunakan C 3 sebesar 2200µF, maka diperoleh nilai ripple sebesar 1,312V. Penentuan nilai kapasitor C 4 yang digunakan adalah 100nF disesuaikan berdasarkan datasheet IC regulator LM7805T.

3.2.3. Rangkain Sensor Suhu

Pada alat ini sensor yang digunakkan adalah sensor suhu LM35. Sensor ini akan mendeteksi suhu yang terdapat boks sterilisator sebagai input ke mikrokontroler. Dari gambar 3.4, untuk mengaktifkan sensor dibutuhkan tegangan input sebesar 4 Volt sampai 20 Volt. Pada kaki 1 dihubungkan pada supply positif, kaki 2 sebagai output sensor yang dihubungkan langsung ke mikrokontroler, dan kaki 3 dihubungkan ke ground. Pada perancangan rangkaian sensor suhu, kabel yang digunakan adalah tipe stuttgart olflex yang dapat digunakan hingga suhu 180 C[15]. Gambar 3.4. Rangkain sensor LM35 Dengan menggunakan sensor suhu maka peneliti dapat mengukur suhu hingga 150 C. Rangkaian yang ditunjukkan pada gambar 3.4 memiliki kemampuan deteksi suhu dari -55°C sampai +150°C.

3.2.4. Perancangan Rangkaian Relay

Rangkaian relay ini berfungsi untuk mengaktifkan heater dimana heater ini berfungsi untuk memanaskan air pada boks sterilisator. Dalam perancangan ini heater yang digunakkan memiliki daya sebesar 350 watt dan tegangan yang digunakan yaitu 220V AC . Berdasarkan persamaan 2.11 diperoleh nilai arus 1,59A. Pada perancangan ini relay yang digunakan memiliki kapasitas 10A, hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya lonjakan arus yang dapat merusak komponen lain. Rangkaian relay ini, menggunakan transistor yang difungsikan sebagai saklar yang akan mengaktifkan heater. Rangkaian relay dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5. Rangkaian relay Pada perancangan perangkat keras rangkaian relay, sumber tegangan relay 12 volt dan nilai resistansi relay sebesar 400Ω sehingga dengan menggunakkan persamaan 2.7 diperoleh nilai arus kolektor saturasi sebagai berikut : = Ω = 30 10 Transistor 2N2222 memiliki beta DC β sebesar 100 sehingga berdasarkan persamaan 2.6, nilai arus basis minimum I Bmin diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : I Bmin = × = 3 × 10 Nilai tegangan output dari port mikrokontroler diketahui sebesar 5V sebagai nilai tegangan V BB , sehingga besarnya nilai resistor basis maksimum R B dapat dihitung berdasarkan persamaan 2.4 sebagai berikut : R B = 5 −0.7 3×10 −4 = 14333.33 Ω Nilai R B dipilih sebesar 10k  dengan pertimbangan agar lebih mudah diperoleh di pasaran dan agar arus basis I b yang dihasilkan lebih besar dari batas minimumnya. Oleh karena itu, nilai arus basis yang diperoleh dengan persamaan 2.4 sebagai berikut : I B = 5v−0.7v 10 Ω = 4.3 × 10

3.2.5. Perancangan Rangkaian LCD