Hasil Pengujian Bakteri Pengujian Rangkaian Penyearah

B dengan set point suhu 87 o C, suhu berhasil stabil dengan steady state error sebesar 1,72 dan pada set point 90 o C suhu berhasil stabil dengan steady state error sebesar 1,11. Berdasarkan tabel 4.5 pada mode A dan mode B dengan suhu yang sama yaitu 93 o C terdapat perbedaan pada nilai Tr dan Ts. Perbedaan tersebut diakibatkan pada saat proses sterilisasi mode B lebih cepat dibandingkan dengan mode A. Mode B lebih cepat proses sterilisasinya karena pada saat proses sterilisasi boks sterilisator tertutup rapat sehingga suhu udara yang berada dalam boks tetap terjaga. Sedangkan pada mode A proses sterilisasi sedikit lama bila dibandingkan dengan mode B, karena pada saat proses sterilisasi boks tidak tertutup rapat sehingga suhu udara yang berada dalam boks dapat keluar. Grafik perbandingan mode A dan B dapat dilihat pada lampiran L21. Tabel 4.5. Presentase keberhasilan alat dalam menstabilkan suhu Mode Suhu awal o C SP Fv Tr detik Ts detik SSE A 28 93 °C 94,5 600 810 1.61 B 27 87 °C 85,5 540 770 1.72 B 29 90 °C 91 560 1090 1.11 B 28 93°C 94,5 550 910 1.61 Rata-rata error 1.51 Perhitungan presentase rata-rata steady state error : = 1.61 + 1.72 + 1.11 + 1.61 4 = 1,51 Pada percobaan dengan menggunakan mode B didapat waktu penetapan Ts yang sangat besar pada suhu 90 o C dan 93 o C dengan nilai Ts sebesar 1090 dan 910 detik. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat ripple hingga waktu 1090 dan 910 detik, seperti yang di yang di tunjukkan pada lampiran L19 dan L90. Berdasarkan tabel dan perhitungan presentase keberhasilan alat dalam menstabilkan suhu, alat mampu mengendalikan suhu dengan steady state error sebesar 1,51.

4.4. Hasil Pengujian Bakteri

Hasil pemeriksaan bakteri dilakukan dengan menggunakan Nutrien Agar NA. Nutrien Agar NA adalah zat kimia yang digunakan untuk mendeteksi adanya bakteri. Cara mendeteksi bakteri menggunakan NA adalah dengan cara memanaskan NA yang telah dicampur dengan aquades yang telah steril, kemudian cairan tersebut akan dimasukkan kedalam wadah petri dan dibiarkan sampai cairan NA tersebut mengeras. Langkah selanjutnya, instrumen akan dipoles dengan menggunakan cotton buds dan kemudian cotton buds tersebut akan dipoles kembali pada petri dengan posisi cotton buds yang sama. Bakteri-bakteri akan terlihat jelas setelah di diamkan selama 24 jam . Pengujian tersebut dilakukan di laboratorium farmasi. Seperti yang terlihat pada tabel 4.6 menunjukkan hasil pemeriksaan bakteri dengan menggunakan Nutrien Agar NA. Adanya bakteri dalam wadah petri, dapat dilihat dengan kejernihan petri tersebut. Semakin keruhnya petri, semakin banyak pula bakteri yang terdapat dalam petri. Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengujian sudah mendekati yang diharapkan karena pada tabel 4.6 terlihat bahwa semakin tinggi suhu sterilisasi maka bakteri yang ada semakin sedikit. Tabel 4.6. Hasil pemeriksaan bakteri dengan menggunakan NA Suhu Control Gunting Pisau Pinset Sterilisasi Sebelum Steril 87 °C 90 °C 93 °C

4.5. Pengujian Rangkaian Penyearah

Pengujian rangkaian penyearah 5 dan 12 volt dilakukan dengan mengukur tegangan output penyearah menggunakan multimeter. Gambar 4.15 menunjukkan hasil perancangan rangkaian penyearah 5 dan 12 volt. Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian tegangan output tanpa beban, tegangan output dengan beban, dan arus total yang digunakan. Gambar 4.15. Rangkaian penyearah 5 dan 12 volt Tabel 4.7. Hasil pengujian arus dan output penyearah Penyearah Tegangan output pada perancangan Volt Tegangan output tanpa beban Volt Tegangan output dengan beban Volt Arus total Ampere 5 Volt 5 4,99 4,92 0,205 12 Volt 12 11,97 11,95 0,11 Berdasarkan tabel 4.7, hasil pengukuran tegangan output rangkaian penyearah 5 dan 12 volt memiliki perbedaan dengan tegangan output pada saat tanpa beban dan pada saat menggunakan beban. Tegangan output dari komponen IC LM7805 tanpa beban adalah 4,99 volt, tetapi pada saat diberi beban hasil pengujian terukur adalah 4,92 volt. Beban yang digunakan adalah 1 buah sensor suhu LM35, 1 buah mikrokontroler dan 1 buah LCD. Untuk penyearah 5 volt terdapat error sebesar : = − 100 = 5 − 4,99 5 100 = 0,2 Berdasarkan perhitungan error yang dilakukan pada penyearah 5 volt, diperoleh nilai error sebesar 0,2 . Hal tersebut tidak mempengaruhi kenerja sistem secara keseluruhan dan kenerja mikrokontroler dikarenakan tegangan kerja dari mikrokontroler berkisar 4,5 volt sampai 5,5 vot. Sedangkan tegangan output dari komponen IC LM7812 tanpa beban adalah 11,97 volt, tetapi saat diberi beban terukur sebesar 11,95 volt. Beban yang digunakan pada penyearah 12 volt ini adalah 1 buah relay. Untuk penyearah 12 volt terdapat error sebesar : = − 100 = 12 − 11,97 12 100 = 0,25 Berdasarkan perhitungan error yang dilakukan pada penyearah 12 volt, diperoleh nilai error sebesar 0,25 . Hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja dari sistem secara keseluruhan.

4.6. Pengujian Rangkaian Relay