Riview Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

setiap saat dan tidak ditemukan keterlambatan dalam penyetoran dan pelaporan SPT Masa PPN. 2. Jurnal Rendy Daryl Pandelaki 2013 telah melakukan penelitian tentang Analisis Perhitungan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Maber Teknindo. Objek pajak penelitian diambil pada PT. Maber Teknindo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan dan pelaporan PPN pada PT. Maber Teknindo apakah sesuai dengan Undang-Undang PPN yang berlaku di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian dapat disimpulkan PT. Maber Teknindo telah melaksanakan kewajibannya dalam hal perhitungan dan pelaporan PPN selama satu tahun. Mekanisme penerbitan faktur pajak juga telah berdasarkan peraturan perpajakan. Mekanisme pengkreditan dilakukan pada setiap akhir bulan dengan menandingkan pajak masukan yang diperoleh melalui bukti faktur pajak dengan pajak keluaran yang sudah dipungut dengan bukti faktur pajak. Kesalahan yang terjadi pada PT. Maber Teknindo adalah dalam hal penyetoran dan pelaporan SPT Masa PPN dimana masih sering terjadi keterlambatan. Juniaty Carmila Manarisip 2013 telah melakukan penelitian tentang Evaluasi Perhitungan, Pencatatan, Pelaporan PPN PT. Swa Karya Muda Balikpapan. PPN merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa dalam negeri dalam Daerah Pabean. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah PT. Swa Karya Muda telah melaksanakan proses perhitungan, pencatatan, dan pelaporan PPN dengan benar. Penelitian ini dilakukan pada PT. Swa Karya Muda yang berlokasi di Balikpapan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode pembahasan masalah yang sifatnya menguraikan, menggambarkan, membandingkan suatu data atau keadaan serta melukiskan dan menerangkan suatu keadaan sedemikian rupa sehingga dapatlah ditarik suatu kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk penghitungan pajak pertambahan nilai pada PT. Swa Karya Muda telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Pencatatan yang telah dilakukan oleh PT. Swa Karya Muda sudah cukup baik dan memadai untuk menghasilkan informasi bagi perusahaan agar dapat melakukan perhitungan pajak yang terutang maupun untuk pelaporan SPT Masa PPN. Sedangkan untuk pelaporan, SPT Masa PPN PT. Swa Karya Muda telah diiisi dengan legkap, benar, jelas, dan bersih dari coretan. Cindy R. E. Lalujan 2013 telah melakukan penelitian tentang Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Agung Utara Sakti Manado. Objek penelitian ini adalah perusahaan PT. Agung Utara Sakti Manado yang berdiri pada tahun 1986 yang bertempat di Jl. DR. Sutomo No. 10A. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pajak pertambahan nilai yang ada mulai dari perhitungan, penyetoran, dan pelaporan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskripstif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan mekanisme pajak pertambahan nilai mulai dari perhitungan, penyetoran, sampai pelaporan setiap bulannya sesuai dengan Undang-Undang. Perusahaan telah melaporkan seluruh pengkreditan pajak keluaran dan pajak masukan dengan menggunakan SPT Masa PPN dan dalam bentuk formulir 1111 beserta lampiran SPT Masa PPN dan tidak melebihi batas waktu yang ditetapkan. Priancka Ida Cahya Posumah 2013 telah melakukan penelitian tentang Evaluasi Penerapan Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai PPN pada PT Telekomunikasi Indonesia TBK Manado. Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Telkom Manado dengan mengambil data-data yang digunakan untuk penelitian diantaranya informasi mengenai tarif PPN yang dikenakan oleh PT Telkom kepada pengguna jasa telekomunikasi. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses pemungutan atas PPN pada PT Telkom Manado apakah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 tentang PPN. Berdasarkan pada hasil evaluasi berupa wawancara dan observasi serta analisis di dalam pembahasan ini maka pada PT Telkom Manado dapat diketahui bahwa pemungutan, pelaporan, dan penyetoran SPT Masa PPN telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 sebagai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan oleh Direktur Jenderal Pajak. Dimana pemungutan PPN pada PT Telkom Manado adalah 10 sepuluh persen dari jumlah tagihan atau yang seharusnya ditagih. Pelaporan dan penyetoran pajak pertambahan nilai PPN dengan menggunakan SPT Masa telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 sebagai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan secara benar dan diakui Oleh Direktur Jenderal Pajak dan telah dilaporkan paling lambat tanggal 20 dua puluh setelah akhir masa pajak. Novi Darmayanti 2012 telah melakukan penelitian tentang Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PPN pada CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PPN yang dipakai pada perusahaan. PPN adalah pajak untuk menghitung berapa besar pertambahan nilai yang terkandung dalam suatu barang. Dari data yang diperoleh dari perusahaan, penulis melakukan analisis pada perhitungan PPN yang dipakai perusahaan apakah sudah sesuai dengan Undang- Undang Perpajakan yang baru. Metode penelitian adalah data primer dengan teknik analisis data melalui interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan PPN masih belum sesuai dengan perubahan Undang-Undang Perpajakan yang baru, sehingga laba yang diperoleh lebih sedikit karena tarif pajak yang terlalu besar. 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian dilakukan di perusahaan dengan mengambil data-data sesuai objek yang akan diteliti. Kesimpulan yang didapatkan hanya berlaku untuk perusahaan yang diteliti.

