Pengaruh Pemahaman cara akses terhadap modal terhadap intensi

122 mendapat berbagai macam-macam strategi dan pengalaman-pengalaman dalam berwirausaha melalui pengajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga pihak sekolah juga harus meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan melalui mata pelajaran kewirausahaan misalnya dengan mengajarkan siswa menciptakan dan melakukan usaha kecil di lingkungan sekolah yang dikelola siswa itu sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan intensi berwirausaha pada sisiwa melalui pendidikan kewirausahaan.

3. Pengaruh Pemahaman cara akses terhadap modal terhadap intensi

berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten bantul Pada tabel 4.26 diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 15.205 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih besar dari  0,05 sehingga H a3 dititerima dan H 03 ditolak, yang artinya ada pengaruh pemahaman cara akses terhadap modal terhadap intensi kewirausahaan siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria rasio CC max koefisien 0.285 berada pada rentang 0.200 – 0.399 dengan interprestasi rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor pemahaman cara akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha dapat diinterprestasikan rendah. Peliti melakukan pengkajian terhadap kriteria rasio yang sebesar 28.5 bahwa intensi berwirausaha di kalangan siswa ditentukan oleh potensi pemahaman cara akses terhadap modal dan sebagian yang lain yaitu 71.5 dipengauhi oleh variabel lain. 123 Tabel 4.9 menunjukkan 264 siswa-siswi yang menjadi responden. Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 48 siswa 18.18 menyatakan bahwa pemahaman cara akses terhadap modal dengan kategori sangat mudah, 91 siswa 34.47 menyatakan bahwa pemahaman cara akses terhadap modal dengan kategori mudah, 84 siswa 31.82 menyatakan bahwa pemahaman cara akses terhadap modal dengan kategori sedang, 35 siswa 13.26 menyatakan bahwa pemahaman cara akses terhadap modal dengan kategori sulit, dan 6 siswa 2,27 menyatakan bahwa pemahaman cara akses terhadap modal dengan kategori sangat sulit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman cara akses terhadap modal yang di miliki siswa kelas XI di Kabupaten Bantul tergolong mudah. Dalam hal ini pemahaman cara akses terhadap modal dapat digunakan untuk memprediksi tingkat intensi berwirausaha pada siswa kelas XI di Kabupaten Bantul. Semakin mudah pemahaman cara akses terhadap modal semakin tinggi intesi berwirausaha siswa. Sebaliknya, semakin sulit pemahaman cara akses terhadap modal semakin rendah intensi berwirausaha siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor pengelompkan akses modal tergolong mudah, intensi berwirausaha tergolong sangat tinggi namun derajat asosiasi menunjukkan rasio 0.285 dan tergolong rendah. Atas dasar hasil penelitian tersebut maka penelitin memiliki keyakinan bahwa masih ada indikator faktor pemahaman cara akses terhadap modal yang lain selain sumber modal yang belum terungkan dan menjadi penentu 124 untuk memberikan porsi pengaruh terhadap intensi berwirausaha khususnya siswa kelas XI di Kabupaten Bantul. Pengembangan dan penemuan indikator faktor pemahaman cara akses terhadap modal yang lain sebagai indikator yang diyakini memiliki peranan besar untuk meningkatkan intensi berwirausaha dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya dalam penelitian yang serupa. Menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pemahaman cara akses terhadap modal diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai dari pra investasi, pengurusan ijin-ijin, biaya investasi untuk membeli aktiva tetap, sampai dengan modal kerja. Dengan mengetahui pemahaman cara akses terhadap modal siswa dapat mengetahui cara mendapatkan modal. Seorang calon wirausaha, pertama kali akan menggunakan tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan akses pada tabungan keluarga dan teman. Atau pemahaman cara akses terhadap modal yang dapat mengarahkan seorang calon wirausaha untuk mendapatkan modal dapat berasal dari tabungan pribadi, teman atau saudara, bank, program pemerintah, dan sumber pendanaan lainnya. Penelitian ini memiliki derajat hubungan yang rendah, sangat jauh dari kategori tinggi. Dengan demikian sekolah sebaiknya memperkenalkan pemahaman cara akses terhadap modal kepada siswa. Dengan adanya pemahaman cara akses terhadap modal akan memudahkan wirausaha- wirausaha baru untuk mendirikan dan menjalankan usahanya. 125

4. Pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi