disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan, dikenakan sanksi administrasi berupa denda Rp 500.000,00 untuk SPT Masa PPN.
c. SPT Masa yang disampaikan oleh PT Kumkang Label Indonesia diisi dengan benar, jelas, lengkap, dan ditanda tangani oleh pejabat
yang bersangkutan dengan mencantumkan nama jelas disertai cap perusahaan PT. Kumkang Label Indonesia, hal ini telah mengacu
pada Undang-Undang yang berlaku.
116
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penghitungan Pajak Pertambahan Nilai PPN
terutang pada PT. Kumkang Label Indonesia sebagian benar berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan sebagian tidak benar berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, hal ini disebabkan karena berbeda dalam hal pembulatan angka rupiah. Untuk jumlah pajak
yang terutang PT. Kumkang Label Indonesia menuliskan angka rupiah dibulatkan keatas hingga rupiah penuh. Sedangkan penulis menuliskan angka
rupiah dibulatkan kebawah hingga rupiah penuh sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-22PJ.241990. Dasar Pengenaan Pajak DPP yang
dipakai PT. Kumkang Label Indonesia adalah harga jual dan penggantian yang diperoleh dengan cara mengalikan total penjualan dengan harga
satuannya. Penghitungan PPN terutang yang dilakukan dengan cara mengalikan tarif PPN yaitu sebesar 10 sepuluh persen dengan DPP .
Penyetoran PPN dilakukan oleh PT. Kumkang Label Indonesia dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP yang telah ditanda tangani
sebagai sarana untuk menyetorkan PPN yang terutang. Penyetoran PPN terutang PT. Kumkang Label Indonesia pada masa September dan November
sudah benar berdasarkan Undang-Undang yang berlaku. Masa pajak September, PPN yang terutang disetorkan pada tanggal 31 Oktober 2012
sedangkan masa pajak November, PPN yang terutang disetorkan pada tanggal 21 Desember 2012. Penyetoran PPN terutang PT. Kumkang Label Indonesia
pada masa pajak Oktober tidak benar berdasarkan Undang-Undang, yakni disetorkan pada tanggal 6 Desember 2012. Penyetoran PPN yang ditetapkan
oleh UU No. 42 Tahun 2009 Pasal 15A Ayat 1 adalah paling lambat akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak dan sebelum Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN disampaikan. Masa pajak Oktober seharusnya disetorkan paling lambat
tanggal 30 November 2012. Atas keterlambatan penyetorannya, maka PT. Kumkang Label Indonesia dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2 dua persen per bulan dari jumlah pajak yang terutang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran,
dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan. Pelaporan PPN terutang yang dilakukan PT. Kumkang Label
Indonesia pada masa pajak September dan November sudah benar berdasarkan Undang-Undang yang berlaku sehingga tidak ada sanksi yang
dikenakan kepada PT. Kumkang Label Indonesia. Namun, pada masa pajak Oktober pelaporan PPN yang terutang tidak benar berdasarkan Undang-
Undang, sehingga PT. Kumkang Label Indonesia dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 500.000,00 lima ratus ribu rupiah per
masa pajak. Masa pajak September dilaporkan pada tanggal 31 Oktober 2012,
masa pajak November dilaporkan pada tanggal 26 Desember 2012, sedangkan masa pajak Oktober dilaporkan pada tanggal 6 Desember 2012,
yang seharusnya disetorkan paling lambat akhir bulan November yaitu tanggal 30 November 2012. SPT Masa PPN PT. Kumkang Label Indonesia
sudah diisi benar, lengkap, dan jelas.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penulis mendapat data faktur atas penyerahan BKPJKP dan SPT Masa PPN dalam bentuk file, oleh
karena itu kelengkapan pengisian faktur dan SPT Masa PPN seperti pada bagian tanda tangan dan cap perusahaan tidak bisa disajikan dalam
skripsi. 2. SPT Masa PPN dan SSP yang diperoleh hanya untuk masa pajak
September, Oktober, dan November tahun 2012 sehingga hasil penelitian ini hanya berlaku untuk bulan September, Oktober, dan November 2012.
3. Penghitungan atas perolehan BKPJKP tidak disertai dengan bukti yaitu berupa faktur pajak.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengajukan saran: 1. Bagi Perusahaan
Hendaknya perusahaan menyetor dan melaporkan PPN yang terutang sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, sehingga
perusahaan tidak dikenakan sanksi administrasi. Selain itu, penulis juga menyarankan yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
perusahaan guna kemajuan dan pengembangan perusahaan. Saran yang diajukan adalah dalam hal pendokumentasian faktur pajak agar lebih
teratur sehingga memudahakan dalam memasukkannya kedalam SPT Masa PPN.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperoleh data yang
disertai dengan buktinya dari tempat penelitian sehingga hasil penelitian lebih akurat.
120
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Deasy Aryani. 2009. Analisis Penghitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Studi Kasus pada PT. Tirta Jaya . Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Darmayanti, Novi. 2012. “Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PPN pada CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya”. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi. Vol. 1. Desember. No. 3: 29-44. Direktorat Jenderal Pajak. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75PMK.032010
Tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Direktorat Jenderal Pajak. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
27PJ2011 Tentang Dokumen tertentu yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak.
Direktorat Jenderal Pajak. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-22PJ.241990 Tentang Penulisan Angka Rupiah Pada Dokumen Perpajakan.
Gultom, Lega Yalti. 2010. Analisis Perhitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Studi Kasus pada PT. Esstar Indorim. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.
Lalujan, Cindy R. E. 2013. “Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Agung Utara Sakti Manado”. Jurnal EMBA. Vol. 1. Juni. No. 3: 140-
149.
Manarisip, Juniaty Carmila. 2013. “Evaluasi Perhitungan, Pencatatan, Pelaporan PPN PT. Swa Karya Muda Balikpapan.”. Jurnal EMBA. Vol. 1. Juni. No.
1: 606-616.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Pakpahan, Andre H. 2009. Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai Studi
Kasus pada PT. Enam Enam Goup Medan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.
Pandelaki, Rendy Daryl. 2013. “Analisis Perhitungan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Pada PT. Maber Teknindo” . Jurnal EMBA. Vol. 1.
September. No. 1: 160-170. Posumah, Priancka Ida Cahya. 2013. “Evaluasi Penerapan Pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai PPN pada PT Telekomunikasi Indonesia TBK Manado.”. Jurnal EMBA Vol. 1. Juni. No. 3: 436-445.