B. Subjek dan Objek

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah PT. Kumkang Label Indonesia khususnya Bagian Keuangan dan Akuntansi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah faktur pajak, SPT Masa PPN, dan SSP PPN PT. Kumkang Label Indonesia.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan Februari 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Kumkang Label Indonesia pada Bagian Keuangan dan Akuntansi yang beralamat di Jln. Cendana Raya Kav. F 9 No. 8 Kawasan Industri Lippo Cikarang, Delta Silicon 3, Cicau, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat 17550.

D. Data yang diperlukan

1. Gambaran umum perusahaan. 2. Faktur pajak bulan September-November 2012. 3. SSP PPN bulan September-November 2012. 4. SPT Masa PPN bulan September-November 2012.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai penjualanpenyerahan Barang Kena Pajak BKP, data mengenai pembelian BKPperolehan Jasa Kena Pajak JKP, SPT Masa PPN, dan data pendukung lainnya. 2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum PT. Kumkang Label Indonesia yang terdiri dari sejarah singkat perusahaan, lokasi, struktur organisasi, sumber daya manusia, kegiatan operasional, dan proses produksi.

F. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah: 1. Untuk menjawab rumusan masalah apakah penghitungan PPN yang dilakukan oleh PT. Kumkang Label Indonesia sudah benar berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, maka dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Penghitungan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan yang telah dilakukan oleh PT. Kumkang Label Indonesia yaitu dengan cara: PPN terutang = Tarif 10 x DPP b. Penghitungan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan PT. Kumkang Label Indonesia oleh penulis sudah benar berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yaitu dengan cara: PPN terutang = Tarif 10 x DPP c. Membandingkan penghitungan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan terutang yang dilakukan oleh PT. Kumkang Label Indonesia dengan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan peraturan perundang- undangan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 2. Untuk menjawab rumusan masalah apakah penyetoran PPN yang dilakukan oleh PT. Kumkang Label Indonesia sudah benar sudah benar berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, maka dilakukan langkah-langkah teknik analisis sebagai berikut: a. Sarana yang digunakan untuk menyetorkan PPN yang terutang adalah Surat Setoran Pajak SSP. b. Penyetoran PPN oleh Pengusaha Kena Pajak harus dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN disampaikan. Atas keterlambatan penyetoran, maka PKP akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen per bulan dari jumlah pajak yang terutang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan. Penyetoran untuk masa pajak bulan September dilakukan paling lambat akhir bulan Oktober, untuk masa pajak bulan Oktober dilakukan paling lambat akhir bulan November, dan untuk masa pajak November penyetorannya dilakukan paling lambat akhir bulan Desember. Dalam hal tanggal pembayaran atau penyetoran bertepatan dengan hari libur termasuk hari libur yaitu hari Sabtu dan Cuti Bersama, pembayaran atau penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. c. Menuliskan jumlah PPN terutang yang dibayar dalam satuan Rupiah. d. SSP ditandatangani oleh Wajib Pajak. 3. Untuk menjawab rumusan masalah apakah pelaporan PPN yang dilakukan oleh PT. Kumkang Label Indonesia sudah benar berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, maka dilakukan langkah-langkah teknik analisis sebagai berikut: a. Sarana pelaporan yang dipakai adalah SPT Masa PPN. b. Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak. Dalam hal tanggal jatuh tempo penyampaian SPT bertepatan dengan hari libur, penyampaian SPT dapat dilakukan paling lambat pada hari kerja berikutnya. c. Jumlah Rupiah PPN dihitung dalam satuan Rupiah penuh dibulatkan kebawah. d. SPT diisi dengan benar yaitu: 1 Benar dalam perhitungan yaitu perhitungan PPN yang dilakukan dengan cara mengalikan tarif PPN sebesar 10 dengan DPP. 2 Benar dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yaitu: a Tarif PPN adalah 10. b Tarif PPN sebesar 0 nol persen diterapkan atas: ekspor barang kena pajak berwujud, ekspor barang kena pajak tidak berwujud, dan ekspor jasa kena pajak. c Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada point pertama dapat diubah menjadi paling rendah 5 lima persen dan paling tinggi 15 lima belas persen yang perubahan tarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah. d DPP yang dipakai untuk menghitung pajak yang terutang adalah jumlah harga jual, penggantian, nilai impor, nilai ekspor, atau nilai lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.